Pengeluaran Daerah Keragaan Blok Fiskal 1. Penerimaan Daerah

Peubah dummy desentralisasi fiskal DDF yang memiliki tanda positif menunjukkan bahwa berbagai jenis penerimaan asli daerah tersebut yaitu pajak daerah PJKK, retribusi RETRK dan PAD lainnya PADL cenderung meningkat atau menjadi lebih besar setelah periode desentralisasi fiskal. Dengan kata lain, kebijakan desentralisasi fiskal yang diterapkan selama ini telah mendorong berbagai jenis penerimaan asli daerah PAD mengalami peningkatan atau kenaikan. Peubah penjelas yang digunakan dalam ketiga persamaan penerimaan daerah ini mampu menjelaskan variasi yang terjadi dalam penerimaan pajak PJKK, pene- rimaan retribusi RETRK dan penerimaan PAD lainnya PADL masing-masing sebesar 45.00 persen, 84.67 persen, dan 55.19 persen. Temuan dalam studi ini mempunyai implikasi yaitu untuk meningkatkan penerimaan daerah di Indonesia, khususnya yang berasal dari PAD, maka pengem- bangan sektor non pertanian terutama di daerah-daerah perdesaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan mengembangka sektor non pertanian, maka produk domestik regional bruto sektor non pertanian PDRBNA akan meningkat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan berbagai jenis penerimaan asli daerah PAD yang ada. Selain itu, dengan semakin berkembangnya sektor non pertanian, terutama di daerah perdesaan, maka diharapkan sektor pertanian juga akan ikut ber- kembang, dan hal ini pada gilirannya juga akan berdampak pada peningkatan kemam- puan masyarakat dalam membayar pajak dan kewajiban-kewajiban lainnya.

6.1.2. Pengeluaran Daerah

Berkaitan dengan pengeluaran pemerintah daerah, studi ini menemukan bahwa pengeluaran rutin dipengaruhi secara nyata oleh semua peubah penjelasnya, dengan tanda yang sesuai dengan hipotesis. Meskipun demikian, pengeluaran rutin ternyata tidak memiliki hub ungan yang elastis dengan perubahan yang terjadi pada salah satu peubah penjelasnya. Koefisien elastisitas pengeluaran rutin terhadap masing-masing peubah penjelas hanya berkisar antara 0.0114 - 0.4349, jauh lebih kecil daripada satu. Namun berbagai peubah penjelas yang digunakan itu mampu menjelaskan 97.95 persen dari variasi yang terjadi dalam peubah pengeluaran rutin. Hasil estimasi model juga menunjukkan bahwa pengeluaran pembangunan sektor petanian, ternyata hanya dipengaruhi oleh peubah bagi hasil bukan pajak BHBPJK dan dana alokasi umum DAUK. Tetapi pengeluaran pembangunan sektor pertanian tersebut tidak memiliki hubungan yang elastis dengan kedua peubah penjelas tersebut. Koefisien elastisitas pengeluaran pembangunan pertanian dengan bagi hasil bukan pajak dan dana alokasi umum masing-masing hanya sebesar 0.1656 dan 0.3576, yang berarti lebih kecil daripada satu. Peubah penerimaan asli daerah PADK, dan bagi hasil pajak BHPJK tidak berpengaruh yang nyata lihat Tabel 10 Tabel 10. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Pengeluaran Daerah Persamaan Pengeluaran Rutin PERTK Peubah Par. Dugaan Prob |T| Elastisitas Nama Peubah Adj.R 2 Intercept -60082 0.0001 - Intercept PADK 0.938524 0.0001 0.1667 Peneriman Asli Daerah BHPJK 1.299269 0.0001 0.1766 Bagi Hasil Pajak BHBPJK 0.085812 0.0310 0.0114 Bagi Hasil Bukan Pajak DAUK 0.379402 0.0001 0.4351 Dana Alokasi Umum PNS 0.724085 0.0001 0.2129 Pegawai Negeri Sipil DDF 117572 0.0001 - Dummy Desent. Fiskal 0.9795 Persamaan Pengeluaran Pembangunan Pertanian PEPBA Peubah Par. Dugaan Prob |T| Elastisitas Nama Peubah Adj.R 2 Intercept 1214.458093 0.4483 - Intercept PADK -0.033303 0.2461 -0.2418 Peneriman Asli Daerah BHPJK 0.059957 0.1194 0.3310 Bagi Hasil Pajak BHBPJK 0.030549 0.0001 0.1659 Bagi Hasil Bukan Pajak DAUK 0.007941 0.0432 0.3723 Dana Alokasi Umum AREA 0.011286 0.4267 0.0703 Pegawai Negeri Sipil DDF 4757.709125 0.0197 - Dummy Desent. Fiskal 0.6073 Persamaan Pengeluaran Pembangunan Non Pertanian PEPBNA Peubah Par. Dugaan Prob |T| Elastisitas Nama Peubah Adj.R 2 Intercept 15191 0.2273 - Intercept PADK 0.306028 0.1744 0.1126 Peneriman Asli Daerah BHPJK 0.623783 0.0397 0.1757 Bagi Hasil Pajak BHBPJK 0.693151 0.0001 0.1908 Bagi Hasil Bukan Pajak DAUK 0.155524 0.0001 0.3696 Dana Alokasi Umum AREA 0.188256 0.0926 0.0595 Pegawai Negeri Sipil DDF 9889.211279 0.4104 - Dummy Desent. Fiskal 0.9358 Sementara untuk pengeluaran pembangunan sektor non pertanian PEPBNA, hasil estimasi yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua peubah penjelas, kecuali peubah dummy desentralisasi fiskal DDF, memiliki pengaruh yang nyata terhadap pengeluaran pembangunan sektor non pertanian tersebut. Namun demikian, pengeluaran pembangunan sektor non pertanian tersebut ternyata juga tidak memiliki hubungan yang elastis dengan peubah-peubah penjelasnya. Peubah penjelas dalam persamaan pengeluaran pembangunan sektor non per- tanian ini secara bersama-sama mampu menjelaskan 93.78 persen variasi yang terjadi dalam pengeluaran pembangunan sektor non pertanian tersebut. Seperti halnya dengan penerimaan daerah, berbagai jenis pengeluaran daerah seperti pengeluaran rutin PERTK, pengeluaran pembangunan sektor pertanian PEPBA, dan pengeluaran pembangunan sektor non pertanian PEPBNA, ternyata cenderung meningkat setelah pelaksanaan desentralisasi fiskal. Hal ini tercermin dari tanda koefisien parameter dugaan peubah dummy desentralisasi fiskal DDF yang positif.

6.2. Keragaan Blok Output