Trade -off Antara Ketimpangan dan Kemiskinan

3.1.3. Trade -off Antara Ketimpangan dan Kemiskinan

Pertumbuhan ekonomi meningkatkan pendapatan rata-rata, yang selanjutnya memiliki dampak menurunkan kemiskinan. Jika pertumbuhan ekonomi juga mening- katkan ketimpangan inequality, yang kemudian meningkatkan kemiskinan, apakah berarti terdapat ‘trade-off’ diantara ketimpangan dan pertumbuhan ? Jika indeks Gini meningkat dengan 1 persen, berapa besarkah tingkat pertumbuhan agar kemiskinan tidak meningkat ? Pertanyaan ini sekarang bisa dijawab jika kita mendekomposis i proporsional perubahan total di dalam kemiskinan dan dapat dinyatakan sebagai berikut : G dG d d θ θ ε µ µ η θ θ + = ................................................................... 23 dimana : θ θ d menunjukkan proporsional perubahan total di dalam kemiskinan, µ µ η θ d . mengukur dampak pertumbuhan terhadap kemiskinan, dan G dG . θ ε meng- ukur dampak perubahan di dalam indeks Gini terhadap kemiskinan. Dengan menyamakan proporsional perubahan total di dalam kemiskinan dengan nol, selanjutnya akan diperoleh indeks ‘trade-off’ antara ketimpangan dan pertumbuhan inequality-growth trade-off index, atau IGTI, yang dapat dinyatakan sebagai berikut : θ θ θ η ε µ µ φ − = + ∂ ∂ = = G G IGTI …………………………………….. 24 Indeks ‘trade-off’ ketimpangan dan pertumbuhan IGTI untuk ‘FGT’ indeks adalah : 1 1 α α α α α θ θ θ µ θ φ − − + = − − z z z ............................................................ 25 dimana untuk 1 = α , 1 µ µ µ θ − = 3.2. Kemiskinan Agregat, Rural dan Urban Selain dekomposisi perubahan kemiskinan ke dalam komponen pertumbuhan dan komponen ketimpangan seperti dikemukakan di atas, perubahan kemiskinan absolut juga dapat didekomposisi berdasarkan wilayah, yaitu ke dalam komponen perdesaan rural dan perkotaan urban. Dalam hal ini, akan diikuti dekomposisi yang dilakukan War 2000, 2002. Andaikan, N, N R , dan N U berturut-turut menunjukkan penduduk total, penduduk perdesaan, dan penduduk perkotaan, dimana N = N R + N U . Selanjutnya, share dari penduduk perdesaan dan perkotaan terhadap total penduduk, berturut-turut dinyatakan sebagai á R = N R N, dan á U = N U N, dimana á R + á U = 1. Jumlah penduduk yang berada dalam kemiskinan ditunjukkan dengan , U p R p p N N N + = dimana , U p R p p N N N + = dimana R p N dan U p N menunjukkan jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan dan perkotaan. Dengan demikian, insiden kemiskinan agregat aggregate poverty incidence dapat dinyatakan sebagai berikut : , U U R R U p R p p P P N N N N N P α α + = + = = ............................. 26 dimana R R p R N N P = menunjukkan proporsi penduduk daerah perdesaan yang ber- ada dalam kemiskinan, dan U U p U N N P = adalah proporsi penduduk daerah per- kotaan yang berada dalam kemiskinan. Sekarang, turunkan persamaan 26 tersebut, dan akan diperoleh hubungan sebagai berikut : . R U R U U R R d P P P dP dP α α α − + + = ........................................ 27 Dari persamaan 27 tersebut, perubahan di dalam kemiskinan dapat didekom- posisi ke dalam tiga bagian atau komponen, 1 perubahan di dalam insiden kemis- kinan perdesaan dibobot dengan share penduduk perdesaan, 2 perubahan di dalam insiden kemiskinan perkotaan dibobot dengan share penduduk perkotaan, dan 3 pergerakan penduduk dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan dibobot dengan perbedaan dalam insiden kemiskinan antara kedua wilayah tersebut. Komponen yang terakhir dari perubahan dalam insiden kemiskian tersebut sering dikenal dengan istilah “Kuznets effect”. Karena pergerakan penduduk terjadi dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan, maka suatu perubahan di dalam insiden kemiskinan agregat akan terjadi bahkan pada tingkat yang konstan dari insiden kemiskinan perdesaan dan perkotaan, yang dimungkinkan karena insiden kemiskinan di kedua wilayah tersebut berbeda. Di dalam perekonomian yang berkembang, diharapkan bahwa share pen- duduk perdesaan turun dá R 0 dan bahwa insiden kemiskinan di daerah perdesaan secara tipikal lebih besar dari insiden kemiskinan di daerah perkotaan P R – P U 0. Dengan demikian, diharapkan tanda dari P R – P U dá R adalah negatif.

3.3. Kemiskinan dan Pertumbuhan Agregat