4.1.3.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk menguji
homogenitas ini menggunakan levene test, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data
Variabel Levene test
GajiPenghargaan Finansial 0,060
Pelatihan Profesional 0,120
Pengakuan Profesional 0,075
Nilai-nilai Sosial 0,090
Lingkungan Kerja 0,055
Pertimbangan Pasar Kerja 0,071
Nilai Intrinsik Pekerjaan 0,062
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Hipotesisnya adalah :
Ho : σ1 = σ2 varians homogen H1 : σ1 ≠ σ2 varians tidak homogen
Dengan kriteria : Jika sig 0,05, maka Ho diterima, dan
Jika sig 0,05, maka Ho ditolak. Pada Tabel 4.10 diketahui nilai sig variabel gaji, pelatihan, pengakuan,
nilai sosial, lingkungan kerja, pasar kerja, dan intrinsik pekerjaan secara berurutan adalah 0,060; 0,120; 0,075; 0,090; 0,055; 0,071 dan 0,062. Ketujuh variabel
tersebut memiliki nilai sig 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua variabel homogen. 4.1.3.3 Gaji atau Penghargaan Finansial
Faktor gaji atau penghargaan finansial diajukan hipotesis H1 yaitu terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik
dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji. Dari hasil uji beda menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat
perbedaan persepsi faktor gaji antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik.
Terlihat di lampiran 6, T
hitung
faktor gaji sebesar 7,286 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena signifikansiprobabilitas 0,05 maka H1 diterima yang artinya
bahwa ada perbedaan persepsi faktor gaji antara mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan
publik. Gaji diukur dengan tiga indikator yaitu gaji awal yang tinggi, adanya dana
pensiun, dan kenaikan gaji lebih cepat. Probabilitas dari ketiga indikator tersebut sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang
memilih karier sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Pada indikator gaji awal yang tinggi dan kenaikan gaji lebih cepat lebih dipertimbangkan
mahasiswa yang memilih karier sebagai akuntan publik daripada mahasiswa yang memilih karier sebagai non akuntan publik, sedangkan untuk indikator adanya
dana pensiun lebih dipertimbangkan mahasiswa yang memilih karier sebagai non
akuntan publik daripada berkarier sebagai akuntan publik. Tabel 4.11 berikut ini menunjukkan hasil perhitungan uji beda.
Tabel 4.11 Uji T-test Variabel Gaji
Indikator T test
Sig. Mean
Akuntan Publik
Mean Non Akuntan
Publik
Gaji awal yang tinggi Adanya dana pensiun
Kenaikan gaji yang lebih cepat 8,696
1,983 7,848
0,000 0,000
0,000 4,2895
3,3615 4,3684
2,9154 3,3947
3,0462
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
4.1.3.4 Pelatihan Profesional