Tahap-tahap Pengembangan Karier Individu Karier di Kantor Akuntan Publik

2.1.2 Tahap-tahap Pengembangan Karier Individu

Kebutuhan dan ekspektasi individu terhadap karier dapat diubah melalui tahapan-tahapan karier. Tahapan-tahapan karier ini berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup seorang individu. Hubungan antara tahapan-tahapan karier dan kebutuhan individu dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini : Kebutuhan Utama Keamanan, Jaminan Pencapaian, Harga Diri, Kebebasan Harga Diri, Aktualisasi Diri Aktualisasi Diri Usia Tahapan Karier Fase Awal Pegawai Kontrak Fase Lanjutan Promosi Fase Mempertahankan Mempertahankan Posisi Fase Pensiun Berpikir Strategis Sumber : Dessler 1994 Gambar 2.2 Tahap-tahap Karier dan Kebutuhan Individu Menurut Dessler 1994:28, tahapan-tahapan karier dan kebutuhan individu dibedakan atas 4 empat tahapan yaitu : 1. Fase Awal Fase awal atau fase pembentukan menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan. 2. Fase Lanjutan Fase lanjutan dimana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri, dan kebebasan. 3. Fase Mempertahankan Pada fase mempertahankan, seorang individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa puas, baik secara psikologis maupun finansial. 4. Fase Pensiun Pada fase pensiun, individu telah menyelesaikan satu karier, dan akan berpindah ke karier yang lain, dan individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.

2.1.3 Karier di Kantor Akuntan Publik

Titik tolak perkembangan Kantor Akuntan Publik KAP di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Inpres No. 6, Tahun 1979 yang dikenal dengan nama paket 27 Maret 1979 serta KMK No. 108KMK07779. Inti peraturan ini adalah bahwa wajib pajak diberikan keringanan di dalam penetapan pajak apabila menggunakan jasa akuntan publik dalam menyusun laporan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan klien. Untuk menjadi akuntan publik harus memiliki kualifikasi pendidikan sarjana ekonomi jurusan akuntansi ditambah pendidikan profesi dan ujian sertifikasi akuntan publik Mulyadi, 2002:26. Akuntan publik di Indonesia memiliki Kode Etik Akuntan Indonesia dan Etika Profesional Akuntan Publik, dan pemerintah telah mengatur syarat-syarat suatu Kantor Akuntan Publik KAP, tempat para akuntan publik berkiprah. Menurut Mulyadi 2002:28 auditor yang ditugasi untuk mengaudit tindakan ekonomi atau kejadian untuk entitas individual atau entitas hukum pada umumnya diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu auditor internal, auditor pemerintah, auditor independen akuntan publik. Secara umum kualifikasi yang dibutuhkan adalah intelectual, interpersonal skill, dan communication skill. Kelebihan bekerja di KAP adalah mengetahui berbagai perusahaan, terutama perlakuan auditnya dan pengalaman di KAP membuat seseorang sangat banyak dicari oleh perusahaan nantinya karena dianggap menguasai akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku. Kekurangannya mungkin karena beban pekerjaan melebihi perusahaan biasa yang mengharuskan sering lembur.

2.2 Teori Pengharapan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA Analisis Faktor-Faktor Dalam Pemilihan Karir Akuntan Publik Dan Non Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi.

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA Analisis Faktor-Faktor Dalam Pemilihan Karir Akuntan Publik Dan Non Akuntan Publik Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi.

1 4 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 1 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Survei pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta).

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

1 3 82

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

1 3 90

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK.

0 0 2

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK & AKUNTAN NON PUBLIK - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK & AKUNTAN NON PUBLIK - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 23