minyak bumi, batu bara, gas-gas pembuangan hasil penyulingan, panas yang terbuang, sampah yang diabukan, kayu, dan energi nuklir. Adapun boiler pada PT.
SMART, Tbk. Medan menggunakan bahan bakar Marine Fuel Oil MFO dan solar.
PT. SMART, Tbk. Medan mempunyai dua jenis boiler, yaitu boiler batubara dan boiler gas. Boiler batubara digunakan sebagai penghasil utama
steam, sedangkan boiler gas digunakan sebagai tambahan dan sebagai back up apabila terjadi kerusakan pada boiler batubara yang lebih murah dibandingkan
dengan boiler gas. Kedua boiler tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan steam di bagian refinery, fraksinasi, KCP, CBS plant, marsho, dan tank farm.
Ada tiga unit boiler gas yang masing-masing berkapasitas 20 ton, 14 ton, dan 10 ton. Dalam kegiatan produksi sehari-hari hanya boiler gas dengan
kapasitas 20 ton yang digunakan. Hal ini terjadi karena boiler batubara dan satu buah boiler gas berkapasitas 20 ton saja sudah dapat memenuhi kebutuhan steam.
2.6.5.1. Air Umpan Boiler Boiler Feed Water
Air yang digunakan pada boiler harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak menimbulkan kerugian. Penggunaan air yang tidak sesuai dengan kriteria
dapat menimbulkan kerak dan endapan dalam boiler. Kerak dan endapan ini dapat menjadi isolator yang akan mengganggu perpindahan panas dari api burner ke air,
sehingga dapat mengurangi efisiensi boiler, pemborosan bahan bakar dan dapat juga menyebabkan over heating pada dinding-dinding boiler. Untuk itu, air perlu
Universitas Sumatera Utara
diberi perlakuan secara khusus untuk menghilangkan kandungan zat padat seperti logam dengan cara penyaringan dan penambahan bahan kimia.
Pada PT. SMART, Tbk. Medan air umpan boiler yang digunakan adalah hasil pengolahan air sumur bor. Air sumur bor diproses pada water treatment
plant WTP sehingga menjadi soft water melalui proses reverse osmosis. Standarisasi air reverse osmosis berdasarkan PT. NALCO INDONESIA dapat
dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Kualitas Air Reverse Osmosis Parameter
Nilai
pH, Unit -
Total Dissolved Solid TDS, ppm 20 max
Total Hardness, ppm CaCO
3
1 max Silica, ppm SiO
2
5 max Total Iron, ppm Fe
0,3 max
Sumber: PT. NALCO INDONESIA, 2009
2.6.5.2. Tahapan Kerja Boiler
Pada pembuatan steam di boiler melalui beberapa tahap, diawali dengan masuknya air dalam tangki boiler yang diikuti dengan pemanasan air tersebut
dengan steam. Alur proses pembuatan steam di boiler seperti pada Gambar 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Water Treatment Part
Dearator 95
o
C-103
o
C Soft Water Tank
Shortener Tank Tangki Kondensat
Economizer 120
o
C-130
o
C
Boiler
Header I
Header II
Refinery Fraksinasi
CBS Marso and Filling
Tank Farm Ambil Sampah Air untuk
Analisa Sparking Steam
Chemical
Waste
Gambar 2.3. Alur Pembuatan Steam pada Boiler
Tahapan proses pembuatan steam: 1.
Soft water dari WTP yang ada di soft water tank ditambahkan dengan air kondesat dan dialirkan ke dearator, dalam aliran ini diinjeksikan bahan kimia
dengan dosis tertentu. Dearator berfungsi untuk memanaskan dan menghilangkan kandungan oksigen yang larut di dalamnya.
Caranya adalah dengan mengalirkan steam melalui koil di dalam dearator, sehingga soft water dipanaskan hingga 95
o
C – 103
o
C. Bahan kimia ditambahkan untuk pengontrolan total disorbed solid TDS boiler water, yaitu
Universitas Sumatera Utara
jumlah padatan terlarut yang bersifat merugikan. TDS boiler water dikontrol secara berkala setiap 1 shift untuk:
a. Mencegah TDS yang terlalu tinggi yang akan menyebabkan steam kotor,
kontaminasi produk dan blok pada steam trap serta untuk meminimalisasi heat loss.
b. Untuk menjaga boiler tetap bersih mengurangi terjadinya kerak.
c. Mengoptimumkan kerja boiler.
Kriteria feeding water untuk boiler dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Kualitas Boiler Feeding Water Parameter
Nilai
pH, Unit 6,5 - 10
Total Dissolved Solid TDS, ppm 250 max
Total Hardness, ppm CaCO
3
2 max Total Iron, ppm Fe
0,4 max
Sumber: PT. SMART, Tbk.
Dearator air dialirkan ke boiler dengan dua cara, yaitu: a.
Sebelum masuk ke boiler, boiler feed water BFW dilewatkan ke economizer untuk menaikkan lagi suhunya hingga 120
o
C – 130
o
C dengan memanfaatkan panas dari gas buang hasil pembakaranbahan bakar dan
udara yang bersuhu sekitar 350
o
C. sebagai catatan, gas buangan boiler akan bersuhu350
o
C apabila memakai bahan bakar gas. b.
BFW dari tangki dearator langsung masuk ke boiler melalui pipa by pass. 2.
Proses pemanasan air menjadi steam terbagi menjadi tiga cara perpindahan panas, yaitu radiasi, konveksi dan konduksi, aliran panas yang berasal dari
hasil pembakaran antara bahan bakar dan udara di ruang bakar di transfer ke air, sehingga air akan menjadi panas dan berubah menjadi uap bertekanan.
Universitas Sumatera Utara
3. Steam yang dihasilkan oleh boiler sebagian besar digunakan sebagai plant
refinery, fraksinasi, KCP, CBS plant, marsho, tank farm, dan sebagian kecil digunakan untuk memanaskan soft water di dalam dearator.
2.6.5.3. Trouble Shooting Kualitas Air pada Dearator dan Boiler