temperatur 35
o
C. Pada saat temperatur 35
o
C dicapai, pendinginan akan dilanjutkan dengan menggunakan air dari chiller. Chiller adalah unit pendingin air
yang dapat menurunkan temperatur air sampai 7
o
C. Air ini akan digunakan untuk pendinginan minyak lanjutan setelah didinginkan dengan air biasa dengan suhu 25
– 35
o
C. Selama di tangki kristalizer terjadi proses pendinginan selama 275 menit,
dan selama proes ini Refined Palm Oil RPO diaduk dengan pengaduk yang dilengkapi dengan scrapper pada ujung lengannya. Kecepatan pengadukan akan
berubah pada tahap pendinginan untuk membantu pembentukan kristal yang sesuai untuk disaring oleh membran filter pada saat yang ditentukan. Pengadukan
bertujuan untuk mencegah pembekuan RPO, pemerataan suhu dan pemerataan penyebaran kristal.
Scrapper pada ujung lengan pengaduk berfungsi untuk mencegah akumulasi kristal stearin pada dinding tangki. Pada saat program pendinginan
berakhir dan kristal minyak yang sesuai diperoleh, proses penyaringan dapat dimulai. Setelah semua isi tangki kristalizer benar-benar kosong pada saat filtrasi,
secara otomatis minyak akan mengisi dan memulai kembali untuk tahap pendinginan pada tahap filtrasi berikutnya.
2.4.2.2.2. Pemisahan Fraksi Olein dari Kristal Stearin
Proses penyaringan olein dari kristal stearin diawali dengan memasukkan minyak ke dalam membran filter press, dimana minyak RBDPO dari kristalizer
dipompakan ke dalam membran filter press. Setelah proses filling selesai,
Universitas Sumatera Utara
dilanjutkan dengan proses squeezing. Pada proses ini membran filter press saling merapat dan udara dikompresikan sehingga akan terjadi penekanan yang akan
mengakibatkan terjadi pemisahan antar olein dan stearin. Fraksi olein cair akan mengalir melalui selang-selang di bagian kiri-kanan bawah filter press menuju
tangki olein. Sedangkan fraksi stearin padat akan membentuk lempengan padat diantara membran-membran filter press. Setelah proses ini angin akan ditiupkan
untuk memisahkan sisa-sisa RBDPO yang masih ada dalam bentuk kristal dan dilanjutkan dengan proses blow melalui inflate yang dilakukan untuk
membersihkan sisa-sisa olein yang ada dalam membran filter press. Setelah proses ini, angin akan ditiupkan untuk memisahkan sisa-sisa RBDPO yang masih
ada dalam bentuk kristal dan dilanjutkan dengan proses blow melalui inflate yang dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa olein yang ada dalam membran filter
press. Setelah proses ini selesai, angin akan ditiupkan kembali sehingga membran-membran filter press akan terbuka dan stearin berupa lempengan akan
jatuh ke bak penampungan yang dilengkapi dengan blade beraliran listrik sehingga mencair dan dapat dialirkan ke tangki stearin.
Apabila proses filtrasi mengalami gangguan, misalnya penyumbatan pori- pori membran filter press, maka akan dialirkan filtrat dan wash oil melalui katup
ke alat membran filter press untuk melepaskan stearin jenuh yang melekat. Washing filter press digunakan untuk mencuci dan membersihkan filter press
yang sudah beberapa kali digunakan untuk mencairkan stearin yang melekat pada filter cloth. Washing filter press difungsikan dengan cara menggunakan olein
washing pada temperatur 65 -75
o
C dengan membuka steam masuk ke coll.
Universitas Sumatera Utara
Tahap pertama dari proses produksi, dimulai dengan refining. CPO dipompakan ke tangki degumming untuk memisahkan gum dan minyak.
Pemisahan ini menggunakan bahan penolong asam phosfat yaitu asam phosfat dengan suhu 70
o
C. Selanjutnya minyak dipompakan ke tangki bleaching untuk pemucatan warna minyak. Proses ini menggunakan bleaching earth dan kalsium
karbonat dengan suhu 90
o
C. Dengan menggunakan filter, bleaching earth dipisahkan dengan minyak dan akan menghasilkan Bleached Degummed Palm Oil
BDPO. Proses selanjutnya adalah proses deodorisasi, yaitu memisahkan Free
Fatty Acid FFA dari RBDPO dengan suhu 262
o
C dan akan menghasilkan Refined Bleached Degummed Olein RBDO dan Refined Bleached Degummed
Stearin RBDS. Blok diagram proses produksi pembuatan minyak goreng dan margarin
dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
CPO
DEGUMMING
DPO
BLEACHER
FILTRATION
DPO
DEODORIZATION
RBDPO
FRACTINATION
FILTRATION STEARIN
OLEIN PFAD
FATTY MATER POAM
WASTE WATER TREATMENT PLANT
MINYAK GORENG MARGARIN
ASAM PHOSFAT 85
SPENT EARTH
Keterangan :
CPO : Crude Palm Oil DPO : Degummed Palm Oil
DBPO : Degummed Bleached Palm Oil RBDPO : Refined Bleached Pal Oil
BLEACHING EARTH
Gambar 2.2. Skema Proses Produksi Pembuatan Minyak Goreng dan Margarin pada PT. SMART, Tbk. Medan
Universitas Sumatera Utara
2.5. Mesin dan Peralatan
Teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan proses produksi pabrik adalah semiotomasi, dimana semua kegiatan proses produksi melibatkan manusia
dan mesin yang terprogram. Berdasarkan pengolahan bahan baku Crude Palm Oil CPO menjadi minyak goreng dan stearin pada PT. SMART, Tbk. Medan
menggunakan mesin yang terbagi atas tiga unit proses, yaitu: 1.
Pre-physical Refined Unit 2.
Physical RefiningUnit 3.
Fractination Unit
2.6. Utilitas
Utilitas dalam suatu pabrik merupakan unit pembantu produksi yang menunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar dari awal hingga akhir. PT.
SMART, Tbk. Medan memiliki utilitas antara lain: 1.
Water Treatment
2. Cooling Water
3. Unit Pembangkit Listrik
4. Bengkel Work Shop
5. Boiler
2.6.1. Water Treatment
Water treatment adalah proses pengolahan atau pemurnian air yang berasal dari air bawah tanah PT. SMART, Tbk. Medan. Selain digunakan untuk proses,
air juga digunakan di dalam boiler untuk menghasilkan steam dan kebutuhan lain.
Universitas Sumatera Utara