Prosedur Perencanaan Perancangan Tata Letak Gudang

3.4. Perancangan Tata Letak Gudang

Masalah perancangan gudang dapat diklasifikasikan dalam beberapa model. Pertama, ditujukan pada masalah perancangan menyeluruh dan terkosentrasi pada formulasi dan pendekatan optimisasi yang mendasar Ashayeri and Gelders, 1985 and Gray, et al., 1992. Kedua, ditujukan pada masalah perancangan yang spesifik, seperti perancangan sistem pergudangan. Model perancangan tersebut sulit untuk diintegrasikan dalam setiap masalah pergudangan karena perbedaan asumsi dan representasi data. Perancangan sistem gudang yang dihadapi oleh para perancang berhubungan dengan ukuran sistem pergudangan, metode pergudangan yang digunakan, dan layout gudang. Hal yang tidak dapat dihindari adalah hubungan yang terjadi antara throughput dan ruang gudang dalam perancangan sistem gudang. Gudang harus dirancang dengan memperhitungkan kecepatan gerak barang. Barang yang bergerak cepat, lebih baik diletakkan dekat dengan tempat pengambilan barang, sehingga mengurangi pemborosan waktu dan jarak. Dalam gudang penyimpanan, faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap penanganan barang adalah letak dan rancangan gedung dimana barang tersebut disimpan.

3.4.1. Prosedur Perencanaan

3 Dalam perancangan layout fasilitas berbagai alat bantu analisis seperti form to chart, activity relationship chart, layout evaluation sheet dan computer program sangat efektif untuk digunakan. Di bawah ini akan diuraikan secara garis besar beberapa prosedur dan alat bantu tersebut. 3 Sukaria Sinulingga: “Pengantar Teknik Industri, edisi pertama”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, p. 197-200 Universitas Sumatera Utara 1. Apple’s Plant Layout Procedure Prosedur yang dikembangkan oleh James Apple terdiri dari 16 langkah yang sebagina diantaranya tidak perlu dilakukan secara berurutan. Langkah- langkah tersebut ialah: a. Kumpulkan data dasar misalnya jenis operasi, urutan operasi, volume kegiatan dan lain-lain. b. Analisis data dasar. c. Rancang proses produktif. d. Susunrancang pola aliran bahan. e. Susun rencana kasar pemindahan bahan. f. Hitung kebutuhan peralatan pemindahan bahan material handling. g. Susun rencana stasiun-stasiun kerja. h. Pilih peralatan pemilihan bahan yang spesifik. i. Koorinasikan operasi-operasi yang berhubungan secaraber kelompok. j. Rancang activity relationship. k. Tentukan kebutuhan luas ruanganlantai kegiatan. l. Rencanakan kegiatan pelayanan dan penunjang. m. Tentukan kebutuhan luas ruangan. n. Alokasikan kegiatan pada keseluruhan ruangan. o. Perhatikan bentuk fisik bangunan. p. Buat masterplan layout q. Evaluasi, sesuaikan dan periksa layout yang dihasilkan. r. Dapatkan persetujuan. Universitas Sumatera Utara s. Implementasikaninstalasi rancangan layout tersebut. t. Lakukan tindak lanjut dan perbaikan setelah implementasi. 2. Reed’s Plant Layout Procedure R. Reed Jr. merekomendasikan prosedur perancangan layout yang disebutnya systematic plan of attack sebagai sebuah prosedur yang dibutuhkan dalam perancangan layout. Prosedur tersebut adalah: a. Analisis produk yang akan dibuat. b. Tentukan proses yang diinginkan untuk membuat produk tersebut. c. Persiapkan chart atau peta-peta perencanaan layout. d. Tentukan stasiun-stasiun kerja. e. Analisis kebutuhan gudang penyimpanan bahan-bahan. f. Rencanakan luas gang-gang untuk pemindahan bahan. g. Rencanakan kebutuhan untuk perkantoran. h. Evaluasi kebutuhan personalia dan jasa pelayanan. i. Lakukan survey untuk kebutuhan jasa. j. Rencanakan kebutuhan perluasan di kemudian hari. 3. Muther’s Systematic Layout Planning Procedure Muther mengembangkan prosedur layout yang disebutnya sebagai Systematic Layout Planning SLP yang terdiri dari 10 langkah seperti terlihat pada Gambar 3.1. Prosedur ini menggunakan empat alat bantu sebagai fondasi Universitas Sumatera Utara perancangan yaitu flow process chart, activity relationship diagram dan space relationship diagram. Collect input data and activities Develop flow of materials Develop activity relationship Develop relationship diagram Determine space requirement Identify space available Develop space relationship diagram Modify consideration Identify practical limitation Develop layout alternative Evaluate and select the best alternative Gambar 3.1. Muther’s Systematic Layout Procedure Sementara yang dilakukan dalam pelaksanaan tata letak produk di gudang adalah menentukan jumlah lahan yang akan ditempati oleh produk-produk yang disimpan di dalam gudang, melingkupi produk-produk work in process dan finished goods. Dalam penentuan tata letak produk ini dibutuhkan beberapa langkah, yakni: 1. Perhitungan kapasitas area di gudang Universitas Sumatera Utara 2. Pengklasifikasian produk berdasarkan customer 3. Perhitungan kebutuhan area untuk masing-masing item. 4. Penentuan urutan moving untuk masing-masing area 5. Penentuan tata letak

3.5. Metode-metode Penentuan Tata Letak Gudang