menuju saluran-saluran minyak pada sisi filter yang kemudian mengalir ke bawah. Sedangkan impurities akan tetap menempel di filter. Jika waktu setting filtrasi
telah selesai, maka akan dilanjutkan pada tahap pengosongan niagara filter press. Jika BPO yang ada di dalam tangki niagara filter press sudah melewati high level
maka secara otomatis BPO akan dialirkan ke dalam buffer tank atau dialirkan keluar niagara filter press menuju press cyclone, yang kemudian dialirkan ke
shop oil tank, lalu dialirkan lagi ke blecher. Tahap ini disebut dengan tahap sirkulasi.
Pada tahap pengosongan niagara filter, DBPO dialirkan keluar melalui katup menuju tangki deodorator untuk proses deodorasi. Setelah tahap
pengosongan selesai dan alarm menunjukkan low maka dilanjutkan ke tahap pengeringan cake drying dimana pada tahap ini perlu diperhatikan steam yang
keluar, jika pada sight glass terlihat tidak ada lagi DBPO yang terikut dengan steam maka dilanjutkan dengan tahap post emptying dimana pada tahap dilakukan
maksimum tiga menit dan dilanjutkan ke tahap ventilasi yaitu pengeluaran udara. Jika tekanan menunjukkan low maka akan dilanjutkan ke tahap cake discharge
sehingga spent earth terbuang ke dalam penampungan spent earth.
2.4.2.1.3. Proses Deodorisasi
Setelah DBPO dipisahkan atau difiltrasi pada tangki polishing filter dan dialirkan ke tangki deodorator, maka minyak DBPO dibebaskan dari gas
deoderasi pada kondisi vakum. Setelah proses ini, DBPO dipanaskan pada plate
Universitas Sumatera Utara
heat exchanger dengan menggunakan steam sampai temperatur 240-270
o
C dan tekanan vakum 1,7-4,5 ton, kemudian DBPO dialirkan ke tangki deodorizer.
Pada pemanasan ini suhu minyak BPO harus benar-benar diperhatikan supaya terhindar dari penguapan minyak netral, tocopherol yang lebih banyak dan
mungkin terjadi dari isomerisasi serta reaksi termokimia yang tidak diinginkan. Setelah minyak DBPO yang dipanaskan mencapai temperatur yang diinginkan,
minyak dimasukkan ke dalam tangki vacuum dryer, dimana pada tangki ini terjadi penguapan cairan dan zat-zat yang mudah menguap. Uap yang dihasilkan dihisap
oleh steam jet vacuum system. Dari vacuum dryer DBPO dialirkan ke dalam shell and tube heat
exchanger, dimana steam yang ada pada heat exchanger ini berasal dari HP boiler dan kondensat yang dihasilkan, diproses kembali ke dalam HP boiler dan
pemanasan sampai temperatur 271
o
C dan tekanan 1,7-4,4 ton. Setelah proses pemanasan ini, minyak DBPO dialirkan ke dalam flash cyclone dan dilanjutkan ke
dalam prestripper. Pada prestripper DBPO yang dimasukkan mengalami proses penguapan kembali, dimana yang diinginkan adalah asam lemak bebas dan
senyawa-senyawa penyebab yang lebih mudah menguap serta produk oksidasi, seperti aldehid dan keton yang masih ada dalam DBPO. Bila senyawa di atas tidak
diuapkan maka akan timbul bau yang tidak sedap dan rasa tidak enak pada minyak. Uap dari DBPO di dalam prestripper didinginkan dengan menggunakan
kondensat yang telah didinginkan pada plate heat exchanger. Kondesat yang terbentuk kemudian dialirkan ke dalam fatty acid tank dan secara otomatis katup
akan terbuka jika tangki tersebut telah mencapai level alarm high. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
DBPO dialirkan ke tangki deodorizer. Pada tangki ini DBPO kembali diuapkan dengan pemanasan steam. Prinsip kerja deodorizer sama dengan sama dengan
prinsip kerja yang ada pada destilasi bertingkat, yaitu memisahkan senyawa yang ada di dalam DBPO dengan menggunakan titik didih dan uapnya diserap oleh
vacuum system. Setelah pemindahan terjadi maka hasil proses deodorisasi ini disebut
Refined Bleached Deodorized Palm Oil RBDPO. RBDPO ini dialirkan ke dalam plate heat exchanger untuk didinginkan dengan menggunakan CPO yang berasal
dari tangki penimbunan. RBDPO ini kemudian dialirkan ke buffer tank yang berfungsi sebagai tempat penampungan hasil refinery sebelum dilakukan proses
fraksinasi.
2.4.2.2. Proses Fraksinasi