kerja Shaking Machine pada periode April 2010 - Maret 2011 cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Ketersediaan jam kerja Shaking Machine merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga
jika ada penambahan jumlah jam kerja Shaking Machine, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.8. Penggunaan Jam Kerja Casting Machine
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan jam kerja Casting Machine yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode
April 2010 - Maret 2011, ketersediaan jam kerja Casting Machine adalah selama 21148,83 jam. Pada kondisi aktual untuk kegiatan produksi, perusahaan menggunakan
seluruh jam kerja Casting Machine yang tersedia, yaitu selama 21148,83 jam. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, maka jam kerja Casting
Machine yang digunakan hanya selama 21144,625 jam. Sehingga pada kondisi
optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan jam kerja Casting Machine yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
9
, yaitu 4,205 jam.
Tabel 4.29 Penggunaan Jam Kerja Casting Machine pada Kondisi Aktual dan
Optimal pada Periode April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan jam
Kondisi Aktual Kondisi Optimal
Penggunaan jam Sisa jam Penggunaan jam Sisa jam 21148,83
21148,83 21144,625
4,205
Dari tabel 4.29, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan jam kerja Casting Machine lebih banyak dibandingkan dengan pada kondisi optimal,
yaitu sebesar 21148,83 jam. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan jam kerja Casting Machine
pada kondisi optimal akan menghemat jam kerja Casting Machine yang tersedia. Penggunaan jam kerja Casting Machine adalah selama 4,205 jam lebih
hemat dibandingkan kondisi aktual. Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan jumlah ketersediaan jam kerja Casting Machine pada periode April 2010 - Maret 2011
cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan jam kerja Casting Machine merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga
jika ada penambahan jumlah jam kerja Casting Machine, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.9. Penggunaan Energi Listrik
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan energi listrik yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode April 2010 -
Maret 2011, ketersediaan energi listrik adalah sebesar 3918593 MWH. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan energi listrik sebesar
3907007 MWH. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, maka energi listrik yang digunakan adalah sebesar 3907567,256 MWH. Pada kondisi
optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan energi listrik yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
10
, yaitu 11025,744 MWH.
Tabel 4.30 Penggunaan Energi Listrik pada Kondisi Aktual dan Optimal pada Periode April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan
MWH Kondisi Aktual
Kondisi Optimal Penggunaan
MWH Sisa
MWH Penggunaan
MWH Sisa
MWH 3918593
3907007 11586
3907567,256 11025,744
Dari tabel 4.30, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan energi listrik lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar
3907007 MWH. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan energi listrik belum benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun energi listrik juga tidak habis
terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan energi listrik pada periode April 2010 - Maret 2011 cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang
yang optimal.
Ketersediaan energi listrik merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada penambahan
jumlah energi listrik, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.10. Pemenuhan Permintaan