BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1. Pembentukan Model Linear Programming
Untuk mengimplementasikan sistem optimasi yang bertujuan untuk mencari solusi optimal dari masalah optimasi keuntungan di PT. Indonesia Asahan Aluminium, maka
dengan data yang telah diperoleh dari penelitian penulis, dilakukan pengolahan data yaitu editing, coding, tabulating dan verification, yang pada akhirnya akan diperoleh
persamaan model Linear Programming dari fungsi tujuan dan fungsi kendala masalah optimasi yang ada. Di mana fungsi tujuan dan fungsi kendala tersebut akan menjadi
masukan dan diproses pada sistem optimasi yang telah dibangun. Dan dari perumusan model Linear Programming yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat 2 variabel
keputusan dengan 10 kendala yang mempengaruhi jumlah keuntungan produksi.
4.1.1. Jumlah Aktual Produksi Aluminium Batang
Tabel 4.1 Jumlah Produksi Aluminium Batang di PT. Indonesia Asahan Aluminium pada Periode April 2010 – Maret 2011
Tahun Bulan
Produksi Aluminium Batang ton Aluminium Batang
kadar 99.90 Aluminium Batang
kadar 99.70 Jumlah
2010 April
2759,892 18749,223
21509,115 Mei
2138,407 19543,000
21681,407 Juni
1431,945 18133,339
19565,284 Juli
1538,825 18726,703
20265,528 Agustus
2560,096 19998,827
22558,923 September
2017,148 19246,817
21263,965 Oktober
1509,897 20049,362
21559,259 Nopember
704,174 20310,482
21014,656 Desember
1173,608 20695,634
21869,242 2011
Januari 1175,847
20975,705 22151,552
Februari 1248,913
17894,859 19143,772
Maret 1307,921
19912,411 21220,332
Total : 19566,673
234236,362 253803,035
Universitas Sumatera Utara
Dalam membentuk persamaan fungsi kendala, perlu diketahui koefisien penggunaan dari masing-masing kendala yang ada. Dan untuk menghitung koefisien penggunaan
masing-masing kendala tersebut, diperlukan data aktual produksi. Adapun data aktual produksi aluminium batang di PT. Indonesia Asahan Aluminium dapat dilihat pada
tabel 4.1. Sehingga diketahui bahwa jumlah aluminium batang kadar 99.90 yang diproduksi pada periode April 2010 – Maret 2011 adalah 19566,673 ton, sedangkan
jumlah aluminium batang kadar 99.70 pada periode April 2010 – Maret 2011 adalah 234236,362 ton. Jadi total aluminium batang yang diproduksi PT. Indonesia Asahan
Aluminium adalah 253803,035 ton.
4.1.2. Membentuk Fungsi Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan serta mengetahui tingkat kombinasi produksi yang paling optimum dari produksi aluminium batang, sehingga
memberikan tingkat keuntungan yang maksimum selama periode April 2010 sampai dengan Maret 2011 di PT. Indonesia Asahan Aluminium. Ada dua jenis aluminium
batang yang diproduksi PT. Indonesia Asahan Aluminium, yaitu aluminium batang kadar 99.90 X
1
dan aluminium batang kadar 99.70 X
2
.
Koefisen dari fungsi tujuan merupakan keuntungan per ton dari setiap jenis aluminium batang. Nilai keuntungan diperoleh melalui perhitungan selisih harga jual
dengan biaya produksi per ton dari setiap jenis aluminium batang yang dihasilkan. Data mengenai biaya produksi diperoleh langsung dari bagian produksi. Komponen
biaya produksi diperoleh dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi setiap satu ton jenis aluminium batang. Harga jual,
biaya produksi, dan keuntungan per satu kilogram dari setiap jenis aluminium batang dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Harga Jual, Biaya Produksi dan Keuntungan Setiap Jenis Aluminium Batang pada Periode April 2010 – Maret 2011
Jenis Produk Variabel
Harga Jual US ton
Biaya Produksi US ton
Keuntungan US ton
Aluminium Batang kadar 99.90 X
1
2264,64 1782,71
481,93 Aluminium Batang kadar 99.70
X
2
2239,64 1779,14
460,50
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.2, diketahui bahwa harga jual dan keuntungan untuk masing- masing jenis aluminium batang memiliki perbedaan, harga jual dan keuntungan
aluminium batang kadar 99.90 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium batang kadar 99.70. Keuntungan per satu ton yang diperoleh perusahaan dari
produksi aluminium batang kadar 99.90 sebesar US 481,93. sedangkan keuntungan untuk aluminium batang kadar 99.70 sebesar US 460,5. Hal tersebut dikarenakan
kebutuhan bahan baku Alumina untuk aluminium batang kadar 99.90 lebih besar dibandingkan dengan aluminium batang kadar 99.70.
Berdasarkan tabel 4.2, maka persamaan fungsi tujuan untuk memaksimumkan keuntungan penjualan aluminium batang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Z
Maksimum
= AR
1
– AC
1
X
1
+ AR
2
– AC
2
X
2
= 2264,64 – 1782,71X
1
+ 2239,64 – 1779,14X
2
Z
Maksimum
= 481,93X
1
+ 460,5 X
2
4.1.3. Membentuk Fungsi Kendala