Penggunaan Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung TKL Penggunaan Jam Kerja Shaking Machine

Dari tabel 4.26, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan Aluminium Fluoride lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar 3807,05 ton. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan Aluminium Fluoride belum benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun Aluminium Fluoride juga tidak habis terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan Aluminium Fluoride di gudang pada periode April 2010 - Maret 2011 cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal. Ketersediaan Aluminium Fluoride merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada penambahan jumlah Aluminium Fluoride, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.

4.3.6. Penggunaan Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung TKL

Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan jam kerja Tenaga Kerja Langsung yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode April 2010 - Maret 2011, ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung adalah selama 1887786 jam. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan seluruh jam kerja Tenaga Kerja Langsung, yaitu selama 1887786 jam. Begitu juga saat perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, jam kerja Tenaga Kerja Langsung yang digunakan juga keseluruhannya. Pada kondisi optimal tersebut perusahaan sama sekali tidak memiliki kelebihan jam kerja Tenaga Kerja Langsung yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X 7 , yaitu 0 jam. Tabel 4.27 Penggunaan Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung pada Kondisi Aktual dan Optimal pada Periode April 2010 – Maret 2011 Jumlah Persediaan jam Kondisi Aktual Kondisi Optimal Penggunaan jam Sisa jam Penggunaan jam Sisa jam 1887786 1887786 1887786 Dari tabel 4.27, diketahui bahwa pada kondisi aktual maupun pada kondisi optimal perusahaan menggunakan seluruh jam kerja Tenaga Kerja Langsung, yaitu selama 1887786 jam. Karena variabel slack X 7 = 0, maka dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung merupakan kendala aktif pembatas sumber daya yang habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga apabila ada penambahan ataupun pengurangan jumlah jam kerja Tenaga Kerja Langsung TKL, maka hal tersebut sangat mempengaruhi fungsi tujuan. Jika jumlah jam kerja TKL bertambah, maka nilai fungsi tujuan juga akan bertambah, begitu pula sebaliknya. Ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung TKL perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena penggunaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung yang tepat mampu meningkatkan keuntungan perusahaan dan mengurangi terjadinya inefisiensi jam kerja Tenaga Kerja Langsung.

4.3.7. Penggunaan Jam Kerja Shaking Machine

Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan jam kerja Shaking Machine yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode April 2010 - Maret 2011, ketersediaan jam kerja Shaking Machine adalah selama 7512 jam. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan seluruh jam kerja Shaking Machine yang tersedia, yaitu selama 7512 jam. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, maka jam kerja Shaking Machine yang digunakan hanya selama 7488,193 jam. Sehingga pada kondisi optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan jam kerja Shaking Machine yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X 8 , yaitu 23,807 jam. Tabel 4.28 Penggunaan Jam Kerja Shaking Machine pada Kondisi Aktual dan Optimal pada Periode April 2010 – Maret 2011 Jumlah Persediaan jam Kondisi Aktual Kondisi Optimal Penggunaan jam Sisa jam Penggunaan jam Sisa jam 7512 7512 7488,193 23,807 Dari tabel 4.28, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan jam kerja Shaking Machine lebih banyak dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar 7512 jam. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan jam kerja Shaking Machine pada kondisi optimal akan menghemat jam kerja Shaking Machine yang tersedia. Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan jumlah ketersediaan jam Universitas Sumatera Utara kerja Shaking Machine pada periode April 2010 - Maret 2011 cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal. Ketersediaan jam kerja Shaking Machine merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada penambahan jumlah jam kerja Shaking Machine, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.

4.3.8. Penggunaan Jam Kerja Casting Machine