aluminium batang kadar 99.90. Karena tingkat keuntungan yang dihasilkan per tonnya lebih besar dibandingkan aluminium batang kadar 99.70.
4.3.2. Penggunaan Alumina
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan bahan baku Alumina yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Jumlah persediaan bahan
baku Alumina sebesar 485979 ton. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan Alumina sebesar 485857,276 ton. Dan apabila perusahaan
berproduksi pada kondisi optimalnya, maka Alumina yang digunakan adalah sebesar 485923,023 ton. Pada kondisi optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan
Alumina yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
3
, yaitu 55,977 ton.
Tabel 4.23 Penggunaan Alumina pada Kondisi Aktual dan Optimal pada Periode
April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan ton
Kondisi Aktual Kondisi Optimal
Penggunaan ton Sisa ton Penggunaan ton Sisa ton 485979
485857,276 121,724
485923,023 55,977
Dari tabel 4.23, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan bahan baku Alumina lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu
sebesar 485857,276 ton. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan bahan baku Alumina
belum benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun Alumina juga tidak habis terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan Alumina di
gudang cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Ketersediaan Alumina merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada penambahan
jumlah Alumina, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.3. Penggunaan Petrolium Coke
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan Petrolium Coke yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode April 2010 -
Universitas Sumatera Utara
Maret 2011, jumlah persediaan Petrolium Coke adalah sebesar 104814,516 ton. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan Petrolium Coke
sebesar 104566,9 ton. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, maka Petrolium Coke yang digunakan adalah sebesar 104580,857 ton. Pada kondisi
optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan Petrolium Coke yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
4
, yaitu 233,659 ton.
Tabel 4.24 Penggunaan Petrolium Coke pada Kondisi Aktual dan Optimal pada
Periode April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan ton
Kondisi Aktual Kondisi Optimal
Penggunaan ton Sisa ton Penggunaan ton Sisa ton 104814,516
104566,9 247,616
104580,857 233,659
Dari tabel 4.24, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan Petrolium Coke
lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar 104566,9 ton. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan Petrolium Coke belum
benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun Petrolium Coke juga tidak habis terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan Petrolium Coke di
gudang cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Ketersediaan Petrolium Coke merupakan kendala pasif sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada penambahan jumlah
Petrolium Coke , maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.4. Penggunaan Coal Tar Pitch