c. Pabrik Penuangan
Di Pabrik Penuangan, aluminium cair dituangkan ke dalam Holding Furnace. Ada 10 unit Holding Furnace di pabrik ini, masing-masing berkapasitas 30 ton.
Aluminium cair ini kemudian dicetak ke dalam cetakan dengan Casting Machine. Pabrik ini memiliki 7 unit Casting Machine dengan kapasitas 12 tonjam untuk
masing-masing mesin dan menghasilkan 22.7 kg Ingot batang.
2.5.4. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Indonesia Asahan Aluminium adalah aluminium batang. Berat per batangnya adalah ± 22,7 kg.
PT. INALUM menghasilkan dua jenis produk, yaitu aluminium batang kadar 99.90 dan aluminium batang kadar 99.70. Aluminium batang hasil produksi PT.
INALUM terdaftar pada London Metal Exchange LME tanggal 23 September 1987.
Standar mutu aluminium batang PT. INALUM mengacu pada JIS H2-102, 1968 Reaffirmed 1974 dan Western, Aluminium Assosiation Designation and
Chemical composition Limits for Unalloyed Aluminium of Aluminium Assosiation Inc., United State of America USA.
2.5.5. Proses Produksi Secara Umum
PLTA Siguragura dan PLTA Tangga berada di sepanjang sungai Asahan. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut disalurkan ke Pabrik Peleburan
Aluminium di Kuala Tanjung melalui 271 unit jaringan transmisi. Kemudian melalui gardu induk PT. INALUM Kuala Tanjung, listrik tersebut didistribusikan ke gedung
reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 dua unit penyearah silikon dengan DC 37 kA dan 800 V.
Bahan baku untuk aluminium dibongkar di pelabuhan PT. INALUM dan dimasukkan ke dalam silo masing-masing melalui Belt Conveyor. Alumina di dalam
silo kemudian dialirkan ke Dry Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF
Universitas Sumatera Utara
dari tungku reduksi. Reacted Alumina tersebut kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan Anode Changing Crane ACC dan dimasukkan ke dalam tungku reduksi.
Coke yang ada di dalam silo dicampur dengan Butt atau puntung anoda dan
dipanaskan dulu. Kemudian material-material tersebut dicampur dengan Pitch sebagai perekatnya. Kemudian material tersebut dicetak di Shaking Machine menjadi blok
karbon mentah. Blok tersebut kemudian dipanggang di Baking Furnace. Anoda yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke Pabrik Penangkaian untuk diberikan tangkai,
namanya Anode Assembly.
Anode Assembly ini kemudian dibawa ke Pabrik Reduksi dengan kendaraan
khusus, Anode Transport Car ATC untuk digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah anoda tersebut dipakai selama kurang lebih 30 hari di dalam pot,
puntung anoda tersebut diganti dengan yang baru. Puntung tersebut kemudian dipecah di Pabrik Penangkaian untuk kemudian dipakai lagi.
Di dalam tungku reduksi, Alumina akan dielektrolisa menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium. Aluminium cair
ini kemudian dibawa ke Pabrik Penuangan dengan Metal Transport Car MTC dan dituangkan ke dalam Holding Furnace. Setelah mendapat proses lanjutan, aluminium
cair ini dicetak di Casting Machine menjadi Ingot, beratnya ± 22.7 kg per batang. Aluminium batangan Ingot ini kemudian diikat dan siap untuk dipasarkan. Adapun
60 dari jumlah produk untuk diekspor dan 40 sisanya dipasarkan di dalam negeri.
2.5.6. Struktur Organisasi