5. Kendala ketersediaan energi listrik.
6. Kendala permintaan.
3.4.3.1. Kendala Ketersediaan Bahan Baku Alumina
Aluminium batang yang diproduksi oleh PT. Indonesia Asahan Aluminium berasal dari bahan baku berupa Alumina. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala
Alumina menunjukkan jumlah Alumina yang dibutuhkan dalam memproduksi setiap
jenis produk aluminium batang. Jumlah ketersediaan Alumina untuk memproduksi aluminium batang dalam periode yang dianalisis merupakan Nilai Kanan NK Right
Hand Sides RHS. Kendala ketersediaan Alumina dirumuskan sebagai berikut:
� �
�
�
�
≤ �
2 � =1
… 3 − 2
Keterangan: B
j
= Koefisien penggunaan Alumina untuk produk ke-j b
= Ketersediaan Alumina selama periode April 2010 – Maret 2011
3.4.3.2. Kendala Ketersediaan Bahan Pembantu
Bahan pembantu berguna untuk menunjang proses produksi. Bahan pembantu yang diperlukan dalam proses produksi aluminium batang yaitu Petrolium Coke, Coal Tar
Pitch , serta Aluminium Fluoride.
a. Kendala Ketersediaan Petrolium Coke
Petrolium Coke adalah bahan baku utama untuk menghasilkan blok anoda.
Adapun fungsi dari blok anoda adalah sebagai elektroda dalam proses elektrolisa Alumina
. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala Petrolium Coke menunjukkan jumlah Petrolium Coke yang dibutuhkan. Nilai Kanan NK kendala
menunjukkan jumlah ketersediaan Petrolium Coke dalam periode yang dianalisis. Kendala ketersediaan Petrolium Coke dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
� �
�
�
�
≤ �
2 j
=1
… 3 − 3
Keterangan: C
j
= Koefisien penggunaan Petrolium Coke untuk produk ke-j c
= Ketersediaan Petrolium Coke selama periode April 2010 – Maret 2011
b. Kendala Ketersediaan Coal Tar Pitch
Coal Tar Pitch adalah bahan baku yang berasal dari sisa-sisa penambangan
minyak bumi yang berfungsi sebagai perekat lem bagi Petrolium Coke, sehingga Petrolium Coke
bisa dibentuk menjadi blok-blok anoda. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala Coal Tar Pitch menunjukkan jumlah Coal Tar Pitch
yang dibutuhkan. Nilai Kanan NK Right Hand Sides RHS kendala menunjukkan jumlah ketersediaan Coal Tar Pitch dalam periode yang dianalisis. Kendala
ketersediaan Coal Tar Pitch dirumuskan sebagai berikut: � �
�
�
�
≤ �
2 j
=1
… 3 − 4
Keterangan: D
j
= Koefisien penggunaan Coal Tar Pitch untuk produk ke-j d
= Ketersediaan Coal Tar Pitch selama periode April 2010 – Maret 2011
c. Kendala Ketersediaan Aluminium Fluoride
Aluminium Fluoride adalah bahan baku yang berfungsi untuk mengurangi titik
lebur Alumina atau bisa dikatakan untuk mempercepat peleburan. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala Aluminium Fluoride menunjukkan jumlah Aluminium
Fluoride yang dibutuhkan. Nilai Kanan NK Right Hand Sides RHS kendala
menunjukkan jumlah ketersediaan Aluminium Fluoride dalam periode yang dianalisis. Kendala ketersediaan Aluminium Fluoride dirumuskan sebagai berikut:
� �
�
�
�
≤ �
2 j
=1
… 3 − 5
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: E
j
= Koefisien penggunaan Aluminium Fluoride untuk produk ke-j e
= Ketersediaan Aluminium Fluoride selama periode April 2010 – Maret 2011
3.4.3.3. Kendala Ketersediaan Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung TKL
Tenaga Kerja Langsung TKL adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi atau yang melakukan kegiatan produksi. Nilai koefisien dari
pertidaksamaan fungsi kendala jam kerja Tenaga Kerja Langsung menunjukkan jumlah jam kerja Tenaga Kerja Langsung yang dibutuhkan. Nilai Kanan NK Right
Hand Sides RHS kendala menunjukkan jumlah ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja
Langsung dalam periode yang dianalisis. Kendala ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung dirumuskan sebagai berikut:
� �
�
�
�
≤ �
2 j
=1
… 3 − 6
Keterangan: F
j
= Koefisien penggunaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung untuk produk ke-j f
= Ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung selama periode April 2010 – Maret 2011
3.4.3.4. Kendala Ketersediaan Jam Kerja Mesin-mesin Produksi
Untuk menunjang kegiatan produksi, terdapat banyak jenis mesin produksi yang ada di PT. Indonesia Asahan Aluminium. Tetapi di antara semua jenis mesin tersebut, Ada
dua mesin yang ketersediaan jam kerjanya menjadi kendala dalam proses produksi. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan jam kerja kedua mesin tersebut lebih besar
dibandingkan mesin-mesin produksi yang lainnya, ketersediaan jam kerja kedua mesin tersebut sangat mempengaruhi jumlah hasil produksi yang dapat dicapai, kedua mesin
tersebut bernama Shaking Machine dan Casting Machine. Di PT. INALUM terdapat 3 pabrik utama, yaitu pabrik karbon, pabrik reduksi dan pabrik penuangan. Shaking
Machine berada di pabrik karbon dan Casting Machine berada di pabrik penuangan.
Universitas Sumatera Utara
a. Kendala Ketersediaan Jam Kerja Shaking Machine