4.3. Analisis Hasil Optimasi
4.3.1. Jumlah Produksi dan Keuntungan
Variabel keputusan yang ingin diketahui dari kegiatan optimasi ini adalah jumlah produksi dari masing-masing produk aluminium batang yang seharusnya dihasilkan
agar perusahaan mencapai keuntungan yang maksimal. Hal ini dapat tercapai dengan syarat bahwa jumlah penjualan dari masing-masing produk aluminium batang selama
periode April 2010 – Maret 2011 adalah sama dengan jumlah produksi masing-masing produk aluminium batang selama periode analisis tersebut. Dengan kata lain, tidak ada
aluminium batang yang tidak terjual.
Tabel 4.21 Jumlah Produksi pada Kondisi Aktual dan Optimal di PT. Indonesia Asahan Aluminium pada Periode April 2010 – Maret 2011
Jenis Produk Jumlah Produksi
Aktual ton
Jumlah Produksi Optimal
ton Selisih
ton Aluminium Batang kadar 99.90
19566,673 19736,434
-169,761 Aluminium Batang kadar 99.70
234236,362 234100,597
135,765 Total :
253803,035 253837,031
-33,996
Berdasarkan tabel 4.21, dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah produksi aluminium batang yang dihasilkan selama periode April 2010 – Maret 2011 adalah
sebesar 253803,035 ton.
D
engan kombinasi jumlah produksi, sebesar 19566,673 ton aluminium batang kadar 99.90 dan sebesar 234236,362 ton aluminium batang kadar
99.70. Selain itu, juga dapat diketahui bahwa kondisi optimal jumlah produksi aluminium batang yang diharapkan selama periode April 2010 - Maret 2011 adalah
sebesar 253837,031 ton. Dengan kombinasi jumlah produksi, sebesar 19736,434 ton aluminium batang kadar 99.90 dan sebesar 234100,597 ton aluminium batang kadar
99.70. Selisih jumlah produksi aluminium batang pada kondisi aktual dan pada kondisi optimal adalah sebesar -33,996 ton.
Berdasarkan hasil analisis primal, diketahui bahwa aluminium batang kadar 99.90 dan aluminium batang kadar 99.70 harus diproduksi setiap kali kegiatan
produksi dilaksanakan. Selisih jumlah produksi aktual dan jumlah produksi optimal
Universitas Sumatera Utara
aluminium batang kadar 99.90 adalah sebesar -169,761 ton, sehingga sebaiknya perusahaan meningkatkan jumlah produksi aluminium batang kadar 99.90 sebesar
169,761 ton selama periode April 2010 – Maret 2011. Selisih jumlah produksi aktual dan jumlah produksi optimal aluminium batang kadar 99.70 adalah sebesar 135,765
ton, sehingga sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah produksi aluminium batang kadar 99.70 sebesar 135,765 ton selama periode April 2010 – Maret 2011.
Jumlah produksi aluminium batang pada kondisi optimal berbeda dengan jumlah produksi aluminium batang pada kondisi aktual, hal tersebut bisa dikarenakan
perusahaan masih belum mampu menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia secara bijak dan efisien atau manajemen jumlah produksi yang tidak memperhatikan
faktor permintaan pasar.
Tabel 4.22 Keuntungan pada Kondisi Aktual dan Optimal di PT. Indonesia Asahan Aluminium pada Periode April 2010 – Maret 2011
Keuntungan Aktual US
Keuntungan Optimal US
Selisih US
117295611,4 117314904,584
-19293,184
Berdasarkan tabel 4.22, dapat diketahui bahwa keuntungan maksimal yang akan diperoleh perusahaan pada periode April 2010 – Maret 2011 apabila perusahaan
berproduksi pada kondisi optimal adalah sebesar US 117314904,584. Sedangkan keuntungan yang diperoleh perusahaan selama periode April 2010 – Maret 2011 saat
perusahaan berproduksi pada kondisi aktual adalah hanya sebesar US 117295611,4. Sehingga dapat diketahui bahwa selisih jumlah keuntungan pada kondisi aktual
dengan keuntungan pada kondisi optimal adalah sebesar US -19293,184.
Berdasarkan model Linear Programming, apabila perusahaan ingin mencapai jumlah produksi optimalnya, maka sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan
ulang terhadap jumlah penggunaan masing-masing sumber daya yang ada, sehingga sumber daya dapat digunakan seefisien mungkin dan perusahaan dapat memperoleh
tambahan keuntungan. Apabila perusahaan ingin berproduksi sesuai dengan kondisi optimalnya, maka Linear Programming menyarankan agar perusahaan memfokuskan
produksinya untuk aluminium batang kadar 99.90 utamakan untuk memproduksi
Universitas Sumatera Utara
aluminium batang kadar 99.90. Karena tingkat keuntungan yang dihasilkan per tonnya lebih besar dibandingkan aluminium batang kadar 99.70.
4.3.2. Penggunaan Alumina