Visi Misi Pabrik Karbon Pabrik Reduksi Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Komisaris

2.5.2. Visi, Misi dan Nilai

Setiap perusahaan tentu memiliki visi, misi dan nilai yang ingin dicapai dalam usaha untuk menjadi perusahaan yang lebih baik. Adapun PT. Indonesia Asahan Aluminium memiliki visi, misi dan nilai sebagai berikut:

a. Visi

PT. INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat, dan dalam 10 tahun ke depan setelah tahun 2009 akan menjadi Perusahaan yang terkenal dalam produktifitas dan daya saing di industri aluminium dunia

b. Misi

Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan melalui bisnis yang menguntungkan serta mampu bersaing di pasar global. Mendukung pengembangan ekonomi regional dan nasional dan selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

c. Nilai

Nilai yang ditanamkan pada diri PT. Indonesia Asahan Aluminium sebagai sebuah perusahaan manufaktur adalah: 1. Tanggap: Kami menanggapi dengan segera terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan peningkatan produktifitas kami. 2. Integritas: Kami memperlakukan diri kami untuk bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh urusan bisnis kami dengan integritas. 3. Tanggung jawab: Kami berusaha untuk bertanggung jawab secara terbuka dan bersedia untuk menyelaraskan kekuatan pengambilan keputusan dengan tanggung jawab dan semua tingkat perusahaan. 4. Kerjasama: Kerjasama yang efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan. 5. Kepercayaan dan Keterbukaan: Inti dari semua etika bisnis, harus ada kepercayaan. Kami harus terbuka dalam hal berkomunikasi dengan pihak- pihak lain, memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Komitmen kami terhadap kepedulian lingkungan, tanggung jawab sosial, kesehatan dan keselamatan tidak dapat ditawar. Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Ruang Lingkup Usaha

2.5.3.1. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA

PT. INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh Wakil Presiden Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983. Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk Pabrik Peleburan di Kuala Tanjung.

2.5.3.2. Pabrik Peleburan Aluminium

PT. INALUM membangun Pabrik Peleburan Aluminium dan fasilitas pendukungnya di atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota Medan, Ibukota Propinsi Sumatera Utara. Pabrik Peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium per tahun ini dibangun menghadap Selat Malaka. Pembangunan Pabrik Peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 Menteri Kabinet Pembangunan II. Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Pebruari 1982 dan Maret 1982, aluminium Ingot pertama berhasil dicetak. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Aluminium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Jepang untuk mengekspor produk PT. INALUM dan membuat Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium di dunia. Produksi ke satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Pebruari 1988, kedua juta ton pada 2 Juni 1993, ketiga juta ton pada 12 Desember 1997, ke empat juta ton pada 16 Desember 2003 dan ke lima juta ton pada 11 Januari 2008. Produk PT. INALUM menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri dan digunakan sebagai bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. Jenis produk yang dihasilkan PT. INALUM adalah aluminium batang kadar 99.90 dan aluminium batang kadar 99.70. Pabrik Peleburan Aluminium yang bertempat di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi Alumina menjadi aluminium dengan menggunakan Alumina sebagai bahan baku, karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik Peleburan ini memiliki tiga pabrik utama, yaitu Pabrik Karbon, Pabrik Reduksi, dan Pabrik Penuangan serta fasilitas pendukung lainnya.

a. Pabrik Karbon

Pabrik Karbon yang memproduksi blok anoda terdiri dari Pabrik Karbon Mentah, Pabrik Pemanggangan dan Pabrik Penangkaian Anoda. Di Pabrik Karbon Mentah, Coke dan Pitch dicampur dan dibentuk menjadi blok anoda dan dipanggang hingga temperatur 1.250° Celcius di Pabrik Pemanggangan Anoda. Kemudian di Pabrik Penangkaian Anoda, sebuah tangkai dipasang ke blok anoda yang sudah dipanggang tadi dengan menggunakan Cast Iron cair. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda di Pabrik Reduksi.

b. Pabrik Reduksi

Pabrik Reduksi terdiri dari 3 bangunan dengan ukuran yang sama. Ada 510 pot di gedung tersebut. Pot tersebut bertipe Prebaked Anode Furnaces PAF dengan desain 175 KA, namun sudah ditingkatkan hingga 194 KA, beroperasi pada suhu 960° Celcius. Setiap pot rata-rata dapat menghasilkan aluminium sekitar 1,3 ton atau lebih aluminium cair per hari. Universitas Sumatera Utara

c. Pabrik Penuangan

Di Pabrik Penuangan, aluminium cair dituangkan ke dalam Holding Furnace. Ada 10 unit Holding Furnace di pabrik ini, masing-masing berkapasitas 30 ton. Aluminium cair ini kemudian dicetak ke dalam cetakan dengan Casting Machine. Pabrik ini memiliki 7 unit Casting Machine dengan kapasitas 12 tonjam untuk masing-masing mesin dan menghasilkan 22.7 kg Ingot batang.

2.5.4. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan oleh PT. Indonesia Asahan Aluminium adalah aluminium batang. Berat per batangnya adalah ± 22,7 kg. PT. INALUM menghasilkan dua jenis produk, yaitu aluminium batang kadar 99.90 dan aluminium batang kadar 99.70. Aluminium batang hasil produksi PT. INALUM terdaftar pada London Metal Exchange LME tanggal 23 September 1987. Standar mutu aluminium batang PT. INALUM mengacu pada JIS H2-102, 1968 Reaffirmed 1974 dan Western, Aluminium Assosiation Designation and Chemical composition Limits for Unalloyed Aluminium of Aluminium Assosiation Inc., United State of America USA.

2.5.5. Proses Produksi Secara Umum

PLTA Siguragura dan PLTA Tangga berada di sepanjang sungai Asahan. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung melalui 271 unit jaringan transmisi. Kemudian melalui gardu induk PT. INALUM Kuala Tanjung, listrik tersebut didistribusikan ke gedung reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 dua unit penyearah silikon dengan DC 37 kA dan 800 V. Bahan baku untuk aluminium dibongkar di pelabuhan PT. INALUM dan dimasukkan ke dalam silo masing-masing melalui Belt Conveyor. Alumina di dalam silo kemudian dialirkan ke Dry Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF Universitas Sumatera Utara dari tungku reduksi. Reacted Alumina tersebut kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan Anode Changing Crane ACC dan dimasukkan ke dalam tungku reduksi. Coke yang ada di dalam silo dicampur dengan Butt atau puntung anoda dan dipanaskan dulu. Kemudian material-material tersebut dicampur dengan Pitch sebagai perekatnya. Kemudian material tersebut dicetak di Shaking Machine menjadi blok karbon mentah. Blok tersebut kemudian dipanggang di Baking Furnace. Anoda yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke Pabrik Penangkaian untuk diberikan tangkai, namanya Anode Assembly. Anode Assembly ini kemudian dibawa ke Pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode Transport Car ATC untuk digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah anoda tersebut dipakai selama kurang lebih 30 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut diganti dengan yang baru. Puntung tersebut kemudian dipecah di Pabrik Penangkaian untuk kemudian dipakai lagi. Di dalam tungku reduksi, Alumina akan dielektrolisa menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium. Aluminium cair ini kemudian dibawa ke Pabrik Penuangan dengan Metal Transport Car MTC dan dituangkan ke dalam Holding Furnace. Setelah mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini dicetak di Casting Machine menjadi Ingot, beratnya ± 22.7 kg per batang. Aluminium batangan Ingot ini kemudian diikat dan siap untuk dipasarkan. Adapun 60 dari jumlah produk untuk diekspor dan 40 sisanya dipasarkan di dalam negeri.

2.5.6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Indonesia Asahan Aluminium PT. INALUM berbentuk garis dan Staff berdasarkan fungsi:

a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

1. RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi. RUPS terdiri dari: Universitas Sumatera Utara a Rapat Tahunan yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan Septembar setiap tahun Kalender. b Rapat Umum Luar Biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh Direksi danatau Pemegang Saham 2. Hak dan wewenang RUPS adalah mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi.

b. Komisaris

1. Keanggotaan a Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya dua orang anggota, salah seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris. b Para anggota komisaris dan Presiden komisaris diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham pihak asing dan Pemegang Saham Pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 satu orang anggota komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham pihak Indonesia. c Anggota Komisaris dipilih untuk suatu jangka waktu yang berakhir pada penutupan Rapat Umum pemegang Saham Tahunan yang kedua setelah mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan para anggota Komisaris sewatu-waktu dan mereka Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Tugas dan Wewenang Komisaris a Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. b Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan c Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang disetujui oleh lebih dari ½ setengah jumlah anggota Komisaris jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau undang-undang dan peraturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara

c. Direksi