Maret 2011, jumlah persediaan Petrolium Coke adalah sebesar 104814,516 ton. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan Petrolium Coke
sebesar 104566,9 ton. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, maka Petrolium Coke yang digunakan adalah sebesar 104580,857 ton. Pada kondisi
optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan Petrolium Coke yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
4
, yaitu 233,659 ton.
Tabel 4.24 Penggunaan Petrolium Coke pada Kondisi Aktual dan Optimal pada
Periode April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan ton
Kondisi Aktual Kondisi Optimal
Penggunaan ton Sisa ton Penggunaan ton Sisa ton 104814,516
104566,9 247,616
104580,857 233,659
Dari tabel 4.24, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan Petrolium Coke
lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar 104566,9 ton. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan Petrolium Coke belum
benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun Petrolium Coke juga tidak habis terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan Petrolium Coke di
gudang cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Ketersediaan Petrolium Coke merupakan kendala pasif sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada penambahan jumlah
Petrolium Coke , maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.4. Penggunaan Coal Tar Pitch
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan Coal Tar Pitch yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode April 2010 -
Maret 2011, jumlah persediaan Coal Tar Pitch adalah sebesar 31190,077 ton. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan Coal Tar Pitch
sebesar 30963,97 ton. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi optimalnya, maka Coal Tar Pitch yang digunakan adalah sebesar 30968,118 ton. Pada kondisi
optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan Coal Tar Pitch yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
5
, yaitu 221,959 ton.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25 Penggunaan Coal Tar Pitch pada Kondisi Aktual dan Optimal pada
Periode April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan ton
Kondisi Aktual Kondisi Optimal
Penggunaan ton Sisa ton Penggunaan ton Sisa ton 31190,077
30963,97 226,107
30968,118 221,959
Dari tabel 4.25, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan Coal Tar Pitch
lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar 30963,97 ton. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan Coal Tar Pitch belum
benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun Coal Tar Pitch juga tidak habis terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan Coal Tar Pitch di
gudang cukup untuk melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Ketersediaan Coal Tar Pitch merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada
penambahan jumlah Coal Tar Pitch, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.5. Penggunaan Aluminium Fluoride
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan Aluminium Fluoride yang cukup agar pelaksanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada periode April 2010 -
Maret 2011, jumlah persediaan Aluminium Fluoride adalah sebesar 3999 ton. Pada kondisi aktual, untuk kegiatan produksinya perusahaan menggunakan Aluminium
Fluoride sebesar 3807,05 ton. Dan apabila perusahaan berproduksi pada kondisi
optimalnya, maka Aluminium Fluoride yang digunakan adalah sebesar 3807,556 ton. Pada kondisi optimal tersebut perusahaan masih memiliki kelebihan Aluminium
Fluoride yang ditunjukkan dengan nilai variabel slack X
6
, yaitu 191,444 ton.
Tabel 4.26 Penggunaan Aluminium Fluoride pada Kondisi Aktual dan Optimal
pada Periode April 2010 – Maret 2011
Jumlah Persediaan ton
Kondisi Aktual Kondisi Optimal
Penggunaan ton Sisa ton Penggunaan ton Sisa ton 3999
3807,05 191,95
3807,556 191,444
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.26, diketahui bahwa pada kondisi aktual perusahaan menggunakan Aluminium Fluoride
lebih sedikit dibandingkan dengan pada kondisi optimal, yaitu sebesar 3807,05 ton. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan Aluminium
Fluoride belum benar-benar optimal. Tetapi dalam kondisi optimal pun Aluminium
Fluoride juga tidak habis terpakai, sehingga secara keseluruhan jumlah ketersediaan
Aluminium Fluoride di gudang pada periode April 2010 - Maret 2011 cukup untuk
melakukan kegiatan produksi aluminium batang yang optimal.
Ketersediaan Aluminium Fluoride merupakan kendala pasif bukan pembatas sumber daya yang tidak habis terpakai dalam proses produksi. Sehingga jika ada
penambahan jumlah Aluminium Fluoride, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan.
4.3.6. Penggunaan Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung TKL