Membentuk Fungsi Kendala Fungsi Kendala Ketersediaan Alumina

Dari tabel 4.2, diketahui bahwa harga jual dan keuntungan untuk masing- masing jenis aluminium batang memiliki perbedaan, harga jual dan keuntungan aluminium batang kadar 99.90 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium batang kadar 99.70. Keuntungan per satu ton yang diperoleh perusahaan dari produksi aluminium batang kadar 99.90 sebesar US 481,93. sedangkan keuntungan untuk aluminium batang kadar 99.70 sebesar US 460,5. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan bahan baku Alumina untuk aluminium batang kadar 99.90 lebih besar dibandingkan dengan aluminium batang kadar 99.70. Berdasarkan tabel 4.2, maka persamaan fungsi tujuan untuk memaksimumkan keuntungan penjualan aluminium batang dapat dirumuskan sebagai berikut: Z Maksimum = AR 1 – AC 1 X 1 + AR 2 – AC 2 X 2 = 2264,64 – 1782,71X 1 + 2239,64 – 1779,14X 2 Z Maksimum = 481,93X 1 + 460,5 X 2

4.1.3. Membentuk Fungsi Kendala

Dari perumusan model Linear Programming yang telah dilakukan, diketahui terdapat sepuluh kendala dalam optimasi produksi aluminium batang di PT. Indonesia Asahan Aluminium, yaitu kendala ketersediaan Alumina, Petrolium Coke, Coal Tar Pitch, dan Aluminium Fluoride , kendala ketersediaan jam kerja Tenaga Kerja Langsung TKL, Shaking Machine dan Casting Machine, kendala ketersediaan energi listrik, kendala permintaan aluminium batang kadar 99.90, kendala permintaan aluminium batang kadar 99.70.

4.1.4. Fungsi Kendala Ketersediaan Alumina

Suatu kegiatan produksi tidak dapat berlangsung tanpa tersedianya bahan baku. Untuk memproduksi aluminium batang, diperlukan bahan baku berupa Alumina. Kendala dalam memproduksi aluminium batang terjadi karena ketersediaan Alumina tersebut terbatas dan letak sumber Alumina yang jauh. Selain itu, karena proses pengiriman menggunakan kapal laut, maka proses pengiriman bergantung pada kondisi di laut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Kebutuhan dan Koefisien Penggunaan Alumina pada Periode April 2010 – Maret 2011 Jenis Produk Kebutuhan Alumina ton Jumlah Produksi ton Koefisien Penggunaan Alumina Aluminium Batang kadar 99.90 37528,879 19566,673 1,918 Aluminium Batang kadar 99.70 448328,397 234236,362 1,914 Tabel 4.4 Penggunaan dan Persediaan Alumina Periode April 2010 – Maret 2011 Tahun Bulan Penggunaan Alumina ton Persediaan Alumina ton Aluminium Batang kadar 99.90 Aluminium Batang kadar 99.70 Jumlah Penggunaan Jumlah Persediaan Sisa Penggunaan Pembelian Alumina 2010 April 5293,4729 35886,0128 41179,4857 44590 3410,514 44590 Mei 4101,4646 37405,302 41506,7666 50000,514 8493,748 46590 Juni 2746,4705 34707,2108 37453,6814 53273,748 15820,07 44780 Juli 2951,4664 35842,9095 38794,3759 58110,066 19315,69 42290 Agustus 4910,2641 38277,7549 43188,019 63315,69 20127,67 44000 September 3868,8899 36838,4077 40707,2976 64127,671 23420,37 44000 Oktober 2895,9824 38374,4789 41270,4613 67560,374 26289,91 44140 Nopember 1350,6057 38874,2625 40224,8683 70289,913 30065,04 44000 Desember 2250,9801 39611,4435 41862,4236 73185,044 31322,62 43120 2011 Januari 2255,2745 40147,4994 42402,7739 75791,621 33388,85 44469 Februari 2395,4151 34250,7601 36646,1753 55828,847 19182,67 22440 Maret 2508,5925 38112,3547 40620,9471 40742,671 121,7243 21560 Total : 37528,879 448328,397 485857,276 Total : 485979 Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala ketersediaan Alumina merupakan jumlah Alumina yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu ton produk aluminium batang yang terdiri dari dua jenis, yaitu aluminium batang kadar 99.90 dan aluminium batang kadar 99.70. Nilai koefisien fungsi kendala ketersediaan Alumina diperoleh dengan cara membagi jumlah kebutuhan Alumina dengan jumlah produksi aluminium batang yang dihasilkan pada periode April 2010 – Maret 2011. Dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah Alumina yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu ton aluminium batang kadar 99.90 adalah sebesar 1,918 ton dan jumlah Alumina yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu ton aluminium batang kadar 99.70 adalah sebesar 1,914 ton. Nilai sebelah kanan NK Right Hand Sides RHS adalah jumlah pembelian Alumina yang dilakukan oleh perusahaan selama periode analisis. Persediaan Alumina yang pembeliannya sebelum April 2010 tidak masuk ke dalam perhitungan, karena Universitas Sumatera Utara pembeliannya tidak masuk dalam periode analisis. Dan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pembelian Alumina pada periode April 2010 – Maret 2011 adalah sebesar 485979 ton. Dari uraian di atas, maka persamaan fungsi kendala ketersediaan Alumina pada periode April 2010 – Maret 2011 dapat dirumuskan sebagai berikut: 1,918 X 1 + 1,914 X 2 ≤ 485979

4.1.5. Fungsi Kendala Ketersediaan Petrolium Coke