Kondisi Lingkungan tempat tinggal SH Keluarga RG

71 minum obat atau membuang obat yang diberikan oleh rumah sakit. Meskipun keluarga selalu mengantar SH untuk kontrol ke rumah sakit. Keluarga SH adalah keluarga yang sederhana.Tetapi untuk pengobatan SH keluarga selalu mengusahakan meskipun harus berhutang. Tipe keluarga SH adalah keluarga yang mengedepankan musyawarah bersama untuk memecahkan masalah yang dihadapi, meskipun saudara tertua SH tetap memiliki pengaruh yang besar terhadap anggota keluarga lainnya. Misalnya, pada saat SH sakit, maka seluruh keluarga terlibat dalam menangani kondisi tersebut, walaupun tanggung jawab terbesar tetap berada pada saudara tertua. Keterlibatan keluarga ini tidak hanya sebatas pada perencanaan penanggulangan kondisi SH saja, namun para anggota keluarga ini juga terlibat langsung untuk menanggung biaya perawatan SH bersama-sama. Hubungan antar anggota keluarga cukup hangat dan akrab. setiap pekan antara saudara SH saling bersilaturahmi. Tempat berkumpul yang utama adalah di rumah Ridwan dan Sarwini, yang merupakan orang tua SH dan saudara- saudaranya. selain itu, setiap ada kesempatan untuk berkunjung ke rumah orang tua, para saudara SH selalu menyempatkan diri untuk menjenguk orang tua dan saudara SH . selain itu, sikap saling membantu juga berkembang di keluarga tersebut bila salah satu anggota keluarga mengalami masalah, seperti kondisi yang dialami SH .

b. Kondisi Lingkungan tempat tinggal SH

Letak rumah SH tidak jauh dari pusat kota dari kota Kudus. Rumah SH berada pada lingkungan padat penduduk. Jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain sangat dekat. Jarak Rumah yang luas antara satu rumah 72 dengan rumah yang lain hanya bila rumah tersebut dipisahkan oleh gang. sebelah kanan Rumah SH adalah gang masuk rumah di belakang rumah SH sedangkan sebelah kiri dan depan Rumah SH merupakan kerabat SH . Masyarakat di sekitar rumah SH merupakan masyarakat yang ramah. Masyarakat memiliki hubungan yang baik dengan SH dan keluarga. SH dikenal di masyarakat merupakan orang yang ramah dan gemar menolong orang lain, sedangkan keluarga SH dikenal masyarakat sebagai keluarga yang pendiam namun ramah terhadap tetangga. Masyarakat di sekitar rumah SH terbuka dan sama sekali tidak keberatan dengan keberadaan SH yang menderita gangguan jiwa. Masyarakat di sekitar rumah SH tidak merasa terganggu dengan keberadaan SH. Menurut tetangga selama SH sakit SH tidak pernah menyerang tetangga dan keluarga selalu cepat merespon kekambuhan SH . Masyarakat bersimpati dengan keluarga SH karena dengan sabar dan tenang merawat SH apalagi menitipkan SH di rumah sakit dalam waktu yang lama dengan biaya yang besar, namun keluarga SH tidak pernah mengeluh dengan tetangga. Tetangga SH nampak antusias bertanya pada peneliti mengenai kapan SH akan pulang karena telah lama berada di rumah sakit

2. Keluarga dan Lingkungan RG

a. Keluarga RG

Rumah RG terletak di jalan Merpati gang Bultok RT 03 RW 06, Randu Gunting Tegal. Letak rumah RG berada di komplek perumahan padat penduduk. Jarak rumah satu dengan rumah yang lain sangat dekat. Meskipun jarak antar rumah sangat dekat, namun tidak ada rumah yang langsung 73 berhadapan dengan rumah RG. Lingkungan rumah RG merupakan lingkungan rumah perkotaan sehingga pada saat siang hari terlihat sepi terutama di depan rumah RG. RG merupakan anak dari Agus dan Ibu khoiriyah. Keluarga RG merupakan keluarga besar. Jarak antara anak satu dengan yang lainnya cukup dekat yakni 2 tahun antar anak, RG sendiri merupakan anak ke 5 dari delapan bersaudara. Ayah RG seorang polisi dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Pendidikan yang diterapkan oleh ayahnya adalah otoriter, sehinggga anak-anak cenderung patuh kepada apa yang disampaikan oleh ayahnya. Ayah RG berminat pada hal-hal yang berhubungan dengan dunia mistis. Bila anaknya sakit ayah RG lebih memilih pengobatan secara tradisional seperti pergi ke dukun, menyiapkan sesaji, sedangkan ibunya lebih religius dan tidak suka dengan mistik. Bila anak-anaknya sakit ibunya lebih suka membawa ke dokter dan mendekatkan diri pada tuhan. Sebagian saudara kandung RG merantau. Di Tegal RG tinggal bersama dengan ibu dan kakak yang ke 3 Kusmawarni, RG di gang Bultok dan Kusmawarni tinggal di gang Kenari. saat ini RG hanya dekat dengan Kusmawarni. Saudara kandung RG memiliki akivitas yang padat. Kakak pertama RG tinggal di Cirebon dan seorang wiraswata yang sukses sehingga tidak ada waktu untuk merawat Rio. Kakak ke 2 RG telah meninggal karena sakit. Kakak yang ke 4 RG tinggal di Jakarta bersama dengan anaknya. Dan ke tiga adik RG bekerja di bank dan perusahaan yang bergerak di bidang informasi tekhnologi ketiganya tinggal di Jakarta. 74 Saudara kandung RG jarang pulang ke Tegal. Saudara kandung RG pulang jika ada peristiwa tertentu saja misalnya, ibunya sakit, atau ibunya ingin mereka pulang dan lebaran. Sejak RG pertama kali sakit RG dirawat oleh ayahnya. setelah ayahnya meninggal, RG dirawat oleh Kusmawarni kakak ke 3 RG. Setelah menikah RG menjalani rawat jalan tidak pernah mengalami rawat inap sampai istrinya meninggal saat hamil usia 7 bulan. Setelah istrinya meninggal RG kembali kambuh dan mengalami rawat inap. RG mulai sering kambuh dan mulai menjalani rawat inap dibeberapa Rumah Sakit Jiwa.

b. Lingkungan Tempat Tinggal RG