74
Saudara kandung RG jarang pulang ke Tegal. Saudara kandung RG pulang jika ada peristiwa tertentu saja misalnya, ibunya sakit, atau ibunya ingin
mereka pulang dan lebaran. Sejak RG pertama kali sakit RG dirawat oleh ayahnya. setelah ayahnya
meninggal, RG dirawat oleh Kusmawarni kakak ke 3 RG. Setelah menikah RG menjalani rawat jalan tidak pernah mengalami rawat inap sampai istrinya
meninggal saat hamil usia 7 bulan. Setelah istrinya meninggal RG kembali kambuh dan mengalami rawat inap. RG mulai sering kambuh dan mulai
menjalani rawat inap dibeberapa Rumah Sakit Jiwa.
b. Lingkungan Tempat Tinggal RG
Rumah RG terletak tidak jauh dari pusat kota tegal. Lingkungan Rumah RG awalnya bukan merupakan lingkungan padat penduduk namun seiring
bertambahnya penduduk yang tinggal di Randu Gunting, lingkungan rumah RG menjadi lingkungan pada penduduk. Jarak antara rumah satu dengan yang
lain sangat dekat. Masyarakat yang berada di lingkungan rumah RG sangat heterogen.
Masyarakat yang tinggal di sekitar rumah RG sebagian merupakan penduduk asli dan sebagian merupakan warga pendatang.
Masyarakat asli yang telah lama tinggal di lingkungan tempat RG tinggal telah memahami kondisi RG dan menerima RG Tetangga yang telah lama
tinggal dengan RG bekerja sama dengan keluarga RG untuk mengawasi perilaku RG, terutama mengenali saat-saat RG kambuh dan segera
memberitahu Kusmawarni kakak RG bila RG kambuh. Akan tetapi masyarakat yang baru tinggal di lingkungan RG tidak bisa memahami kondisi RG yang
75
sering kambuh sehingga tetangga baru merasa keberatan dengan keberadaan RG.
Hal ini dibuktikan dengan kejadian saat kambuh RG yang terakhir, tetangga baru di lingkungan rumah RG mendatangi rumah Kusmawarni dan
mengadukan dengan marah pada Kusmawarni mengenai perilaku RG yang mengganggu. Warga baru menginginkan RG dievakuasi dari lingkungan
tersebut. Anak-anak kecil yang lewat di depan rumah RG senang meledek RG dengan sebutan orang gila dan hal itu memicu kekambuhan RG.
3. Keluarga dan Lingkungan Tempat Tinggal UJ
a. Keluarga UJ
Rumah UJ berada di Jln. Bakti gang Progo RT 03 RW 07 Kebon Dalem Pemalang. Letak rumah UJ berjarak ± 500 m dari pusat kota. Rumah UJ berada
di komplek gang padat penduduk. Jarak antar rumah sangat dekat tetapi tetangga dekatnya masih ada hubungan kerabat. Rumah UJ cukup sederhana,
kecil tapi memanjang ke belakang UJ merupakan anak dari Muhammad Ali alm dan Suemi, sebelum
meninggal Ali bekerja sebagai guru sedangkan Suemi seorang ibu rumah tangga. Setelah bapaknya meninggal tangung jawab diambil alih oleh ibunya
dan di bantu olek kakak tertuanya Poerwanto. UJ merupakan anak ke 5 dari 6 bersaudara. Kakak pertama UJ, Poerwanto
bekerja sebagai guru sekolah dasar dan istrinya juga bekerja sebagai guru. Kakak yang ke 2 Marlina, menjadi ibu rumah tangga, sedangkan kakak yang ke
3 Nuraeni ibu rumah tangga, Teguh kakak 4 bekerja sebagai montir di Jakarta,
76
UJ sendiri sekarang tidak bekerja dan adiknya yang terakhir bekerja sebagai perawat.
Keluarga UJ merupakan keluarga besar. Dari semua anak Suemi hanya UJ yang belum menikah, oleh karena itu UJ tinggal dengan ibunya. Saudara-
saudara kandung UJ telah memiliki rumah sendiri. Dalam hal apapun pengambil keputusan di rumah UJ adalah kakak tertua Untung, Poerwanto.
Poerwanto menentukan apakah UJ tetap dititipkan di Rumah Sakit Jiwa atau dibawa pulang ke rumah.
Pengobatan UJ telah mengeluarkan banyak biaya. Untuk rawat jalan UJ telah menghabiskan uang pensiun bapaknya akan tetapi uang pensiun belum
cukup untuk membayar pengobatan UJ sehingga Poerwanto kakaknya selalu membantu ibunya untuk pengobatan UJ.
Dari semua saudara UJ, Poerwanto adalah saudara yang paling perhatian terhadap, akan tetapi saudara UJ yang lain juga tidak memperlakukan UJ
secara berbeda mereka memperlakukan UJ sama dengan anggota keluarga yang lain. Poerwanto bertanggung jawab sebagai kepala keluarga
menggantikan ayahnya yang telah meninggal. Poerwanto mengurus UJ mulai dari UJ sakit pertama sampai sekarang UJ berada di Rumah Sakit Jiwa dr.
Amino Gondhohutomo. Anggota keluarga yang lain cukup dekat dengan UJ. Saat UJ berada di
rumah UJ tidak dikucilkan. Ibu UJ sangat menyayangi UJ, Suemi melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan UJ. Kerabat UJ juga dekat dengan
77
Untung, bila UJ di rumah UJ Selalu main di rumah kerabatnya. Kerabat juga memperlakukan UJ seperti biasa layaknya orang sehat.
Setelah UJ beberapa kali kambuh keluarga terus mengusahakan kesembuhan bagi UJ, terutama ibu dan kakak pertamanya. Menurut penuturan
Suemi semua usaha telah dikukan Untuk kesembuhan UJ sampai hartanya habis. Namun keluarga UJ akan terus berusaha untuk menyembuhkan UJ
terutama ibu dan Poerwanto sebagai kakak tertua yang memberikan perhatian lebih pada UJ.
b. Lingkungan Tempat Tinggal UJ