Definisi Gangguan Jiwa Kesiapan Keluarga Pasien

45 Keluarga bersifat pasif terhadap perawatan yang diberikan kepada anggota keluarganya sehingga bila keluarga tidak setuju dengan perawatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit keluarga lebih memilih diam. 6 Tidak adanya pendekatan secara empati kepada keluarga oleh staf rumah sakit kepada keluarga Rumah sakit sebagai rekan kerja keluarga yang lebih memahami bagaimana menangani penderita gangguan jiwa kurang melakukan pendekatan secara empati. Seharusnya rumah sakit melakukan pendekatan secara empati supaya keluarga merasa rumah sakit memberikan perhatian kepada pihak keluarga sehingga keluarga lebih terbuka kepada pihak rumah sakit dan keluarga tidak canggung untuk bekerja sama dengan pihak rumah sakit. 2.2 Gangguan Jiwa

2.2.1 Definisi Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa menurut PPDGJ Maslim, 2002:7 adalah sindrom, atau pola perilaku, atau pola psikologik seseorang yang secara klinis cukup bermakna dan berkaitan dengan suatu gejala penderitaan distress atau hendaya impairmentdisabilitydidalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Baihaqi, dkk 2005:14 memberikan definisi gangguan jiwa dari beberapa aspek, yaitu : 46 1 Pandangan dari Sudut Patologi Dilihat dari sudut patologi, gangguan jiwa adalah akibat-akibat dari keadaan sakit atau gangguan-gangguan penyakit yang jelas kelihatan dari gejala klinis, misalnya, tingkah laku anti sosial pada orang-orang yang menderita kepibadian sosiopatis, adanya rasa takut yang tidak beralasan pada penderita neorosis. 2 Pandangan dari Sudut Statistik Pandangan ini melihat gangguan jiwa, dengan pendekatan matematis. Cara yang dilakukan dengan prosedur statistik melalui pengukuran dan penilaian. Bila hasil pengukuran berada pada rata-rata maka dianggap normal, bila berada pada sangat sering atau jarang terjadi, menunjukkan abnormal atau bergangguan. 3 Pandangan dari Sudut Kebudayaan Menurut pandangan ini, tingkah laku dan sikap seseorang dianggap mengalami kelainan atau tidak bergantung pada kebudayaan setempat. Saanin dalam Baihaqi, dkk, 2005:15 mengatakan masyarakat adalah tuan yang kejam dan cenderung menjadi gusar apabila ada penyimpangan-penyimpangan dari batas norma atau budaya yang mereka telah tentukan. 4 Pandangan dari Sudut lingkungan Menurut pandangan ini, seseorang dikatakan normal atau abnormal apabila bisa beradaptasi secara seimbang dengan alam lingkungannya. Alan dan lingkungan ada yang lestari secara baik, ada juga yang berubah. Manusia yang menghuni alam itu berkembang dari hari ke hari karenanya dalam mengisi hidup di lingkungan manapun, manusia perlu beradaptasi. 47 5 Pandangan dari Sudut Kaidah Agama Agama sebagai ajaran yang bersifat normatif dan dogmatif, dapat juga dipakai sebagai acuan untuk menetukan abnormalitas seseorang. Rujukan yang dipakai adalah ajaran-ajaran Ilahiah berbagai kitab suci yang memberi tuntutan hidup bagi umat manusia. Definisi yang lain mengacu pada beberapa kriteria yaitu : 1 Menyimpang dari standar kultural atau sosial Kriteria untuk menentukan apakah seseorang mengalami gangguan jiwa atau tidak berdasarkan budaya yang berlaku di tempat tersebut Cultural relativity. 2 Ketidakmampuan menyesuaikan diri Pandangan ini menyatakan perilaku abnormal adalah perilaku yang maladaptif ketika individu berada dalam kondisi atau situasi yang menuntutnya melakukan tindakan penyesuaian diri terhadap lingkungan. 3 Menyimpang secara statistik Pengelompokan gangguan jiwa dan abnormal berdasarkan norma-norma numerik yang didasarkan pada prosedur statistik, yang paling sering terjadi disebut dengan rata-rata sedangkan yang jarang sekali terjadi disebut ekstrim baik ekstrim kiri maupun kanan. 48

2.2.2 Penyebab Gangguan Jiwa