Pengingkaran dan Praanggapan Negation and Presuppostion

ini juga dapat direalisasikan dalam bentuk pengandaian yang disebut counter factual conditional presuppose yang memiliki gagasan dalam bentukif – cluse. 32 If you had sent me a Christmas card last year, I would have sent you one this year. Presupposes: that you did not send me a christmas card last year. 33 If you hadn’t sent me a Christmas card last year, I would still have sent you one this year. Presupposes : that you did send me a christmas card last year.

e. Fokus dan Praanggapan Focus and Presupposition

Praanggapan terfokus pada inti dari tuturan yang disampaikan. Apabila suatu tuturan memiliki struktur kalimat tanya wh-Question, fokus dari praangapan tersebut langsung menuju pada tanya tersebut. Selain struktur kata tanya,terdapat juga fokus yang muncul dalam praanggapan dalam tuturan yang saling merespons biasanya terjadi dalam dialog. Dengan adanya kata tanya fokus dalam suatu tuturan langsung bisa memunculkan praanggapan yang dituju dan berkaitan dengan konteks situasi partisipannya. 34 Why did Sue give Oxfam a donation ? Presupposes : that Sue gave Oxfam a donation and asks for a reason. f. Penekanan dan Praanggapan Stress and Presupposition Praanggapan dalam sebuah tuturan dapat menghasilkan makna yang lebih jelas dengan adanya penekanan dalam tuturan. Selain itu counter factual condition bisa merujuk praanggapan menjadi bermakna kebalikan dari tuturan. 35 John called Mary a Republican, and then SHE insulted HIM. Presupposes : that calling someone a Republican is an insult. Contoh diatas menunjukan bahwa si penutur membuat suatu keputusan mengenai makna pada tingkatan bunyi dan pada makna pragmatik yang tercermin pada bentuk leksikalnya itu sendiri.

g. Pengingkaran dan Praanggapan Negation and Presuppostion

Praanggapan yang muncul dari tuturan penutur yang berasal dari kalimat negasi tidak selalu bermakna negatif. Menentukan negatif atau tidaknya suatu tuturan dilihat dari struktur pada saat tuturan itu terjadi sedangkan makna praanggapan tersebut benar atau salah tidak dilihat dari praanggapan tersebut. Selama suatu tuturan bisa commit to user mempertahankan bentuk negatif dari sebuah tuturan, praanggapan yang mengandung proposisi yang benar tersebutpun ikut menjadi benar. 36 The Prime Minister didn’t remember forget to keep a record of her instructions at the arms were exported to Iraq. 37 Her successor managed to win the election that followed. Dari kedua contoh diatas akan memiliki praanggapan yang sama dengan kalimat dibawah ini. 38 The Prime Minister remember forget to keep a record of her instructions at the arms were exported to Iraq. Presupposes : that she should have kept a record, but now asserts that she did, so presupposition survive and the truth value of assertion is reversed. 39 Her successor didn’t manage to win the election that followed. Presupposes : that winning the election was not easy, but now asserts that he did not win it. So again the presupposition survives and the truth value of the assertion is reversed. Berdasarkan uraian Grundy di atas, dapat dilihat bagaimana kemunculan sebuah praanggapan dari tuturan dan unsur-unsur pengetahuan bersama yang melatarinya. Uraian ini membantu penjelasan mengenai praanggapan berdasarkan klasifikasi praanggapan yang telah dipaparkan oleh Levinson sebelumnya. Dengan menggunakan dua teori ini diharapakan mampu memberikan hasil yang maksimal untuk meneliti sebuah praanggapan yang terdapat dalam sebuah tuturan. Pemerolehan sebuah praanggapan yang muncul melalui sebuah tuturan orang asing di kawasan wisata di Jogjakarta akan diambil asumsinya yang terdekat dengan konteks situasi, partisipan, pengetahuan bersama dan juga peristiwa tutur. Setiap tuturan dimungkinkan memiliki sebuah praanggapan, tetapi penelitian ini akan membatasi hanya pada keempat aspek yang telah di sebutkan di atas.

D. Kerangka Pikir