Obervasi tidak berperan Teknik Rekam Wawancara Mendalam In- depth Interviewing

Cara ini dapat menjadi landasan generalisasi yang lebih besar untuk mendapatkan sebuah data yang natural dari kedua belah pihak karena yang diwawancarai bukan hanya wisatawan asing saja tetapi juga penduduk setempat mengenai apa-apa yang mereka dapat yakini mengenai praanggapan dari peristiwa tuturan itu sendiri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menurut Sutopo 2006: 66 dapat dilakukan dan dikelompokan dalam dua cara, yaitu yang pertama dengan metode non-interaktif yang meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip, dan observasi tidak berperan kemudian yang kedua dengan metode interaktif yang berupa wawancara mendalam dan observasi berperan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berperan, merekam, wawancara mendalam in-depth interviewing dan catat transcript.

1. Obervasi tidak berperan

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar Sutopo, 2002: 64. Dalam observasi tak berperan, peneliti sama sekali kehadirannya dalam melakukan observasi tidak diketahui oleh subjek yang diamati dengan tahapannya sebagai berikut : 1. Si peneliti pertama sekali mencari dan mengobservasi tempat atau penduduk dibagian mana yang akan memungkinkan terjadi peristiwa tutur tersebut. 2. Kemudian menentukan tempat dan bagian peristiwa tutur lalu kedua kalinya si peneliti kembali ketempat tersebut dan akan benar-benar melakukan observasi tidak berperan pada kejadian yang akan berlangsung pada saat itu. Pada teknik ini peneliti benar-benar tidak melakukan peran sama sekali, sehingga apapun yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat tidak mempengaruhi segalanya yang terjadi pada sasaran yang sedang diamati.

2. Teknik Rekam

Alat kamera foto, film, dan video sering juga dilakukan di didalam penelitian kualitatif karena bisa sangat membantu didalam pengumpulan data. Dalam kasus ini perekam atau bisa dikatakan adanya sistem sadap, dimana penutur dan mitratutur tidak perpustakaan.uns.ac.id commit to user menyadari atau bahkan tidak tau sama sekali bahwa percakapan mereka sedang di rekam atau disadap. Hal ini dilakukan agar data ataupun peristiwa tutur tersebut didapat senatural mungkin tanpa ada rekaan ataupun settingan dari salah satu pihak yang mengetahuinya. Walaupun dalam beberapa teori atau penjelasan bahwa perekam in hanya sebatas teknik pendukung pengumpulan data sebagai penguat catatan, namun kali ini proses perekaman atau sadap ini menjadi modal utama dalam proses pemerolehan data.

3. Wawancara Mendalam In- depth Interviewing

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan kontruksi dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal- hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi dimasa yang akan datang Sutopo, 2002: 58. Moleong 2000: 148 menyatakan bahwa wawancara mendalam adalah percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan maksud tertentu. Kedua pihak yaitu pewawancara Interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai Interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Secara rinci kegiatan wawancara mendalam ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Wawancara hanya dilakukan terhadap informan yang telah dipilih. 2. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara agar dapat berjalan dengan produktif. 3. Menghubungi atau mengkonfirmasi kesedian informan untuk diwawancarai. 4. Melakukan wawancara dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya. 5. Mencatat hasil wawancara tersebut. Dalam masalah mewawancarai ini, peneliti memutuskan mewawancarai kedua belah pihak, yakni penutur WNA dan mitra tutur WNI ini dilakukan guna mendapatkan data yang selaras. Pada proses mewawancarai ini, peneliti terlebih dahulu mewawancarai mitra tutur untuk dapat memperoleh beberapa gambaran tentang konteks situasi yang sering terjadi pada saat seorang wisatawan datang ketempat mereka. Adapun beberapa pertanyaan ditanyakan kepada mitra tutur adalah sebagai berikut: commit to user 1. Dapatkah anda memberitahukan saya, kira-kira sudah berapa lama anda berjualan di daerah ubud ini? 2. Dapatkah anda memberikan saya contoh beberapa wiasatawan asing mana sajakah yang sering datang ke tempat anda ini? Dan wisatawan mana yang paling dominan? 3. Dari sekian banyak barang-barang yang anda jajakan ini, kira-kira barang mana yang paling banyak dicari oleh wisatawan asing tersebut? Mengapa? 4. Disaat wisatawan asing A datang ketempat anda, apakah anda sudah memiliki anggapan,asumsikan atau prediksikan, kira-kira dia membutuhkan apa atau ingin mencari apa atau bisa jadi memiliki keperluan apa? 5. Dapatkah anda mendeskripsikan secara detail mengenai apa-apa saja yang anda pikirkan atau anggapan apa yang sebenarnya anda telah miliki disaat seorang wisatawan asing datang ketempat anda ini? 6. Kemudian dapatkah anda menceritakan tentang beberapa pengalaman yang anda miliki dengan wisatawan asing tersebut selama anda berdagang disini? Apakah sering terjadi kesalah pahaman? Pertanyaan-pertanyaan ini diadopsi dari contoh-contoh bentuk pertanyaan interview dalam buku Spradley dan Moleong. Kemudian setelah proses rekam itu selesai barulah sipeneliti mewawancarai sipenutur atau WNA tersebut dengan beberapa pertanyaan yang dimungkinkan untuk ditanyakan, sebagai berikut: 1. Where do you come from sir miss? 2. Do you like this place ? 3. Can you tell me what is your opinion or assumption, when you see this place, what do you want to look for and find from this place? 4. When you are having words with them about what you want before , is there any misunderstanding happened often? Bentuk pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang diajukan kepada kedua belah pihak pada saat penelitian tersebut sedang berlangsung. Pertanyaan tersebut hanya merupakan bagian pendukung ataupun penguat dari jawaban yang membutuhkannya.

4. Mencatat Data dan Mentrasnkrip Data