Sesuai dengan tabel 4.9 di atas, praanggapan eksistensial merupakan jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam peristiwa tutur kedua ini. Hal ini
dikarenakan objek yang diperoleh para wisatawan hanyalah berupa informasi saja. Situasi ini berbeda dengan agen perjalanan yang telah menyediakan contoh gambar dan
brosur yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mengetahui objek wisata yang ada. Alasan-alasan sederhana seperti ini sangat berpengaruh dalam penggunaan
praanggapan. Seluruh staff Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan diharuskan untuk memberikan informasi mengenai objek wisata ataupun jasa-jasa yang mereka
sediakan.
c. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur III
Peristiwa tutur ketiga ini terjadi di pasar seni Kuta dan Ubud. Pasar seni ini merupakan pasar tradisional yang keadaannya hampir sama dengan keadaan pasar pada
umumnya. Dalam situasi pasar ini hanya terdapat satu jenis praanggapan yang berperan aktif yaitu praanggapan struktural. Hal ini disebabkan oleh keadaan pasar seni tersebut,
dimana penjual menjajakan barang daganganya langsung di tempat. Oleh karena itu, setiap orang baik wisatawan mampu melihat barang dagangan secara langsung. Tidak
hanya itu, kondisi tempat serta status sosial si pedagang membuat seluruh konteks dan tuturan yang dihasilkan pada peristiwa tutur ini berbeda.
d. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur
Sesuai dengan pemaparan pemakaian praanggapan maka diperoleh jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam 15 peristiwa tutur di atas. Hal ini
dilakukan dengan merekapitulasi pemakaian praanggapan dari seluruh peristiwa tutur yang ada.
Tabel 4.10: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur
Jenis Praang
gapan
TA1 TA2
TA3 TA4
TA5 TA6
TI1 TI2
TI3 TI4
TI5 TI6
AM1 AM2
AM3 To
tal Persen
tase
PE 3
3 6
5 2
3 7
7 2
2 5
2 -
- -
47 22.6
PF -
2 4
1 2
1 2
- 1
1 1
- -
- -
15 7.2
PL 10
- 6
11 3
1 4
3 -
- 1
1 -
- -
40 19.3
PS 4
8 9
11 2
6 6
4 3
2 4
3 4
5 3
74 35.7
PNF -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
PCF 5
- 2
1 1
2 1
- -
- 1
- -
- -
13 6.3
PIT -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
PIM 2
- -
1 2
2 -
1 2
- 1
- -
- -
11 5.3
PT -
- -
4 1
- 1
1 -
- -
- -
- -
7 3.4
PC -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Total 208
100
commit to user
Keterangan : 1.
PE :Praanggapan Eksistensial Existential PresuppositionDefinite Description 2.
PF :Praanggapan Faktual Factive PresuppositionFactive Predicates 3.
PL :Praaggapan Leksikal Lexical PresuppositionAspectualChange of state predicates
4. PS :Pranggapan Struktural Structural Presupposition
5. PNF :Praanggapan Nonfaktual Nonfactive Presupposition
6. PCF :Praanggapan Pengandaian Counter Factual PresuppositionCounter
Factual Conditional 7.
PIT :Praanggapan IteratifPerulangan Iterative Presupposition 8.
PIM :Praanggapan Implikatif Implicative Presupposition 9.
PT :Praanggapan Klausa Waktu Temporal Clauses Presuppostion
10. PC
:Praanggapan Tak Lengkap Cleft Presupposition 11.
TA :Agen Perjalanan Travel Agent
12. TI
:Pusat Penerangan Inforamsi Wisata Tourism Information 13.
AM :Pasar Seni Art Market Tabel 4.10 ini menjelaskan bahwa jenis praanggapan struktural dengan jumlah
persentase sebanyak 35.7 74 merupakan praanggapan yang paling dominan dalam 15 peristiwa tutur tersebut. Praanggapan struktural ini mendominasi disebabkan oleh
adanya proses tanya-jawab untuk memperoleh informasi yang diinginkan oleh wisatawan maupun penduduk setempat. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa
praanggapan struktural ini merupakan suatu praanggapan dalam bentuk kalimat tanya, seperti WH-Question, YesNo Question ataupun Alternative Question. Dengan
menggunakan ketiga bentuk kalimat tanya ini baik penutur maupun mitra tutur dapat memperoleh informasi yang akurat.
B. PEMBAHASAN
Pembahasan mengenai praanggapan presupposition ini merupakan anggapan atau prediksi yang dianggap sesuai dengan penggunaan kalimat yang diucapkan
sehingga mampu memberikan kesimpulan atau asumsi awal bahwa apa yang akan disampaikan penutur dipahami oleh mitra tutur.
Dari hasil penelitian lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, diperoleh beberapa pola sederhana yang mencakup penggunaan praanggapan tersebut.
Pada peristiwa tutur I yang berpusat pada agen perjalanan Travel Agent ini dapat dijelaskan bahwa penggunaan praanggapan struktural lebih mendominasi digunakan
terlebih dahulu pada saat berlangsungnya peristiwa tutur. Kemudian, dilanjutkan dengan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user