Pernyataan di atas menjadi faktual karena dalam tuturan tersebut terdapat satuan lingual “realize, know dan regret” yang merupakan penanda yang mengisyaratkan
sebuah fakta dari sebuah tuturan. Jika dalam sebuah tuturan tidak terdapat kata–kata tersebut, kefaktualan suatu tuturan yang muncul dalam praanggapan bisa dilihat dari
partisipan tutur, konteks situasi dan juga pengetahuan bersama.
3. Praaggapan Leksikal Lexical PresuppostionAspectualChange of state
predicates
Praangapan ini merupakan praanggapan yang didapat melalui tuturan yang diinterpretasikan melalui penegasan dalam tuturan. Hal ini berbeda dengan factive
presupposition , tuturan yang merupakan lexical presupposition dinyatakan dengan cara
tersirat sehingga penegasan atas praanggapan dalam tuturan diperoleh setelah pernyataan dari tuturan tersebut. Terdapat beberapa satuan lingual yang digunakan
sebagai penanda dalam praanggapan leksikal ini seperti “start,finish,carry on,cease, take, leave,enter,come,go,arrive,stop,begin
”. 11 He stopped smoking. He used to smoke
They started complaining They weren’t complaining before
4. Pranggapan StrukturalStructural Presupposition
Praanggapan ini adalah praanggapan yang dinyatakan melalui tuturan dalam struktur kalimat yang jelas dan langsung dipahami tanpa melihat kata-kata yang
digunakan. Dalam bahasa inggris, penggunaan praanggapan struktural ini terlihat dalam bentuk kalimat tanya “wh-question,alternative questiondanYesNo question”.
12 The wh-question When did he die?
He died Where did you buy the flowers?She bought the flowers
13 Alternaite Question
Would you prefer coffe or tea? Would you like chocolate, vanilla, or strawberry ice cream?
14 YesNo Question
Is there a professor of linguistics at MIT? Do you accept credit cards?
commit to user
5. Praanggapan Nonfaktual Nonfactive Presupposition
Praanggapan ini adalah praanggapan yang masih memungkinkan adanya pemahaman yang salah karena penggunaan kata-kata yang tidak pasti dan masih
ambigu. Hal ini digunakan untuk mengasumsikan suatu hal yang tidak benar atau nyata. Terdapat beberapa satuan lingual penanda dalam praanggapan ini, sepertidream,
imagine, pretend. 15 I dreamed
We that I was rich I was not rich
imagined we were in Hawai We were
not in Hawai
6. Praanggapan Pengandaian Counter Factual PresuppositionConter Factual
Conditional
Praanggapan ini menghasilkan pemahaman yang berkebalikan dari pernyataan atau kontradiktif. Kondisi yang menghasilkan praanggapan seperti ini biasanya dalam
tuturan mengandung “ if-clause” dan hasil yang didapat menjadi kontradiktif dari pernyataan sebelumnya.
16 If you were my friend, you would have helped me. You are not my
friend 17
If Hannibal had only had twelve more elephants, the Romance languages wouldwould not this day exists.
›› Hannibal didn’t have twelve more elephants. Levinson,1983:184
7. Praanggapan IteratifPerulangan Iterative Presupposition
Jenis praanggapan ini diuraikan oleh Levinson 1983 dan juga Yan Huang 2007 yang menyatakan adanya jenis praanggapan iteratif atau dapat juga dikatakan
jenis praanggapan perulangan. Dengan adanya praanggapan ini dapat diketahui sebuah perulangan dari kata kerja ataupun sebuah tindakan yang dilakukan seseorang. Iterative
is the acts of repeating a process with the aim of approaching a desired, goal, target or result
. Pernyataan ini memberi penjelasan bahwa iteratif tersebut merupakan suatu tindakan perulangan dari sebuah proses yang memiliki tujuan untuk mencapai hasil
ataupun target. Namun pada dasarnya iteratif ini hanya berpusat pada suatu aksi ataupun tindakan yang berulang seperti restore, return, again dan repeat.
18 Carter returneddidn’t return ›› Carter held power before.
to power.
19 The boy crieddidn’t cry again. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
››The boy cried before .
8. Praanggapan Implikatif Implicative Presupposition