yang terasa merugikan kaum perempuan mampu mereka atasi. Perempuan yang sering dicitrakan sebagai makhluk pasif ternyata ditentang oleh Syrnie
Masmirah. Pilihan dia mencerminkan bahwa arti kemerdekaan bagi perempuan adalah bagaimana perempuan diakui hak-haknya sebagai manusia utuh yang
sederajat dengan laki-laki sehingga tidak ada kekerasan dan pelecehan yang terjadi.
2 Perjuangan Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender menuntut adanya persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Pemikiran patriarkhat harus dihentikan. Pilihan hidup perempuan tidak
lagi bergantung pada laki-laki. Derajat laki-laki dan perempuan sama, perempuan harus meningkatkan kualitas dirinya agar dapat mengimbangi
kemampuan laki-laki. Perjuangan kesetaraan gender ini terkadang masih dipandang sebagai suatu
“perlawanan perempuan” dalam dunia patriarki. Kurangnya pendidikan sering membuat perempuan tidak berani melakukan perubahan demi kesetaraan gender.
Kesetaraan gender dalam novel
Cerita Cinta Enrico
terlihat dari Syrnie Masmirah yang pada kala itu sudah mempunyai karir walaupun dia seorang
perempuan, dia merupakan perempuan terpelajar kala itu. Dia sudah tidak hanya bergantung pada laki-laki, dia mencari uang sendiri dengan banyak keahlian yang
dia miliki.
b. Pokok-Pokok Pikiran Feminisme Liberal dalam Novel
Cerita Cinta Enrico
Karya Ayu Utami
Dalam situasi ketidakberdayaan untuk melakukan perlawanan secara langsung, perempuan akhirnya membentuk kekuatan sendiri, yakni menciptakan
situasi agar hidupnya tidak tergantung kepada laki-laki suami. Untuk perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
menghindari sikap ketergantungannya, perempuan akhirnya berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya sebagai pribadi mandiri. Dengan
demikian, kemandirian
yang dilakukan
perempuan dengan
tidak menggantungkan hidupnya kepada suaminya merupakan perwujudan dari
perlawanan mereka terhadap kesewenang-wenangan laki-laki dalam rumah tangga.
Kemandirian seorang istri untuk turut bertanggung jawab menegakkan ekonomi keluarga tidak selamanya dipengaruhi oleh kekerasan yang dilakukan
suaminya. Biasanya, kemandirian yang dilakukan seorang istri karena ia memiliki rasa tanggung jawab bersama atas kelangsungan ekonomi rumah
tangganya. Tanggung jawab bersama antara suami dan istri dalam menegakkan ekonomi keluarga, tentunya dengan tujuan untuk mencapai keluarga yang
sejahtera secara ekonomis. Untuk mencapai tujuan tersebut, istri senantiasa turut berusaha mencari sumber lain untuk menambah pendapatan yang diperoleh
suaminya. Dorongan ekonomi sebagai penyebab utama perempuan mengambil peran
di sektor publik tercermin dalam novel yang dianalisis ini. Peran tersebut terlihat pada tokoh perempuan Syrnie Masmirah. Tokoh tersebut berinisiatif melakukan
pekerjaan menjual telur dikarenakan untuk membantu perekonomian keluarga yang sudah tidak stabil karena pangkat suaminya dilucuti sehingga pemasukan
keluarga berkurang. Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa dalam situasi kritis,
perempuan dapat menunjukkan jati dirinya sebagai pribadi tangguh dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Jika terjadi kesulitan ekonomi dalam
rumah tangga, perempuan biasanya hadir sebagai penopang utama dalam perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
mengatasi kesulitan tersebut. Hal ini dilakukan perempuan karena secara gender, mereka diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan
dengan rumah tangga sehingga perempuanlah secara langsung yang merasakan kesulitan tersebut.
Keterlibatan perempuan di sektor publik tersebut setidaknya menjadi harapan bagi feminisme liberal karena keterlibatan tersebut dapat memperkecil
kekerasan terhadap perempuan di ruang domestik. Hal itu sesuai dengan pandangan mereka bahwa untuk menjadi partner, dan bukan menjadi budak dari
suaminya, perempuan harus mempunyai penghasilan dari pekerjaan di luar rumah. Keterlibatan perempuan di ruamg publik, menurut feminis liberal, harus
diiringi oleh keterlibatan laki-laki di dunia privat. Hal ini sama pentingnya dengan laki-laki untuk mengembangkan dunia personal, seperti perempuan di
dunia publik. Laki-laki yang menyadari hal ini berarti menyadari akan pembebasan perempuan dan laki-laki karena laki-laki tidak dibebani sepenuhnya
sebagai pencari nafkah utama. Mengacu pada masalah tersebut dapat dipahami bahwa jika selama ini ada
anggapan laki-laki bertugas di bidang yang berkaitan dengan sektor publik, sedangkan perempuan menerima peran publik, ternyata tidak ada dasarnya.
Batasan seperti itu hanya berlaku pada masyarakat tradisional karena tuntutan yang sifatnya kondisional yang mengharuskan adanya pembagian kerja
berdasarkan seksual. Bisa dari hal-halPembagian tersebut tidak berlaku pada masyarakat modern. Tugas rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama
antara suami dan istri. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
3. Nilai Pendidikan dalam Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami