latar sosial seorang perempuan kota, latar sosial perempuan kampung, dan latar sosial kehidupan masyarakat kampung.
Penggunaan latar yang banyak dapat mendukung kebutuhan cerita dalam novel. Hal tersebut juga didukung dengan penggambaran latar yang jelas dan
perpaduan latar satu dengan yang lain saling berkaitan, sehingga dapat mendukung jalan cerita. Seperti yang diungkapkan Andrianto 2009: 119 bahwa pemilihan
latar kurang tepat akan berpengaruh pada unsur cerita lain, misalnya penokohan, sehingga cerita menjadi kurang meyakinkan.
Hal senada juga diungkapkan Waluyo 2011: 28 bahwa fungsi latar berkaitan erat dengan unsur-unsur fiksi yang lain, terutama penokohan dan
perwatakan. Dengan demikian latar memberikan gambaran secara jelas pada pembaca tentang isi cerita dan memudahkan pembaca masuk dalam cerita,
sekaligus memberikan keutuhan untuk memahami jalan cerita yang ada pada novel
Cerita Cinta Enrico
.
d. Alur
Alur atau plot berkaitan dengan tokoh cerita. Plot pada hakikatnya adalah apa yang dilakukan oleh tokoh peristiwa yang terjadi dan dialami tokoh Kenny, 1996:
95. Penafsiran terhadap tema memerlukan informasi dari plot. Dalam kaitannya dengan tokoh, yang dipermasalahkan tak hanya apa yang dilakukan dan dialami
oleh tokoh cerita, melainkan juga apa jenis aktivitas atau kejadiannya itu sendiri yang mampu memunculkan konflik.
Cerita Cinta Enrico
menggunakan alur campuran, yakni perpaduan antara alur maju dan mundur
flashback
. Dalam alur ceritanya terdapat beberapa alur sorot balik yaitu mengingat masa lalu. Mengingat masa lalu adalah untuk menceritakan
kejadian yang dialami tokohnya di masa lalu. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Alur digunakan untuk mempermudah pembaca memahami jalan cerita dalam novel. Hal senada juga diungkapkan oleh Andrianto 2009: 113 bahwa pada
dasarnya alur merupakan penyajian secara linier berbagai hal yang berhubungan dengan tokoh, maka pemahaman kita terhadap cerita sangat ditentukan oleh alur.
Dengan demikian, alur sangat mempengaruhi jalan cerita dalam novel
Cerita Cinta Enrico
. Jika alurnya jelas, maka pembaca akan mudah untuk mengikuti jalan cerita dalam sebuah novel.
e. Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalkan: siapa menceritakan, atau: dari posisi mana siapa peristiwa dan tindakan itu dilihat. Nurgiyantoro, 2012: 246.
Sudut pandang merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji sebuah novel.
Sudut pandang atau
point of vew
, menyaran pada cara sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai
sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca Abrams
cit
. Nurgiyantoro 2012: 248.
Nurgiyantoro 2012: 256 berpendapat bahwa sudut pandang dalam cerita dibedakan atas dua macam
persona, persona pertama “gaya aku” dan persona ketiga “gaya dia” atau kombinasi antar keduanya.
Sudut pandang yang digunakan Ayu Utami dalam novel Cerita Cinta Enrico adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama, yakni pengarang menggunakan
“gaya aku” dan terdapat kata ganti “aku” dalam novel tersebut. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Nurgiyantoro 2012: 251 menyatakan bahwa pemahaman pembaca terhadap sebuah novel dipengaruhi kejelasan sudut pandang. Sudut pandang merupakan
sarana terjadinya koherensi dan kejelasan penulis dalam menyajikan cerita.
f. Amanat