Kutipan di atas, menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat kampung, terutama perempuan adalah tidak pernah memakai rok dan sepatu pantovel.
d. Alur atau Plot
Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan konflik antartokoh dalam suatu cerita fiksi. Dalam novel
Cerita Cinta Enrico
pengarang menggunakan alur campuran, yaitu alur maju sebagai alur utama dan juga menggunakan alur mundur atau
flashback
sebagai alur tambahan. Cerita dimulai saat Enrico kecil mengingat-ingat masa lalunya ketika bergerilya dan
diakhiri dengan pernikahannya dengan si A. Berikut kutipan tersebut.
Inilah ingatan pertamaku dalam hidup: sebuah pohon maha besar. Aku memandang pohon raksasa itu, teduh dan menjulang di hadapanku, dan satu-
satunya yang kurasakan adalah takjub ... Ayu Utami: 4.
Dari kutipan di atas, dapat dilihat bahwa Enrico membayangkan masa lalunya dengan menggunakan kata-
kata “ingatan pertamaku”. Hal tersebut menunjukkan bahwa alur yang dipakai adalah alur mundur. Selanjutnya ada alur maju yang
merupakan alur utama yang digunakan pengarang dalam novel
Cerita Cinta Enrico
.
17 Agustus 2011. Di seluruh Indonesia berkibar bendera merah putih. Di kapel Regina Pacis yang mungil manis, di kota hujan Bogor, Joakhim Riksa menikahi
pengganti ibunya. Begitu juga Justina A menikahi pengganti ibunya Ayu Utami: 234.
Kutipan di atas, menggambarkan pernikahan Enrico dengan si A seperti yang diceritakan diakhir cerita. Sebagai pengarang, Ayu Utami memadukan alur maju dan
mundur dengan sangat baik, sehingga pembaca tertarik untuk mengikuti kelanjutan cerita dari awal sampai akhir.
e. Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah cara pengarang memposisikan dirinya dalam sebuah cerita. Dalam novel
Cerita Cinta Enrico
Ayu Utami menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Hal ini dapat dilihat dari kata ganti yang banyak
commit to user
digunakan. Kata ganti yang banyak digunakan dalam novel
Cerita Cinta Enrico
adalah kata ganti “aku”.
Inilah ingatan pertamaku dalam hidup: sebuah pohon maha besar. Aku memandang pohon raksasa itu, teduh dan menjulang di hadapanku, dan satu-
satunya yang kurasakan adalah takjub. Tak ada yang lain. Aku berada dalam gendongan ... Ayu Utami: 3.
Aku menjerit dan menangis geru-geru sebab aku yakin aku akan dimakan oleh ayam ganas itu. Lalu kakak perempuanku, yang tak jauh lebih besar dari aku,
bangkit dan mencoba mengusir ayam itu. Aku mendengar kakakku menggusah- gusah Ayu Utami: 8.
Berdasarkan kedua kutipan di atas, pengarang menggunakan kata ganti “aku” yang menunjukkan sudut pandang orang pertama. Dalam hal ini, Enrico sebagai
tokoh utama menceritakan kisah hidupnya kepada pembaca.
f. Amanat