karya sastra dapat memberikan manfaat bagi pembaca karya sastra dalam kehidupan nyata.
2. Hakikat Feminisme
a. Pengertian Feminisme
Secara etimologis feminis berasal dari kata
femme women
, berarti perempuan tunggal, yang berjuang untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan jamak,
sebagai kelas sosial Ratna, 2004: 184. Feminisme muncul sebagai upaya perlawanan dan pemberontakan atas berbagai kontrol dan dominasi kaum laki-laki terhadap kaum
perempuan yang dilakukan berabad-abad lamanya. Gerakan feminisme ini pada awalnya berasal dari asumsi yang selama ini dipahami bahwa perempuan bisa ditindas
dan dieksploitasi dan dianggap makhluk kelas dua. Feminisme diyakini merupakan langkah untuk mengakhiri penindasan tersebut Fakih, 2012: 99.
Weedon 1987 dalam Sugihastuti dan Suharto 2013: 6 menjelaskan tentang faham feminis dan teorinya, bahwa feminis adalah politik, sebuah politik langsung
mengubah hubungan kekuatan kehidupan antara perempuan dan laki-laki dalam masyarakat. Kekuatan ini mencakup semua struktur kehidupan, segi-segi kehidupan,
keluarga, pendidikan, kebudayaan, dan kekuasaan. Segi-segi kehidupan itu menetapkan siapa, apa, dan untuk siapa serta akan menjadi apa perempuan itu. Faham
feminis ini lahir dan mulai berkobar pada sekitar 1960-an di Barat, dengan beberapa faktor penting yang mempengaruhinya. Gerakan ini mempengaruhi banyak segi
kehidupan dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan perempuan Sugihastuti dan Suharto, 2013: 6
Menurut para feminis, rendahnya kedudukan dan derajat kaum perempuan disebabkan oleh nilai-nilai tradisional. Nilai-nilai itu, antara lain perempuan harus
commit to user
menjaga kesalehan dan kemurnian, bersikap positif dan menyerah, rajin mengurus rumah tangga. Nilai-nilai ini yang menghambat perkembangan perempuan untuk
menjadi manusia seutuhnya Djajanegara, 2000: 5. Dengan adanya pandangan tersebut, maka muncullah sebuah gerakan perempuan atau gerakan feminisme.
Feminisme menurut Waluyo 2011: 190 merupakan gerakan kaum wanita untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan
direndahkan oleh kebudayaan dominan baik dalam bidang politik dan ekonomi maupun kehidupan sosial pada umumnya. Dalam pengertian yang lebih sempit yaitu
sastra feminis dikaitkan dengan cara-cara memahami karya sastra baik dalam kaitannya dengan produksi maupun resepsi. Emansipasi wanita dengan demikian
merupakan salah satu aspek dalam kaitannya dengan persamaan hak. Dalam ilmu sosial kontemporer lebih dikenal sebagai gerakan “kesetaraan gender”.
Dari paparan di atas feminisme dapat diidentikkan dengan gerakan perempuan yang bertujuan meningkatkan kedudukan dan derajat perempuan agar sama atau
sejajar dengan kedudukan serta derajat laki-laki di bidang apapun tanpa bertujuan menindas kaum laki-laki.
b. Aliran-aliran Feminisme