3. Nilai Pendidikan dalam Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami
a. Nilai Pendidikan agama
Nilai merupakan suatu yang dipandang baik, benar atau berharga bagi seseorang. Setiap masyarakat atau individu memiliki nilai-nilai tertentu mengenai
sesuatu. Bagi masyarakat atau individu bila nilai dijadikan landasan, alasan, motivasi, dalam segala perbuatan maka nilai itu mengandung kekuatan untuk
berbuat dan bertindak. Nilai yang terdapat dalam karya sastra sangat bergantung pada persepsi dan
pengertian yang diperoleh pembaca. Nilai pendidikan yang diambil dari sebuah karya sastra novel, bisa dari hal-hal yang bersifat positif ataupun negatif. Kedua
hal tersebut perlu disampaikan agar kita dapat memperoleh banyak teladan yang bermanfaat. Hal ini dimaksudkan agar pembaca, dapat membedakan mana baik dan
mana yang buruk. Novel Cerita Cinta Enrico mengandung nilai-nilai pendidikan yang bermanfaat
bagi pembaca. Nilai-nilai tersebut antara lain: nilai pendidikan agama, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya.
a Nilai Pendidikan Agama
Nilai agama merupakan peerwujudan hubungan manusia dengan Tuhan. Agama merupakan wujud ikatan antara manusia dengan Tuhan. Manusia
senantiasa membutuhkan Tuhan karena setiap saat manusia membutuhkan pertolongan dan perlindungan dari Tuhan.
Agama sering dimiliki manusia sejak lahir. Hal ini karena penanaman agama dimulai dari lingkungan keluarga. Agama anak sebagian besar sesuai
dengan agama orang tua. Karena orang tua merasa wajib menanamkan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
pendidikan agama kepada anak-anaknya. Meskipun ada juga yang memperoleh pendidikan agama dari lingkungan luar.
Dalam novel
Cerita Cinta Enrico
nilai agama sangat terlihat tertanam pada diri tokoh dalam novel, mereka percaya pada Tuhan bahwa hiburan duniawi
hanya bersifat sementara, maka kita harus rajin beribadah. Selain itu mereka juga percaya adanya mukjizat dari Tuhan,hal itu terlihat ketika Muhamad Irsad
sembuh dari sakitnya, mereka percaya bahwa itu adalah mukjizat Tuhan dan kita wajib percaya kepada Tuhan, karena kuasa Tuhan itu banyak sekali tanda-
tandanya.
b Nilai Pendidikan Moral
Nilai pendidikan moral berkaitan dengan budi pekerti yang tercermin melalui tingkah laku seseorang. Moral merupakan tingkah laku manusia
dipandang dari nilai baik buruk, benar dan salah berdasarkan adat kebiasaan dalam masyarakat.
Moral dalam karya sastra atau hikmah yang diperoleh pembaca lewat sastra, selalu dalam pengertian yang baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya
ditampilkan sikap dan tingkah laku tokoh-tokoh yang kurang terpuji, baik mereka berlaku sebagai tokoh antagonis maupun protagonis, tidaklah berarti
bahwa pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan bertindak secara demikian. Sikap dan tokoh tersebut hanyalah model. Model yang kurang
baik, yang sengaja ditampilkan agar tidak diikuti oleh pembaca. Karya sastra senantiasa menawarkan pesan moral melalui tokoh-tokoh di
dalamnya. Nilai moral yang terdapat dalam novel
Cerita Cinta Enrico
diantaranya 1 Membantu orang harus ikhlas, jangan mengharapkan imbalan; 2 Jadi orang yang baik jangan menjadikan kekuasaan untuk berbuat sewenang-
commit to user
wenang; 3 Untuk mendapatkan apapun yang diinginkan, seseorang harus berusaha sekuat tenaga; 4 Jika seseorang mengetahui apa yang dilakukannya
tidak baik, maka seharusnya hal tersebut tidak diulanginya lagi. Jadi daripada mengulang hal yang tidak baik itu lebih baik digunakan untuk menolong orang
lain; 5 Apapun pekerjaan seseorang, jika melihat orang lain yang sedang kesusahan maka sebagai makhluk sosial kita wajib membantu orang tersebut.
Jangan hanya dilihat dan didiamkan saja.
c Nilai Pendidikan Sosial
Nilai pendidikan sosial mencakup kebutuhan hidup bersama, seperti kasih sayang, kepercayaan, pengakuan, dan penghargaan. Nilai pendidikan sosial yang
dimaksud adalah kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Hampir semua novel Indonesia sejak awal pertumbuhannya hingga saat ini mengandung unsur nilai
sosial. Nilai-nilai sosial yang terdapat pada novel
Cerita Cinta Enrico
diantaranya diwujudkan ketika Muhamad Irsad dan syrnie Masmirah memiliki keyakinan
berbeda tetapi mereka dpat hidup bersama hingga akhir hayat memisahkan. Nilai pendidikan lain terlihat dari pernikahan. Menikah adalah salah satu
nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Pernikahan adalah menyatukan dua orang dengan satu janji yang suci dan tidak dapat ditarik kembali. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semua orang, baik laki-laki maupun perempuan pasti ingin menikah dan mendapatkan pendamping hidup yang artinya tidak bisa hidup
tanpa bantuan orang lain.
d Nilai Pendidikan Budaya
Nilai pendidikan budaya yang terlihat dalam novel
Cerita Cinta Enrico
adalah budaya menonton film. Budaya jaman dahulu adalah jika seseorang telah perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
berumur 17 tahun ke atas maka ia dapat melihat atau menonton film 17 tahun ke atas. Dari budaya tersebut, maka dapat diambil pelajaran bahwa sebelum berusia
17 tahun, jangan menonton film dewasa karena dapat merusak moral anak bangsa.
Selain hal di atas juga terdapat budaya seorang laki-laki sering berbuat untuk egonya sendiri daripada untuk orang lain. Sedangkan perempuan sering
berbuat untuk orang lain daripada untuk egonya sendiri. Maka laki-laki janganlah berbuat untuk egonya sendiri, contoh kaum perempuan yang
melakukan segala sesuatu untuk orang lain dan tidak egois. Nilai budaya yang dapat diambil dari novel
Cerita Cinta Enrico
selain hal di atas adalah budaya bergantin pasangan dalam sebuah hubungan. Budaya ini
adalah budaya luar yang biasanya disebut dengan budaya
liberal
bebas. Budaya
liberal
kurang berterima di Indonesia karena negara Indonesia memiliki budaya yang sopan dan baik. Namun saat ini banyak kaum muda yang terjebak pada
budaya
liberal
yang sebenarnya merusak moral mereka sebagai generasi muda. Sebagai generasi penerus bangsa, generasi muda harus memiliki iman yang kuat
agar tidak terpengaruh oleh budaya
liberal
ini. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
B. Simpulan
Simpulan merupakan penarikan penegasan dari analisis yang sudah dilakukan, pembahasan hasil penelitian, serta menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun simpulan
yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Struktur Novel
Cerita Cinta Enrico
Karya Ayu Utami
a. Tema
Novel
Cerita Cinta Enrico
memiliki tema cinta, dan beberapa tema tambahan misalnya: pengorbanan, kasih sayang ibu terhadap anak, kenakalan anak, kebebasan
percintaan. Hal ini dibuktikan dalam kalimat-kalimat yang disampaikan pengarang melalui diaolog dan narasi dalam novel.
b. Tokoh dan Penokohan
Novel
Cerita Cinta Enrico
karya ayu Utami menggunakan penokohan sesuai dengan kadar keutamaannya yang dikategorikan menjadi dua yaitu tokoh utama dan
tokoh tambahan. Tokoh utama yang menjadi pusat cerita adalah Enrico, selain itu ada beberapa tokoh tambahan yang berperan penting dalam cerita, antara lain: Muhamad
Irsad Ayah, Syrnie Masmirah Ibu, Sanda Kakak Enrico, si A Kekasih Enrico. c.
Latar Latar dalam novel
Cerita Cinta Enrico
dibagi menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang ada pada novel
Cerita Cinta Enrico
cukup banyak, yakni: hutan belantara, rumah, rumah sakit, lapangan, kolam renang, pinggir pantai, SMA Conforti, gereja, Bandar Buat, kandang ayam, kampus ITB, dan
Teater Utan Kayu. Sementara itu latar waktu yang ada dalam novel
Cerita Cinta
commit to user