Eksistensi Perempuan dalam novel Cerita Cinta Enrico

2. Eksistensi Tokoh Perempuan novel

Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami dalam Perspektif Feminisme Eksistensi perempuan dan Feminisme novel Cerita Cinta Enrico adalah tujuan yang akan disampaikan oleh Ayu Utami. Hal ini terlihat dari pengarang sendiri yang menuntut adanya persamaan derajat dengan laki-laki. Karakter tokoh perempuan dari lingkungan ekonomi menengah ke atas memiliki karakter yang tegas, mandiri, berkeinginan untuk maju, setia pada komitmen untuk maju menjadi orang terpelajar.

a. Eksistensi Perempuan dalam novel Cerita Cinta Enrico

Eksistensi perempuan pada hakikatnya sama seperti eksistensi manusia pada umumnya. Eksistensi merupakan cara seseorang berada di dunia. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan merencanakan, berbuat dan menjadi manusia seutuhnya. Hanya dengan berbuat itulah manusia diakui eksistensinya. 1 Kebebasan Memilih bagi Perempuan dalam novel Cerita Cinta Enrico Manusia memiliki hak untuk menentukan pilihan dalam hidupnya. Demikian juga seorang wanita, ia bebas menentukan pilihan. Tokoh Syrnie Masmirah dalam novel Cerita Cinta Enrico merupakan tokoh perempuan yang berani menentukan pilihan. Ia jalani pilihan tersebut meskipun banyak rintangan. Syrnie Masmirah memilih ikut dengan suaminya bergerilya di hutan belantara daripada dijemput oleh pasukan Yani. Hal tersebut ia pilih karena ia merasa mampu mengikuti suaminya dan berusaha menjadi istri yang setia terhadap suami. Hal ini terungkap dalam kutipan berikut: Matahari terbit. Operasi Bayi Gerilya. Di titik yang ditentukan, di sebuah lapangan yang membatasi dua hutan, kurir pasukan Yani telah menaruh perbekalan yang dijanjikan. Mereka berdiam di hutan sebelah, menunggu Syrnie Masmirah muncul dari hutan yang berhadapan, bersama satu bayi, satu balita, dan satu pengasuh anak. Menit-menit berlalu. Jam-jam lewat. Tapi ibuku tak pernah muncul, padahal pasukan gerilya telah mengambil perbekalan yang dijadikan alat tukar. commit to user Syrnie Masmirah tidak hanya berani menentukan pilihan hidupnya sebagai istri gerilya tapi dia sudah membuktikan bahwa dia setia terhadap pilihan hidupnya. Dengan kedua anaknya yang masih bayi dan balita, syrnie berjuang di hutan belantara bersama dengan para gerilyawan, namun Syrnie Masmirah tetap konsisten dengan pilihan hidupnya. Kutipan di atas, menunjukkan bahwa Syrnie Masmirah merupakan tokoh perempuan dalam novel Cerita Cinta Enrico yang berani menentukan pilihan hidup. Demikian halnya dengan tokoh A, seorang perempuan yang pada mulanya memilih untuk tidak menikah karena beberapa alasan. Dia menyebut 10 + 1 alasan untuk tidak menikah alasan itu diantaranya adalah: 1 Memangnya harus menikah; 2 Tidak merasa perlu; 3 Tidak peduli; 4 Amat peduli; 5 Trauma; 6 Tidak berbakat; 7 Kepadatan penduduk; 8 Seks tidak identik dengan perkawinan; 9 Sudah terlanjur asyik melajang; 10 Tidak mudah percaya; + 1. Dan kenapa dia menceritakan semua ini, karena dia sadar ketika menjalani hidup sebetulnya semua mengalir begitu saja, tapi ketika ditanya, kita seperti dipaksa untuk menyadari dan merumuskan. Lantas, semula terasa wajar menjelma sikap politik. Dengan 10 + 1 alasan tadi A memilih untuk tidak menikah, tetapi seiring berjalannya waktu dia bertemu dengan seseorang yang mempunyai jalan pikiran yanmg sama, seorang laki-laki yang ingin bebas dari bentuk komitmen dengan pasangan yaitu si Enrico. Ternyata A mencari sosok ibunya dalam diri pasangannya. Hal ini terungkap dalam kutipan berikut: Ketika itulah kesadaranku tiba-tiba terbukakan begitu saja padaku. Mendadak aku tahu, bahwa yang diinginkan A terhadap aku bukan menggantikan ayahnya. Tetapi menggantikan ibunya dulu A frustasi, ia tidak ingin jadi ibuku. Sebab, ia juga ingin jadi anak-anak terus. Kanak-kanak dalam dirinya tidak membutuhkan commit to user ayah-sebab, kata dia, darah monster ayahnya sudah mengalir pada dirinya. Ayu Utami: 222. Dari kutipan diatas, terlihat bahwa A mencari sosok ibu dalam diri pasangannya, setelah dia memutuskan untuk tidak menikah dan membuat 10 + 1 alasan utuk tidak menikah, dia bertemu dengan seseorang yang bisa membuat dia benar-benar nyaman dengan pilihan hidupnya serta yang bisa menggantikan sosok ibunya yang akhirnya membuat A memutuskan untuk menikah dengan laki-laki tersebut. 2 Perjuangan Kesetaraan Gender Kesetaraan gender menuntut adanya persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Pemikiran patriarkhat harus dihentikan. Pilihan hidup perempuan tidak lagi bergantung pada laki-laki. Derajat laki-laki dan perempuan sama, perempuan harus meningkatkan kualitas dirinya agar dapat mengimbangi kemampuan laki- laki. Kesetaraan gender dalam novel Cerita Cinta Enrico terlihat dari Syrnie Masmirah yang pada kala itu sudah mempunyai karir walaupun dia seorang perempuan, dia merupakan perempuan terpelajar kala itu. Dia sudah tidak hanya bergantung pada laki-laki, dia mencari uang sendiri dengan banyak keahlian yang dia miliki. Hal ini diperkuat dengan kutipan berikuit: Di tempat tugasnya di Semarang Ayah jatuh cinta pada seorang perempuan yang berambut pendek, memakai rok selutut, dan bersepatu pantovel —yang baginya adalah perwujudan modernitas dan ketepelajaran. Sekretaris Pak Mayor ini suka membaca, —yang baginya adalah perwujudan modernitas dan ketepelajaran. Sekretaris Pak Mayor ini suka membaca, naik kuda, bermain tenis dan akordeon Ayu Utami: 106. Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa Syrnie merupakan perempuan yang bisa mandiri dan tidak tergantung dengan laki-laki. commit to user

b. Pokok-pokok Pikiran Feminisme dalam Novel