sebagai manusia intelek, dapat bekerja dan disamping itu karena ada kesempatan yang diberikan kepadanya.
c. Kritik Sastra Feminis
Kritik sastra feminis berawal dari hasrat para feminis untuk mengkaji karya penulis-penulis wanita di masa silam dan untuk menunjukkan citra wanita dalam
karya penulis-penulis pria yang menampilkan wanita sebagai makhluk yang dengan berbagai cara ditekan, disalahtafsirkan, serta disepelekan oleh tradisi patriarkal yang
dominan Djajanegara, 2000: 27. Feminisme mempunyai pengaruh sangat besar terhadap studi-studi kesusastraan
akademik. Fenomena tersebut dengan melihat feminisme sebagai bentuk literal, sebuah cara membaca baik teks maupun kehidupan sehari-hari dengan sudut pandang
tertentu dan menulis sebagai bagian dari proses perlawanan Sarah, 2010: 163. Sugihastuti dan Suharto 2013: 140 berpendapat secara sederhana kritik sastra
feminis adalah sebuah kritik sastra yang memandang sastra dengan kesadaran khusus akan adanya jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra, dan
kehidupan manusia. Jenis kelamin itu banyak membuat banyak perbedaan, di antaranya semuanya dalam sistem kehidupan manusia. Ada asumsi perempuan
mempunyai persepsi yang berbeda dengan laki-laki dalam membaca sastra. Sugihastuti dan Suharto 2002: 140 kritik sastra feminis bertujuan untuk
menunjukkan gambaran perempuan dalam karya penulis-penulis laki-laki yang menampilkan perempuan sebagai makhluk yang dengan berbagai cara ditekan,
disalahtafsirkan, serta disepelekan oleh tradisi patriarkhal yang dominan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kritik sastra feminisme
merupakan kajian karya sastra yang berdasarkan pada pandangan feminisme yang perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
menginginkan adanya keadilan dalam memandang eksistensi perempuan, baik sebagai penulis maupun dalam karya sastra-karya sastranya. Pengkritik memandang sastra
dengan kesadaran khusus adanya jenis kelamin yang berhubungan dengan sastra, budaya, dan kehidupan.
d. Eksistensi Perempuan