Perencanaan Tindakan Siklus I

guru pengajar atau guru-guru lain di lingkungan sekolah, berkomunikasi dengan keluarga saat di rumah, maupun dengan lingkungan sekitar. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah menitikberatkan kemampuan berbicara ragam krama pada semua peserta didik di kelas VII G SMPN 3 Mejayan. Indikator keberhasilan pada siklus I ditarget naik 50 dengan kriteria siswa mampu mengenali sebagian kosa kata krama, membedakan kosa kata ngoko-krama, dan memahami letak kesalahannya saat berbicara krama. Pada siklus II dengan indikator peningkatan 80 , diharapkan siswa mulai lancar mengikuti pola pembelajaran dengan metode fishbowl yang dilakukan oleh guru pengajar. Dengan begitu siswa sudah lebih menguasai kosa kata krama, ungguh-ungguh basa dan kaidah penggunaannya, serta berani atau terbiasa berbicara krama dengan baik dalam suasana diskusi.

2. Deskripsi Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama dengan metode fishbowl melalui 4 tahap, yaitu: a tahap perencanaan planning, b tahap pelaksanaan acting, c tahap observasi observing, dan d tahap refleksi reflecting. Hasil siklus meliputi hasil tes dan nontes. Hasil tes adalah tes ketrampilan berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode fishbowl, sedangkan hasil nontes meliputi wawancara dan observasi.

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Peneliti dan guru mengadakan serangkaian kegiatan sebelum tindakan dilaksanakan. Rangkaian kegiatan adalah mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah dengan mengacu pada teori-teori yang relevan, dan merumuskan masalah. Hal dilakukan agar model pembelajaran yang dipilih tepat sasaran. Setelah itu guru menyusun semua perangkat pembelajaran berdasarkan model yang akan dirancang. Perangkat yang disiapkan adalah 1 Silabus, 2 RPP, 3 Pedoman Penilaian, 4 Lembar Kerja Siswa LKS, 5 Media, 6 Pedoman Wawancara, 7 Lembar Observasi. Pada hari Sabtu tanggal 19 April 2014, peneliti dan guru mengadakan pertemuan yang intinya membahas tindak lanjut yang isinya akan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas di kelas VII G SMP Negeri 3 Mejayan pada keterampilan berbicara Jawa krama. Pertemuan pertama dilaksanakan pada pukul 08.00 bertempat di ruang guru. Setelah pada hari Rabu mengadakan observasi prasiklus, peneliti dan guru perpustakaan.uns.ac.id commit to user telah merencanakan pertemuan ini. Pada hari Sabtu tidak ada jam mengajar jadi peneliti dan guru bisa lebih leluasa dalam menggunakan waktu. Hal pertama yang dibicarakan adalah rencana penelitian tindakan kelas atau PTK yang akan dilaksanakan. Setelah peneliti dan guru berdiskusi tentang apa itu PTK, bagaimana PTK dilaksanakan, manfaat PTK dan bagaimana langkah-langkah dalam PTK, serta hal lain yang berkaitan dengan PTK, terutama PTK kolaborator antara peneliti dan guru yang akan dilaksanakan. Guru dan peneliti sepakat bahwa PTK sangat penting untuk perbaikan pembelajaran. Selain itu, PTK bagi guru sudah bukan hal yang asing lagi sehingga diskusi dapat mengalir dengan baik dan segera mendapatkan titik temu. Diskusi kemudian dilanjutkan untuk membahas PTK dan bagaimana pelaksanaan PTK yang dilaksanakan secara kolaborator. Proses pembelajaran menjadi bahan perbincangan yang menarik antara guru dan peneliti. Peneliti menawarkan untuk mengubah pola pembelajaran berbicara Jawa krama dengan menerapkan metode atau model pembelajaran yang dapat menambah intensitas dan kualitas proses pembelajaran, sehingga ada peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama pada siswa. Peneliti menawarkan metode fishbowl dalam pembelajaran bahasa Jawa krama. Peneliti menawarkan metode fishbowl dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama. Setelah peneliti dan guru ada kata sepakat tentang pcnggunaan metode tersebut dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama, kemudian dilanjutkan dengan memberikan bekal tentang bagaimana langkah-langkah sintak metode fishbowl dalam pernbelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama. Setelah semua jelas dibicarakan terutama tentang bagaimana langkah- langkah PTK pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode fishbowl. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun perangkat mulai dari silabus dan RPP pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode fishbowl. Perencanaan pembelajaran tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi: 1 menentukan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum KTSP SMP N 3 Mejayan, 2 menyusun indikator- indikator, 3 menyusun tujuan pembelajaran, 4 menentukan materi pembelajaran, 5 menentukan langkah-langkah pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode fishbowl, 6 menentukan buku sumber materi, 7 menentukan media, 8 merancang penilaian. Materi dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada silabus, yaitu: Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan dalam bentuk menyampaikan pesan dan himbauan secara langsung. Kompetensi Dasar: perpustakaan.uns.ac.id commit to user Menyampaikan pesaninformasi sacara lisan dengan menggunakan berbagai ragam Bahasa Jawa secara baik dan benar. Peneliti dan guru berdiskusi tenting perangkat yang telah dibuat, dan melakukan pembenahan terhadap hal-hal yang masih kurang. Perencanaan tindakan siklus I yang telah disusun bersama-sama, dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Pada pertemuan pertama, tahap pertama kegiatan awal kurang lebih sepuluh menit. Selanjutnya adalah tahap penyampaian materi berbicara bahasa Jawa krama kira-kira sepuluh menit. Tahap ketiga siswa ditunjuk untuk memeragakan siswa ketika berbicara kepada orang tua dan evaluasi sekitar lima belas menit. Tahap keempat adalah empat siswa yang telah ditunjuk membentuk lingkaran kecil sedangkan sisa siswa yang lain membentuk lingkaran besar mengelilingi empat siswa tersebut. Siswa dalam lingkaran kecil berdiskusi menggunakan bahasa Jawa krama, sedangkan siswa di lingkaran luar mengamati. Guru dengan acak memerintahkan siswa di lingkaran luar menggantikan siswa di lingkaran kecil. Tahap ini membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh menit. Tahap terakhir adalah refleksi. Memasuki pertemuan kedua, pada tahap awal apersepsi sekitar sepuluh menit, dilanjutkan tahap kedua yaitu diskusi dengan membentuk lingkaran kecil dan lingkaran besar fishbowl kurang lebih enam puluh menit. Bedanya pada pertemuan kedua ini satu kelas dibagi menjadi dua fishbowl. Tahap terakhir adalah refleksi. Tiap pertemuan ditentukan siswa yang aktif untuk diberikan penghargaan. Setelah pembicaraan dengan guru selesai dan dirasa cukup, serta segala sesuatu telah dipersiapkan untuk dilaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode fishbowl pada minggu depan, peneliti kemudian berpamitan dengan guru. Peneliti melanjutkan tugas sendiri yaitu menyusun instrumen penelitian. Mulai dari instrumen penilaian kualitas proses pembelajaran yang digunakan untuk menilai kinerja siswa dan kinerja guru, serta instrumen penilaian keterampilan berbicara bahasa Jawa krama untuk mengetahui seberapa besar keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa setelah dilaksanakannnya pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode fishbowl. Semua perangkat disusun berdasarkan langkah-langkah metode fishbowl yang terdiri atas pemilihan tema, kerja kelompok, observasi dan penilaian keterampilan berbicara bahasa Jawa krama. Pembelajaran berbicara hahasa Jawa krama dialokasikan dalam dua pertemuan 4x40 menit. Masing-masing pertemuan akan dibagi menjadi beberapa tahap sesuai prosedur pelaksanaan metode fishbowl. perpustakaan.uns.ac.id commit to user

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I