Tabel 4.9. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama siswa
No Aspek
Persentase Target Capaian Siklus I
Siklus II 1
Kosakata 68
80 2
Tekanan 79
86 3
Pemahaman 67
78 4
Tata Bahasa 80
91 5
Kelancaran 79
88 Rata-Rata
74 84
d. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil penilaian keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siklus II, siswa kelas VII G SMP N 3 Mejayan sudah mencapai nilai rata- rata 84. Dua siswa
masih di bawah nilai ketuntasan belajar atau sekitar 7, sedangkan satu siswa memperoleh nilai tepat KKM yaitu 75.
Tujuh siswa sudah mencapai nilai di atas ketuntasan belajar tepatnya nilai rentang 76-80 atau sekitar 25. Tujuh siswa atau
sekitar 25 siswa nendapatkan nilai baik atau mendapatkan rentang nilai antara 81-85. Sembilan siswa berada di rentang nilai 86-90 atau 32, dan dua siswa mendapat nilai
tertinggi 91-95 atau 7. Dari lima aspek kriteria penilaian berbicara bahasa Jawa krama, aspek yang
pertama aspek kosakata mencapai rata- rata nilai 79. Aspek tekanan mencapai nilai rata-rata 92, aspek pemahaman mencapai nilai rata-rata 81, aspek tata bahasa
mencapai nilai rata-rata 88, dan aspek kelancaran mencapai nilai rata- rata 95. Pada kualitas proses pembelajaran yang terdiri dari aspek kinerja siswa dan aspek kinerja
guru, kinerja siswa mencapai nilai rata-rata 87 dari lima aspek. Kinerja guru dari perencanaan mencapai rata-rata nilai 86, sedangkan untuk pelaksanaan kinerja guru
mencapai rata-rata nilai 92. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II. Dapat dilakukan suatu pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan teori-teori yang dijadikan acuan
dalam penelitian. Pembahasan dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan masalah, tujuan, dan hasil penelitian. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah penerapan
metode fishbowl untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran bahasa Jawa krama siswa kelas VII G SMP N 3 Mejayan kabupaten Madiun. Selain itu, dalam pembahasan
ini juga dibahas peningkatan keterampilan berbicara berbicara bahasa Jawa krama dengan penerapan metode fishbowl. Pembahasan dan pokok-pokok temuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kondisi Awal Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama Siswa dan
Kualitas Proses Pembelajaran Barbicara Bahasa Jawa Krama
Berdasarkan hasil observasi awal, diperoleh hasil bahwa keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa masih rendah. Begitu juga dengan kualitas proses
pembelajaran bahasa Jawa krama yang belum maksimal. Penyebab rendahnya keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa diakibatkan oleh kurang tetariknya
siswa terhadap pembelajaran. Hal tersebut terjadi adalah sebagai akibat dari proses pembelajaran yang kurang berkualitas. Dalam mengajar, guru masih cenderung
menggunakan pola lama. Siswa lebih sering diam, duduk, dengar dan catat dalam mendengarkan pcnjelasan materi guru. Guru merupakan satu-satunya sumber dan
menjadi sentral pembelajaran. Siswa kurang berperan secara aktif dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran menjadi kurang gembira den menyenangkan. Hal inilah yang
membawa dampak negatif terhadap keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa. Berdasarkan hasil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
kualitas proses pembelajaran dengan hasil pembelajaran sangat erat. Kualitas proses pembelajaran akan baik jika kinerja guru dan kinerja siswa juga baik. Guna
mewujudkan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa, harus ada kerja sama dan hubungan atau komunikasi yang baik dan lancar antara guru dengan
siswa. Selain itu, inovasi guru dalam memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran merupakan kunci utama
keberhasilan dalam pembelajaran. metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi perpustakaan.uns.ac.id
commit to user