Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORI

8

BAB II LANDASAN TEORI

Bagian bab dua ini isinya meliputi deskripsi tentang tinjauan pustaka, landasan teori, dan kerangka berpikir. Tinjauan pustaka menampilkan beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan kompetensi yang ingin diraih dalam penelitian ini, yakni kemampuan berbicara berbahasa Jawa ragam krama. Sementara penelitian sejenis dengan model pembelajaran fishbowl, khususnya dalam konteks pembelajaran bahasa Jawa belum ditemukan. Secara lengkap tinjauan pustaka uraiannya meliputi, pustaka yang menyangkut deskripsi Penelitian Tindakan Kelas PTK, keterampilan berbicara ragam krama,dan metode fishbowl.

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini merupakan penelitian yang mengacu pada penelitian- penelitian sebelumnya tang sudah pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Flor 2013 dalam Use Of Fishbowl Method for A Discussion with A Large Group menyimpulkan bahwa metode Fishbowl cocok untuk digunakan pada diskusi dengan jumlah anggota yang besar, bahkan sampai 50 siswa. Peserta diskusi dapat membuat aturan seperti kontrak belajar sebelum memulai diskusi. Guru sebagai fasilitator harus memandu jalannya diskusi agar ketertarikan siswa tentang materi yang sedang didiskusikan terjaga dan fokus. Relevansi dengan penelitian ini adalah, hasil penelitian tersebut sesuai dengan keadaan kelas VII G SMPN 3 Mejayan yang siswanya berjumlah 28 anak. Biasanya semakin besar jumlah rombongan belajar, apabila diadakan diskusi akan rawan terjadi ketidakkondusifan keadaan. Aturan yang dibuat sebelum melakukan diskusi ditujukan untuk menghindari hal tersebut. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu jenis penelitian yang digunakan. Penelitian tersebut merupakan penelitian kualitatif yang meneliti tingkat efektivitas metode fishbowl untuk kelompok besar, sedangkan penelitian ini merupakan penelitian tindakan. Pentingnya melestarikan bahasa Jawa terutama bahasa Jawa Krama juga diteliti oleh Sukoyo 2013 dalam Hubungan Antara Penguasaan Tingkat Tutur perpustakaan.uns.ac.id commit to user dan Sikap Ekstrovert dengan Keterampilan Berbicara Krama Alus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian tersebut menyatakan sikap ekstrovert cukup mempengaruhi keterampilan berbicara krama alus. Penelitian tersebut relevan karena meneliti keterampilan berbicara Krama siswa, hanya bedanya pada jenis penelitian yang digunaan dan juga subjeknya. Penelitian di atas bukan merupakan PTK, dan subjek yang diteliti adalah mahasiswa. Goh 2013 dalam Globalization and Teacher Development for Spoken English Instruction Globalisasi dan Pengembangan Guru untuk Pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris menyatakan guru tidak boleh melupakan pentingnya mengasah keterampilan mengajar bahasa sehingga dapat meningkatkan modal profesional mereka untuk memediasi dampak globalisasi bagi siswanya. Ide-ide yang terkait mengajar keterampilan berbicara dan menyimak oracy dalam bahasa kedua karena pentingnya dua keterampilan berbahasa itu dalam mengembangkan keterampilan penting abad ke-21 dalam dunia global. Relevansi dengan penelitian di atas adalah keterampilan berbicara sangat penting dalam menyongsong era global. Karena semakin global pengetahuan siswa harus segera diimbangi dengan kebudayaan lokal. Syahri 2013 menyatakan dalam jurnalnya yang berjudul Resemblance of Indirectness In Politeness of EFL Learners’ Request Realizations Kesamaan Ketidaklangsungan Dalam Realisasi Kesantunan Berbahasa Permohonan bahwa prinsip-prinsip kesantunan secara umum digunakan oleh penutur bahasa manapun saat melakukan beragam tindak tutur. Akan tetapi, penutur bahasa tertentu menerapkan kesantunan sesuai dengan norma-norma budaya yang berlaku. Dalam hal ini bahasa Jawa, ragam krama alus pada zaman sekarang sangat menunjukkan identitas orang Jawa. Semakin sedikit generasi muda Jawa yang menguasai dan menggunakan ragam bahasa ini. Hal ini karena mereka menganggap bahasa Jawa krama alus sulit dan tidak praktis, padahal nilai moral yang terkandung dalam krama alus sangat tinggi. Taylor 2007 dalam Fostering Engaging and Active Discussion in Middle School Classroom mengatakan bahwa metode diskusi Fishbowl dapat menolong guru sekolah menengah untuk memotivasi siswa dalam mengikuti diskusi yang commit to user komprehensif di berbagai bidang ilmu. Motivasi dan komitmen adalah dua kunci dalam keberhasilan melakukan diskusi yang komprehensif. Penelitian yang dilakukan Taylor relevan karena sama-sama membahas bagaimana membuat sebuah diskusi yang aktif pada tingkat SMP Middle School. Salah satu metode diskusi yang disarankan adalah metode fishbowl yang digunakan dalam penelitian ini. Indriyani 2014 dengan judul penelitian Improving Effective Study Groups in Speaking Class through Inside-Outside Circle juga relevan dengan penelitian ini. Peneltitian tersebut menyatakan bahwa metode inside-outside circle adalah metode yang menarik untuk pembelajaran berbicara. Dengan metode ini siswa menjadi lebih aktif. Semua siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara, jadi tidak ada siswa yang bersembunyi di belakang punggung temannya seperti pada kelas konvensional. Perlu diketahui, metode inside-outside circle merupakan nama lain dari metode fishbowl seperti yang digunakan pada penelitian ini. Pinandhita 2014 dalam penelitiannya Implementing 3D Animation Film as a Device to Enhance Students ‟ Speaking Skill for 1A Grade Students of IKIP PGRI Madiun menyatakan bahwa keterampilan berbicara sangat penting untung menunjang komunikasi yang efektif. Pembelajaran berbicara memerlukan metode yang efektif agar peserta didik aktif dalam pembelajaran. Hal ini menjadi kesamaan dengan penelitian ini, yaitu tentang pembelajaran berbicara., namun metode yang digunakan berbeda. Penelitian yang menggunakan metode yang sama ditulis oleh Yabarmase 2014 Fishbowl Strategy: An Effective Way to Improve Students ‟ Speaking Ability. Penelitiannya yang juga berjenis PTK mengungkapkan bahwa sebelum penggunaan metode fishbowl, tingkat ketuntasan siswa hanya mencapai 26,6. Setelah penerapan metode fishbowl, tingkat ketuntasan naik secara signifikan menjadi 100. Senada dengan penelitian ini, metode fishbowl sama-sama digunakan untuk meningkatan keterampilan berbicara siswa. Hanya perbedaannya selain setting penelitian, juga bidang bahasa yang diteliti. commit to user

B. Kajian Teori 1. Hakikat Keterampilan Berbicara