mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil analisis tersebut kemudian
dibahas yang hasilnya dijadikan sebagai dasar penyusunan perencanaan tindakan tahap berikutnya sesuai dengan siklus-siklus yang sudah direncanakan. Sedangkan
analisis deskriptif komparatif yaitu memadukan dan membandingkan hasil siklus pertama dengan siklus berikutnya yang kemudian dijadikan dasar untuk
menyusun perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya sampai tingkat keberhasilan benar-benar tercapai.
Guna mengadakan analisis data secara keseluruhan, maka dipergunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Reduksi data Reduksi data adalah pencatatan data-data diuraikan terperinci, dirangkum,
dipilih, dan difokuskan hal-hal yang perlu sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan.
2. Sajian data Setelah dilaksanakan reduksi data, selanjutnya dilakukan penayangan data
yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penataan data. Penayangan data dilakukan dengan membuat tabulasi data sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan. 3. Verifikasi data
Dengan membandingkan data sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan, maka akan diperoleh laporan perkembangan tentang kemampuan
keterampilan berbicara bahasa Jawa krama masing-masing anak.
H. Indikator Kinerja
Indikator yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah kualitas pembelajaran menggunakan pendekatan kolaboratif model Fishbowl serta
keterampilan berbicara bahasa Jawa krama kelas VII G SMPN 3 Mejayan. Guna mengetahui peningkatan tersebut digunakan indikator sebagai berikut.
1. Minimal 80 siswa memperoleh nilai 75 atau lebih sebagai batas tuntas dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara berbicara melalui
metode fishbowl. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2. Minimal 80 siswa memperoleh nilai 75 atau lebih sebagai batas tuntas, sebab kriteria kelulusan minimal KMM untuk mata pelajajaran bahasa
Jawa di SMP Negeri 3 Mejayan adalah 75.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai. Dengan berpegang
pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur yaitu perencanaan planning, pelaksanaan tindakan action, observasi
observation, dan refleksi reflection dalam setiap siklus. 1. Perencanaan Planning
Dalam tahap ini peneliti dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal adalah dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya
tindakan. Sebelum penelitian ini dilaksanakan terlebih dahulu harus dipersiapkan dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian
yang mencakup metode yang digunakan, variabel penelitian, alat pengumpul data, dan teknik yang digunakan.
2. Pelaksanaan Tindakan Action Pelaksaan tindakan merupakan proses pelaksanaan penelitian
tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan kolaboratif model Fishbowl untuk mengatasi kesulitan belajar siswa khususnya dalam
menguasai keterampilan berbicara bahasa Jawa krama. Pada tahap ini guru lain sebagai kolaborator penelitian.
Dengan kegiatan pembelajaran, kesulitan belajar yang tampak adalah kesulitan siswa mempresentasikan hasil diskusi melalui metode
Fishbowl baik kebahasaan dan nonkebahasaan. Maka perlu dilakukan langkah-langkah:
a. Melakukan kegiatan pembelajaran. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
b. Melakukan organisasi kelas dengan baik, misalnya memperbaiki hubungan antara siswa dengan siswa lain dan siswa dengan
lingkungan kelas. c. Mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa.
Dalam hal ini adalah keterampilan siswa berbicara dalam bahasa Jawa krama yang masih rendah.
3. Observasi Observation Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memantau sejauh
mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu tindakan terus dimonitor secara reflektif. Data-data yang perlu dikumpulkan adalah data-
data kualitatif maupun kuantitatif tentang kemajuan belajar siswa. Monitoring dilakuakn untuk mencari dampak tindakan terhadap proses dan
dampak terhadap hasil. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secara teliti untuk mengetahui perubahas yang terjadi setelah diterapkannya
pendekatan kolaboratif model Fishbowl. Adapun yang menjadi objek monitoring ada dua yaitu dampak
tindakan terhadap proses dan dampak tindakan terhadap hasil. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secara teliti untuk mengetahui
perubahan apa saja yang telah terjadi dan seberapa jauh hasil belajar dalam proses instruksional.
4. Refleksi Reflection Refleksi adalah evaluasi dengan melakukan perenungan kelemahan
dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Kekurangan atau kelemahan pada siklus I menjadi bahan dasar perencanaan pada siklus
berikutnya. Refleksi kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi pada guru, siswa, dan kelas. Guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa, bagaimana, dan sejauh mana intervensi telah
menghasilkan perubahan secara signifikan. Dengan demikian sebagai peneliti, guru harus mencatat perubahan-perubahan yang terjadi dalam
kelas setiap proses pembelajaran. Catatan tersebut berisi perubahan yang berkembang di kelas. Perubahan yang terjadi pada siswa disajikan dalam
commit to user
bentuk hasil belajar, catatan-atatan tentang hasil prestasi belajar dan perubahan sikap percaya diri, responsive dan ingin tahu. Adapun
perubahan yang terjadi pada guru sebagai peneliti, yaitu peningkatan pengetahuan tentang pengelolaan kelas, kepercayaan diri, dan peningkatan
keterampilan mengajar. Perubahan pada suasana kelas, seperti perubahan suasana kelas yang mendorong pembelajaran dan suasana kelas yang lebih
akrab. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN