Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Berbicara Bahasa Jawa Krama

mencapai batas KKM, atau memenuhi target penelitian ini yaitu 80 siswa mencapai nilai 75. Pada siklus I, siswa yang sudah tuntas sebanyak sembilan belas siswa atau sebesar 68 , sedangkan sembilan siswa atau sebesar 33 siswa belum tuntas, sehingga perlu dilanjutkan pembelajaran siklus II. Pada siklus II, siswa yang tuntas berjumlah 26 atau sebesar 93, sedangkan 7 belum tuntas atau sebanyak 2 siswa. Target dalam penelitian ini adalah 80 siswa telah mencapai nilai di atas KKM yaitu 75. Pada siklus II 93 siswa telah mencapai KKM atau mencapai nilai rata-rata di atas 75. Dengan demikian, pada siklus II target penelitian telah tercapai. Pada siklus I, nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama mencapai 74,5. Ada sembilan belas 68 siswa memperoleh nilai 74-81 atau berkategori baik. Namun sembilan siswa 33 masih ada yang memperoleh nilai 66-73 dengan kategori cukup. Pada Siklus I masih ada 33 atau 9 siswa yang memperoleh nilai di bawah standar kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai 75. Sedangkan siswa yang sudah memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal berjumlah 19 orang atau sekitar 68. Pada siklus II, nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa mencapai 84,6. Ada dua siswa 11 memperoleh nilai lebih dari 91 dengan kategori sangat baik, sembilan siswa 32 memperoleh nilai 86-90 atau berkategori baik. Siswa yang memperoleh nilai dibawah 75 dengan kategori cukup masih ada 2 siswa. Pada siklus II, lebih dari 80 siswa sudah memperoleh nilai di atas standar kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai 80.

5. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Berbicara Bahasa Jawa Krama

dengan Menggunakan Metode Fishbowl Keberhasilan sebuah pembelajaran akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Iskandarwasiss 2008:167 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran tersebut adalah, 1 karakteristik peserta didik, 2 kompetensi dasar yang diterapkan, 3 bahan ajar, 4 waktu yang tersedia, 5 sarana dan prasarana, 6 strategi mengajar yang diterapkan oleh guru. Hal tersebut sejalan dengan apa yang terjadi pada penelitian ini. Meskipun dalam penelitian ini terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa Krama dengan menggunakan metode fishbowl, akan tetapi masih ada kekurangan. commit to user Kekurangan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dengan menggunakan metode fishbowl adalah, 1 menghabiskan waktu yang banyak, 2 masih ada siswa yang tidak mematuhi aturan dan berbisik-bisik dengan teman sebelahnya, 3 situasi sosial yang diciptakan dalam kelas tidak bisa sepenuhnya sama dengan situasi yang terjadi dalam lingkungan, 4 Peserta didik yang kurang berani, yang menjadi pengamat, mungkin enggan menukar peranan Sudjana, 2010:14. Kelebihan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dengan mcnggunakan metode fishbowl adalah, 1 seluruh siswa dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya, 2 kegiatan belajar dilakukan dalam suasana gembira dan pengajuan pendapat diajukan secara terbuka, 3 guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan ketika siswa berdiskusi, 4 pertanyaan-pertanyaan akan terarah pada bahan yang dievaluasi karena telah disiapkan terlebih dahulu, 5 pendapat akan bervariasi dan lebih lengkap karena siswa pada kedua lingkaran dapat bertukar tempat dan saling berganti peran. commit to user

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang menerapkan metode fishbowl dalam pembelajaran bahasa Jawa krama untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama dan meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama telah selesai dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam setiap siklusnya ada empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Ketidakberhasilan dalam siklus akan diperbaiki dalam siklus berikutnya. Adapun hasil penelitian selama tindakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kualitas proses pembelajaran berbicara bahasa jawa krama siswa kelas VII G SMPN 3 Mejayan mengalami peningkatan setelah penerapan metode fishbowl. Berdasarkan hasil penelitian yang telah selesai dilaksanakan, mulai siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran pada siswa kelas VII G SMP N 3 Mejayan. Ini terlihat pada meningkatnya kinerja siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. Berdasarkan kriteria aspek penilaian, kinerja siswa mengalami peningkatan. Begitu pula pada kinerja guru, berdasarkan observasi dan kriteria aspek penilaian mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan.

2. Penerapan metode pembelajaran fishbowl dapat meningkatkan keterampilan

berbicara bahasa jawa krama siswa kelas VII G SMP N 3 Mejayan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah selesai dilaksanakan, terindikasi adanya peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dan peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar dari siklus 1 hingga siklus II. Pada siklus I, nilai rata- rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama mencapai 74. Pada Siklus I masih ada 33 atau 9 siswa yang memperoleh nilai di bawah standar kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai 75. Sedangkan siswa yang sudah memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal berjumlah 19 orang atau sekitar 68. Pada siklus II, nilai rata- rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa mencapai 86. Pada siklus II lebih dari 93 siswa sudah memperoleh nilai di atas standar kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai 75. 79 perpustakaan.uns.ac.id commit to user