Deskripsi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus I

89 disini guru tetap memperhatikan dan meluruskan jika ada gerakan dan bcaaan yang kurang tepat dilakukan atau dilakukan oleh subjek. Setelah siswa mempraktikan shalat secara keseluruhan, sebagai akhir dari pembelajaran ini guru menyimpulakan pembelajaran apa yang telah dipelajari. Kemudian selesai pembelajaran disimpulkan, pembelajaran ditutup dengan nasihat guru untuk rajin belajar dan jangan lupa ikut shalat dirumah, serta do’a bersama yang dilanjutkan dengan salam.

5. Deskripsi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus I

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung yaitu selama empat kali pertemuan, sedangkan untuk pre-test dan post- test peneliti hanya fokus mengukur kemampuan pelaksanaan shalat saja. Pengamatan dilakukan khususnya pada saat proses demonstrasi berlangsung atau pada saat metode demonstrasi digunakan. Data yang diperoleh yang diperoleh yakni partispasi dan perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini dilakukan selain untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan shalat pada anak autis kelas XI juga diharapkan mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pengamatan dilakukan pada keseluruhan kegiatan pembelajaran dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir yang dibagi menjadi lima komponen yaitu ketertarikan subjek terhadapa penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran shalat, kemampuan subjek dalam melakukan gerakan shalat, kemampuan subjek dalam melafalkan bacaan shalat, keaktifan subjek, serta perhatian subjek pada saat pembelajaran 90 berlangsung. Lalu komponen-komponen tersebut dijabarkan menjadi 13 Butir aspek yang diamati. Seperi yang telah diulas tadi diatas, pengamatan ini dilakukan untuk menilai partisipasi dan interaksi siswa selama kegiatan berlangsung. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 4 kali pertemuan dapat disimpulkan bahwa anak autis dapat dikatakan tertarik, karena siswa tidak menolak saat pembelajaran dimulai. Subjek tidak mengajukan pertanyaan namun dalm tengah-tengah pembelajaran terkadang subjek memastikan intruksi dengan sebuah kalimat tanya, seperti ketika guru mengintruksikan untuk melakukan salah satu gerakan shalat “coba lakukan ruku” kemudian subjek memastikan “gerakan ruku ya?” atau ketika hendak izin untuk ke kamar mandi, subjek bertanya “ke kamar mandi ya?”. Artinya disini subjek bertanya kontekstual dan sifatnya hanya memastikan. Selanjutnya tentang kemampuan melakukan gerakan. Berdasarkan pengamatan secara keseluruhan subjek tidak mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan hanya saja dalam duduk diantara dua sujud dan duduk tahiyat subjek belum dapat melakukan secara sempurna atau sedikit mengalami kesulitan sebagaimana yang didemonstrasikan. Hal tersebut disebabkan karena potur tubuh subjek yang besar atau gemuk sehingga subjek sedikit kesakitan dalam melakaukan dua rukun tersebut. Selain daripada itu ketika mempraktekan gerakan terkadang subjek mengalami hambatan yang dikarenakan perilaku stereotipnya seperti ketika berdiri subjek melakukan tepuk tangan dan mata yang tidak mengarah kepada tempat sujud pandangan mata tidak tetap atau berkeliling dikelas, dan ketika ruku 91 tangannya tidak ditaruh dilutut tetapi digantungkan. Namun subjek akan mudah kembali pada gerakan yang benar hanya saja perlu arahan dan intruksi dari guru. Adapun tentang kemampuan melafalkan bacaan shalat, secara kesluruhan belum bisa mandiri atau dapat melafalkan bacaan sendiri masih perlu arahan atau bimbingan guru, namun diakhir pembelajaran ada beberapa bacaan subjek bisa melakukan sendiri yaitu bacaan takbiratul ihram, surat al-fatihah, serta salam. Selain dari itu subjek masih perlu arahan atau bimbingan dalam artian belum dapat melafalkan sendiri tanpa bantuan guru. Bahkan dalam beberapa rukun seperti do’a iftitah, I’tidal, duduk diantara dua sujud serta do’a tahiyat subjek masih perlu banyak bimbingan guru. Dalam melafalkan bacaan-bacaan tersebut subjek terlihat masih terbata-bata dalam mengucapkannya. Selain daripada itu terkadang dalam proses pembelajaran perilaku echolalia muncul, hanya saja echolalia itu muncul ketika subjek tidak sedang melaflkan bacaan dan atau ketika subjek ditanya oleh guru dan subjek menjawab dengan echolalia-nya seperti yang sering diucapkan subjek seperti “alfamart ya”, atau dan lainnya atau dengan ketawa. Selanjutnya perihal keaktifan subjek dalam mengikuti proses pembelajaran, secara keseluruhan subjek dapat mengikuti intruksi dengan baik, subjek melakukan apa yang dibicarakan hanya saja tidak banyak respon verbal. Adapun jika ditanya oleh guru subjek hanya mampu menjawab pertanyaan yang kontekstual dan terkadang masih perlu ada pengulangan pertanyaan dari guru. Selama proses pembelajaran tidak ada pertanyaan yang terlontar dari mulut subjek hanya saja ketika konfirmasimemastikan sesuatu. Selebihnya subjek hanya mengikuti intruksi. Adapun perihal perhatian subjek dalam proses pembelajaran. Subjek 92 terkadang kehilangan kosentrasi dan melakukan perilaku stereotipnya. Namun subjek mudah kembali perhatiannya jika ada arahan dari guru.

6. Deskripsi Data Hasil Tindakan Siklus I