Kemampuan Pemahaman Anak Autis

17 Berdasarkan paparan ketiga aspek diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa anak autis mengalami karakteristik yang berbeda dari anak-anak yang lainnya dari perilaku, kemampuan interaksi sosial dan kemampuan bahasanya yang tentunya mempengaruhi kemampuan pemahaman dan proses pembelajarannya.

c. Kemampuan Pemahaman Anak Autis

Jika dilihat dari kemampuan kognitif anak autis ditemukan 75-80 anak autistik mengalami retradasi mental, dengan derajat retradasinya rata-rata sedang. Namun demikian menarik untuk diketahui bahwa beberapa anak penyandang autism menunjukan kemampuan memecahkan masalah yang sangat luar biasa, seperti mempunyai daya ingat yang sangat baik seperti mampu mengingat dan menghafal reklame di televisi dengan sangat baik Yosfan Azwandi 2005:31. Namun adapun pendapat dari ahli lain, menurut Tin Suharmini 2009:73 menyatakan bahwa “pemeriksaan intelegensi pada anak autis memang penting, tetapi melakukan tes integensi pada anak autis tidak mudah, karena anak autis sulit diajak berkomunikasi, apalagi diminta menjawab berbagai soal yang ada pada tes intelegensi, sehingga hasil pengamatan diperkirakan kondisi intelegensi anak autis bervariasi”. Menurut Siegel, Miushew Goldstein dalam Joko Yuwono, 2012:37 menyatakan bahwa “kemampuan visual spatial merupakan kemampuan yang menonjol pada anak autistic. Kemampuan ini diasosiasikan antara IQ nonverbal lebih tinggi disbanding daripada IQ verbalnya, meskipun sebagian 18 pola-polanya ditandai dengan IQ yang rendah ”. Selain daripada itu adapaun pendapat dari ahli lain, menurut Howlin dan Rutter dalam Joko Yuwono, 2012:37 menyatakan bahwa “19 anak autistic yang berusia 4-9 tahun memiliki IQ nonverbal diatas 70. Pada usia 21-27 tahun anak-anak autistik rata-rata memiliki IQ 83, dibandingkan rata-rata 94 ketika mereka masih anak-anak. Sedang IQ verbalnya rata-rata 82 pada masa awal anak-anak yakni rata-rata 67 ”. Dari paparan-paparan tersebut penulis menyimpulkan bahwa kemampuan non verbal dan kemampuan verbal anak autis berbeda. Hal tersebutlah yang mendasari bahwa pembelajaran yang diberikan pada anak autistik harus memperhatikan perihal tersebut. Menurut Margaretha 2013:1 menjelaskan bahwa kemampuan kognisi anak mengalami keunikan di tiga area, salah satunya pada pemusatan pemahaman dengan cara mengintegrasikan berbagai informasi detail menjadi satu kesatuan yang lebih bermakna atau central coherence. Hal tersebutlah yang menyebabkan anak autis mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang abstrak. Anak autis sering kali kesulitan dalam memahami bahasa dan kata secara langsung tanpa memasukan pemahaman kontekstual sehingga pemahamannya menjadi kurang tepat. Berdasarkan pendapat-pendapat dan laporan hasil studi para ahli, penulis menarik kesimpulan bahwa anatara kemampuan verbal dan non verbal anak autis berbeda, dimana kemampuan verbal anak autis rendah, sehingga ketika anak autis di tes intelegensi anak mendapatkan skor yang rendah. Selain daripada itu dalam kemampuan pemahamannya anak autis memiliki hambatan dalam memahami sesuatu yang kurang kongkrit atau kontekstual.

d. Kemampuan Psikomotor Anak Autis