Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Definisi Operasional

8 penelitian yang diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran dan pelaksanaan shalat dengan judul : “Peningkatan Kemampuan Pelaksanaan Shalat melalui Metode Demonstrasi untuk Anak Autis Kelas XI di Sekolah Autis Bina Anggita Yogyakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut : 1. Siswa autis mengalami hambatan memahami sesuatu atau pembelajaran yang abstrak dan kurang kontekstual atau kongkrit. 2. Siswa autis mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran shalat. 3. Kemampuan Siswa autis dalam pembelajaran shalat masih rendah dan siswa autis belum mampu mendirikan shalat.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini memberikan batasan pada kemampuan siswa autis dalam pembelajaran shalat masih rendah dan siswa autis belum mampu mendirikan shalat.

D. Rumusan Masalah

9 Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu : 1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran pelaksanaan shalat anak autis kelas XI di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta ? 2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan shalat pada anak autis kelas XI di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan pelaksanaan shalat pada siswa autis kelas XI SMALB di Sekolah Autis Bina Anggita Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang diungkap hasil penelitian ini mempunyai kegunaan yaitu: 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah teori pengembangan pembelajaran shalat pada anak autis. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan penelitian selanjutnya dengan objek penelitian yang samarelevan atau dalam kata 10 lain sebagai referensi bagi peneliti berikutnya terkait dengan penerapan Pendekatan Demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa autis dalam pembelajaran shalat.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Kepala Sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan kajian dalam membuat kebijakan untuk mengarahkan guru dalam menciptakan pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya pada pembelajaran shalat untuk siswa autis. b. Bagi Guru Kelas Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan guru mengenai pembelajaran shalat yang efektif untuk siswa autis. c. Bagi Siswa Mampu meningkatkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran shalat. d. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengalaman mengenai ilmu yang diterapkan pada pembelajaran pendidikan agama Islam untuk siswa autis.

G. Definisi Operasional

Definisi beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 11 1. Anak autis adalah anak yang mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu atau pembelajaran yang abstrak atau sesuatu yang kurang kontekstual atau kongkrit. 2. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan. 3. Pembelajaran shalat bersasal dari dua kata, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan Shalat berasal dari bahasa arab yang berarti do’a. Namun yang dimaksud disini adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam. Dengan begitu pembelajaran shalat berarti suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dalam satu lingkungan untuk menyajikan materi tentang suatu pelaksanaan atau tatacara ibadah yang tersusun yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Teori Tentang Anak Autis

Kajian teori tentang anak autis disini, akan menjelaskan tentang pengertian anak autis, karakteristik anak autis, kemampuan pemahaman anak autis, dan kemampuan psikomotor anak autis. Berikut ini akan dijabarkan beberapa kajian atau pendapat dari para ahli dan pembahasan mengenai hal tersebut.

a. Pengertian Anak Autis

Yosfan Azwandi 2005 :13 menyatakan bahwa “secara etimologis kata “autisme” berasal dari kata “auto” dan “isme”. Auto artinya diri sendiri, sedangkan isme berarti suatu aliran atau paham, dengan demikian autism diartikan sebagai suatu paham yang hanya tertarik pada dunianya sendiri ”. Adapun pendapat lain menurut oleh The Individuals With Disabilities Education Act dalam Jo ko Yuwono, 2012:26 menyatakan “autisme berarti gangguan perkembangan yang secara signifikan mempengaruhi komunikasi verbal dan non-verbal dan interaksi social, yang pada umumnya terjadi sebelum usia tiga tahun, dan dengan keadaan ini sanagat mempengaruhi keadaannya”. Senada dengan hal itu, Joko Yuwono 2012:26 menegaskan sendiri pengertian autisme bahwa “autisme adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat komplek atau berat dalam kehidupan yang panjang, yang meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya”. Adapun ahli lain yang menyatakan pengertian autism, menurut