Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

46

B. Penelitian yang Relevan

Sebenarnya dalam dunia pendidikan luar biasa masih jarang yang melakukan penelitian terkait pendidikan agama, terlebih penelitian yang merujuk pada pembelajaran shalat. Hal tersebut juga yang menjadikan salah satu alasan kenapa penulis tertarik melakukan penelitian dalam bidang ini. Namun disini ada beberapa yang sudah melakukan penelitian terkait tentang pendidikan agama Islam atau pembelajaran shalat. Salah satunya adalah Pelaksanaan Pembelajaran Shalat Wajib untuk Anak Autis Kelas II SMPLB di Sekolah Khusus Autis ADDH Taruna Al-Quran Yogyakarta yang dilakukan oleh Ratna Tri Utami pada tahum 2013. Selain dari pada itu penelitian terkait metode demonstrasi sudah banyak dilakukan, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Dian Amalia pada tahun 2010, yang berjudul Efektivitas Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih pada Siswa Kelas VII di MTS Al-Falah. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode demonstrasi telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam pembalajaran bidang studi fiqih setelah dikenai tindakan berupa pendekatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan penelitian di atas membuat peneliti ingin melihat peningkatan kemampuan dalam pembelajaran shalat melalui metode demonstrasi. Penelitian ini akan menerapkan metode demonstrasi dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan shalat pada siswa autis. Peningkatannya akan dilihat dari peningkatan skor. 47

C. Kerangka Pikir

Autis adalah gejala yang timbul pada anak-anak yang mempengaruhi perilaku, yang menghambat kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan pola bermain anak. Anak autis tidak semudah seperti penyampaian materi atau pembelajaran pada anak-anak normal, bukan hanya karena mereka sulit memahami pelajaran yang abstrak atau kurang kontekstual tetapi berikut dengan karakteristik- karakteristik atau perilaku autistik yang mereka miliki membuat pembelajaran sulit disampaikan. Banyak kasus yang ditemui siswa autis dapat sulit sekali dalam mengikuti pembelajaran shalat. Pembelajaran shalat yang sedikit rumit dan memerlukan pemikiran abstrak menjadi kendala tersendiri bagi anak-anak yang memiliki kelainan autisme. Untuk itu, perlu suatu metode untuk dapat membantu dalam proses pembelajaran tersebut. Tidak banyak macam metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran shalat bagi siswa autis. Adanya hambatan siswa dalam memahami pembalajaran yang abstrak mengisyaratkan peneliti untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran shalat melalui penelitian. Salah satu metode atau pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran shalat adalah menggunakan pendekatan atau metode demonstrasi. Pada metode pembelajaran ini terdapat beberapa komponen yang dapat membantu pembelajaran lebih praktis yang sesuai dengan karakteritik anak autis. Pendekatan ini terdapat komponen yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga suasana pembelajaran tidak membosankan dan dapat 48 menjadikan pemahaman yang utuh dalam pembelajaran yang abstrak. Kerangka berfikir dalam penelitian ini disederhanakan dalam bagan berikut ini : Gambar 8. Bagan Kerangka Pikir Penelitian

D. Hipotesis Tindakan