Kesimpulan judicial Review dan Putusan mahkamah Konsitusi

 21  1. Pendidikan pada hakikatnya merupakan hak asasi seiap warga Negara yang telah dijamin oleh konsitusi dan sumber hukum internasional seperi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948. Pada saat yang sama, seiap warga Negara berkewajiban untuk mengikui pendidikan dasar dan Negara wajib untuk membiayainya. 2. Pendidikan dasar merupakan pendidikan fundamental bagi seiap warga Negara yang seharusnya bersifat grais free, wajib compulsory, dan universal. 3. Program wajib belajar 12 Tahun Usia 7-18 tahun merupakan kebutuhan obyekif bangsa untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia dewasa ini dan masa mendatang dalam mewujudkan tujuan bernegara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Peraturan perundang-undangan yang mendorong program wajib belajar 12 tahun, belum memadai untuk penyelenggaraan pendidikan yang universal dan bermutu serta dalam kerangka menjawab tantangan kehidupan sesuai perkembangan zaman.

d. Rekomendasi

1. Kepada para Pembuat Undang-undang, yakni Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat, untuk segera melakukan revisi terhadap UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, karena sudah idak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi tuntutan kehidupan lokal, nasional dan global, khususnya terkait dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat perihal peningnya Negara utamanya Pemerintah meningkatkan program wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun. Hal ini perlu segera dilakukan, mengingat peningnya persoalan pendidikan ini serta keiadaan payung  22  hukum bagi pemerintah sebagai eksekutor atau pelaksana Undang-undang dalam menjalankan program wajib belajar 12 tahun. 2. Bagi Pemerintah Pusat, sebagai bentuk respon cepat atas putusan MK Nomor 92PUU-XII2004, yang memandatkan bahwa kebijakan program wajib belajar 12 tahun adalah kebijakan hukum terbuka bagi Pemerintah, perlu segera melakukan revisi atas Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar. Beberapa di antaranya atau utamanya revisi tersebut dilakukan terhadap: a. Pasal 1 Ayat 2. “Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama SMP dan madrasah tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat”, diubah menjadi “Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan yang lebih inggi, berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah pertama SMP dan madrasah tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah atas SMA, sekolah menengah kejuruan SMK, dan madrasah aliyah MA atau bentuk lain yang sederajat”. b. Pemerintah juga perlu menambahkan satu ayat lagi di dalam Pasal 1 tersebut, yakni di antara ayat 6 dan 7 dengan menambahkan, “Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disebut SMA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai pendidikan lanjutan dari SD,MI, SMP, MTS atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari