51
atas pendidikan menengah serta penyediaan infrastruktur pendidikan tanpa kehadiran guru di depan kelas. Kegiatan
belajar mengajar idak dapat berjalan dengan baik dan efekif tanpa kehadiran dan kecukupan guru di sekolah.
Menghadirikan guru kedepan kelas di masing-masing sekolah idak semudah membalik telapak tangan. Banyak faktor
penghambat dan rumitnya sistem manajemen guru di Indonesia yang perlu diurai agar kebutuhan guru dapat terpenuhi.
Sebagian faktor tersebut terkait dengan internal sektor pendidikan Indonesia namun sebagian lagi sangat berkaitan
dengan sistem yang berlaku di luar sektor pendidikan.
B. Perhitungan dan Proyeksi Kebutuhan Guru
1. Metode Perhitungan kebutuhan Guru
Penyediaan guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah merupakan kewajiban pemerintah pusat dan
daerah. Berapakah jumlah guru yang harus disediakan pemerintah agar program wajib belajar 12 tahun dapat
berjalan dengan baik? Jawaban pertanyaan ini dapat diperoleh dengan menghitung kebutuhan guru ideal mulai
di ingkat sekolah, kecamatan, kabupatenkota, provinsi dan nasional.
Perhitungan kebutuhan guru di ingkat sekolah didasarkan pada dua variabel utama, pertama adalah jumlah rombel
yang terdapat di sekolah tersebut serta kedua adalah beban kerja guru per minggu. Aturan yang menjadi dasar
perhitungan adalah Permendikbud No. 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendikbud No. 10 Tahun 2010
SPM Pendidikan Dasar KabupatenKota.
52
a. Metode Perhitungan Kebutuhan guru SDMI Perhitungan kebutuhan guru didasarkan pada
Permendiknas No. 10 Tahun 2010 tentang SPM Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan. Berdasarkan
regulasi ini, perhitungan guru diingkat SD adalah :
1. Jumlah peserta didik maksimal 32 orang; 2. 1 orang guru untuk 32 peserta didik per rombel;
3. Untuk daerah khusus, minimal ada 4 orang guru kelassatuan pendidikan;
4. Untuk non daerah khusus, minimal ada 6 orang guru kelassatuan pendidikan;
5. Guru agama, penjas dan mulok mengikui perhitungan guru mata pelajaran;
Berdasarkan prinsip ini maka dihitung kelebihan dan kekurangan guru di suatu SD, yakni :
Kelebihan atau kekurangan guru SD = Guru yang ada – Kebutuhan guru kelas
Perhitungan kebutuhan guru kelas di SD didasarkan pada guru yang tersedia, jumlah siswa sesuai APK dan
rasio siswa-guru. Hal pertama yang perlu diperhaikan adalah apakah sekolah tersebut berada pada daerah
khusus. Jika sekolah berada di daerah khusus maka sekolah tersebut mengikui SPM khusus juga yang
berbeda dengan SPM sekolah daerah biasa. Jika sekolah berada di daerah khusus dan jumlah guru kurang dari
empat serta rombel kecil atau sama dengan 6 maka sekolah tersebut telah memenuhi SPM = 4.