109
persoalan global sehingga banyak negara dan lembaga internasional bekerja bersama-sama memperjuangkan
pendidikan inklusif tanpa diskriminasi ini. Ada beberapa dasar hukum pengaturan dan perlindungan terhadap
hak-hak para penyandang disabilitas. Aturan atau hukum internasional itu antara lain:
a. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948. b. Konvensi PBB tentang Hak Anak tahun 1989.
c. Deklarasi Pendidikan untuk Semua di Thailand tahun
1990. d. Peraturan standar tentang persamaan kesempatan bagi
para penyandang cacat, 1993. e. Pernyataan Salamanca dan Kerangka aksi tentang
pendidikan kebutuhan khusus, 1994. f. Tinjauan 5 tahun Salamanca; 1999.
g. Kerangka aksi forum pendidikan dunia, Dakar; 2000. h. Tujuan pembangunan millennium yang berfokus pada
penurunan angka kemiskinan dan pembangunan; 2000. i. Flagship Pendidikan untuk semua PUS tentang
pendidikan dan kecacatan; 2001. Kebijakan-kebijakan di atas menandakan bahwa dunia
akan menemukan arah kemanusiannya, untuk semua negara, bangsa dan warganya yang dibangun dari kerangka
pendidikannya.
3. Kebijakan Pendidikan Pemerintah Indonesia bagi penyandang disabilitas
Pemerintah Indonesia sudah memulai kebijakan pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas dengan mempergunakan
dasar falsafah negara Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
110
sebagai landasan kebijakan. Berikut ini beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar bagi Pemerintah
Indonesia
a. UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 yang menegaskan “seiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan”.
b. UUD 1945 Pasal 32 ayat 2 yang menegaskan bahwa “seiap warga Negara wajib mengikui pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”. c. UU No. 4 tentang Penyandang Cacat tahun 1997.
Bab III pasal 6: seiap penyandang cacat berhak memperoleh 1 pendidikan pada semua satuan, jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan. Bab IV pasal 11: seiap penyandang cacat mempunyai kesamaan kesempatan
untuk mendapatkan pendidikan pada satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan sesuai dengan jenis dan
derajat kecacatannya. Bab IV Pasal 12: seiap lembaga pendidikan memberikan kesempatan dan perlakuan
yang sama kepada penyandang cacat sebagai peserta didik satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan
sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan serta kemampuannya.
d. UU No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 yang menegaskan bahwa
“seiap warga Negara memperoleh hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu”.
e. UU No. 23 tentang Perlindungan Hak Anak tahun 2002, pasal 51 yang menegaskan bahwa “ anak yang
menyandang cacat isik dan atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesbilitas untuk
memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
f. PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional tahun 2004.