133
Graik 2 distribusi anggaran Pendidikan Berdasarkan Program Tahun 2014
Distribusi Anggaran Pendidikan Berdasarkan Program Tahun 2014
Sumber: Database APBD DJPK Kemenkeu tahun 2014; diolah Seknas FITRA
‐
79 63
59 57
57 56
55 47
46 45
43 40
37 33
33 26
22 20
40 60
80 100
Bulukumb a
Luwu Ut
ara Makassa
r Si
ngkaw ang
Beng ka
ya ng
Tu lu
ng ag
un g
Sekadau Jember
Sa mbas
Ac eh
S in
gk il
Simelu e
Bener Meriah Kab.
Proboling go
Ace h
Ten ggara
Band a
Aceh Luw
u
Kota Pr
obol inggo
Wajar Dikdas 9 Tahun Manajemen Pelayanan Pendidikan
Pelayanan Administrasi Peningkatan Mutu
Sumber: Database APBD DJPK Kemenkeu tahun 2014; diolah Seknas FITRA
Program peningkatan mutu pendidikan hanya mendapatkan proporsi sebesar rata-rata 3 persen dari belanja langsung
pendidikan tahun 2014. Meskipun program ini merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional di sektor
pendidikan, tetapi hanya terdapat dua daerah yang memberikan perhaian agak serius dengan indikator alokasi
anggaran yang lebih dari 5 persen yaitu Kabupaten Aceh Singkil 7 persen dan Kabupaten Probolinggo dengan alokasi
teringgi yaitu sebesar 11 persen.
Pada tahun 2014 proporsi program manajemen pelayanan pendidikan di Kabupaten Luwu adalah 50 persen dari total
belanja langsung pendidikan. Berdasarkan hasil AAD tahun 2011, hal itu juga terjadi di kabupaten yang sama dengan
proporsi lebih inggi yaitu 67 persen. Tingginya alokasi disebabkan oleh adanya kegiatan pelayanan pendidikan
134
grais sebesar Rp32,8 miliar atau sama dengan 99 persen dari total anggaran program tersebut yaitu Rp33,3 miliar.
c. Kerangka Kebijakan Pembiayaan Pendidikan
Arah kebijakan pemerintah secara periodik tercermin di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN yang
memiliki periode dua puluh tahun, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN. Seiap tahun kebijakan
diturunkan menjadi Rencana Kerja Pemerintah RKP yang menjadi acuan dasar penetapan kebutuhan anggaran.
Kebijakan pendidikan menjadi bagian dari arah kebijakan pembangunan jangka panjang pada bagian kedua “mewujudkan
bangsa yang berdaya saing”. Secara lebih spesiik hal itu dapat dilihat pada aspek pembangunan sumberdaya manusia
berkualitas dan berdaya saing melalui strategi peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi, poliik anggaran,
integrasi seluruh pendidikan kedinasan ke dalam perguruan inggi, dan pelayanan pendidikan yang mencakup semua jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan
5
.
1. Kebijakan Pendidikan Jangka Menengah
Adapun arah kebijakan pemerintah yang relevan dengan penyelenggaraan pendidikan dasar 12 tahun di dalam
RPJMN 2015-2019
6
adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan Wajib Belajar 12 tahun dengan
melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh
5
UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJP Nasional, Bab IV Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang tahun 2005-2025
6
Lampiran Perpres No. 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019, Buku II Agenda Pembagunan Bidang, Halaman 2-103 sampai 2-121
135
penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar Sembilan tahun secara berkualitas
b. Melaksanakan Wajib Belajar 12 tahun dengan memperluas dan meningkatkan pemerataan pendidikan
menengah yang berkualitas c. Memperkuat jaminan kualitas quality assurance
pelayanan pendidikan d. Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya
e. Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
f. Meningkatkan profesionalisme,
kualitas, dan
akutabilitas guru dan tenaga kependidikan g. Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru
Penyelenggaraan pendidikan dasar 12 tahun sebagaimana tersebut diatas mengandung dua pernyataan kunci yang
harus digaris bawahi, yaitu menuntaskan pendidikan dasar Sembilan tahun terlebih dahulu, dan secara pararel
memperluas menuntaskan dan meningkatkan pemerataan pendidikan menengah yang berkualitas. Sedangkan
pengelolaan, penempatan, profesionalisme, kualitas, dan akuntabilitas guru diletakkan lebih sebagai variable
pendukung. Selain itu juga terdapat dua aspek penunjang yang harus diarusutamakan yaitu melipui memperkuat
kurikulum dan pelaksanaannya, serta jaminan kualitas pelayanan pendidikan.
2. Kerangka Pembiayaan Pendidikan Dasar 12 Tahun
Anggaran pendidikan berdasarkan APBN Perubahan tahun 2015 sebesar Rp408,5 triliun yang terdiri dari belanja
pemerintah pusat Rp154,4 triliun dan belanja transfer ke