Peran Pendidikan Non-Formal Buku Peta Jalan Pendidikan 12 Tahun

 xvi  pembelajaran yang akif, kreaif dan menyenangkan dan non diskriminaif. g. Penyadaran terhadap berbagai lapisan masyarakat terutama para orang tua peningnya melanjutkan pendidikan khususnya jenjang pendidikan PKBM paket C SLTA. h. Penyediaan sarana dan prasarana pada jenjang pendidikan PKBM paket C SLTA hingga terwujudnya mimpi PKBM sejumlah 17.035 pada tahun 2030. i. Memfasilitasi anak putus sekolah dengan Mendirikan sekolah alternaif. Misalnya seperi pengembangan sekolah alam, Sekolah MATER di Depok, Sekolah SBM di Yogya serta SMASH Sekolah berbasisi Masjid Dompet Dhuafa dan Insitut kemandiriran Dompet Dhuafa. j. Perlunya pendampingan pemerintah untuk mutu tata kelola dengan memperimbangkan: Pertama, penataan konsep yang tepat tentang program-program Pendidikan Non Formal. Kedua, perencanaan program PNF berbasis kebutuhan nyata warga sasaran. Keiga, penyelenggaraan dan pengelolaan PNF secara tekun dan berkelanjutan dengan prinsip-prinsip manajemen yang tepat guna disertai proses akreditasi yang baik.

5. Penganggaran

a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia seyogyanya melakukan penyempurnaan Rencana Strategis; Revisi tersebut harus dilakukan sebelum berakhirnya tahun 2015 dengan memasukkan secara tegas pendidikan dasar 12 tahun sebagai target prioritas, supaya konsisten dengan amanat Perpres No.2 tentang RPJMN 2015-2019. b. Kementerian Keuangan segera melakukan opimalisasi  xvii  penerimaan Negara yang bersumber dari pajak dan penerimaan Negara bukan pajak agar kebutuhan anggaran pendidikan dasar 12 tahun dapat dipenuhi seluruhnya; Potret ketersediaan anggaran dalam APBN sampai tahun 2015 diprediksikan idak akan mampu memenuhi esimasi kebutuhan pembiayaan pendidikan seiap tahun. Oleh karena itu Presiden melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia harus meningkatkan penerimaan Negara melalui penetapan rasio pajak minimal 14 persen dari PDB, dan memasikan perusahaan pengelola industri berbasis sumberdaya alam taat untuk membayar PNBP yang sampai hari ini baru terealisasi 30 persen dari potensi sesungguhnya. c. Kementerian Keuangan Republik Indonesia melakukan ear-marking penerimaan dari PNBP SDA dengan proporsi yang lebih memadai untuk membiayai pemenuhan layanan pendidikan d. Isu pening lainnya adalah memperjelas sumber pembiayaan pendidikan melalui penambahan ear-marking PNBP Migas dan PNBP Pertambangan untuk diredistribusikan kepada belanja pendidikan dasar 12 tahun. Ear-marking ini juga berlaku bagi pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sebagai penerima dua skema DBH tersebut sebagai upaya untuk akselerasi pencapaian target nasional. e. Kelompok Masyarakat Sipil secara pro-akif mengawal proses revisi Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019, serta melakukan pengawasan secara berjenjang terhadap realisasi kebijakan anggaran pendidikan, khususnya terkait pemenuhan pendidikan dasar 12 tahun.