Peningkatan Produktivitas Tinjauan Mengenai Produktivitas Perusahaan 1. Peranan dan Pentingnya Produktivitas

2.2.3.7. Peningkatan Produktivitas

Sebuah perusahaan atau sistem produksi lainnya menerapkan kombinasi kebijakan, rencana sumber-sumber dan metodenya dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan khususnya. Kombinasi kebijakan- kebijakan ini dituangkan melalui dan dengan bantuan faktor-faktor produktivitas internal dan eksternal. Pada tingkat perusahaan, faktor- faktor tersebut hampir seluruhnya direfleksikan dalam sumber pokok, yaitu : manusia dan bahan-bahan. Menurut Sinungan 1997:60, peningkatan produktivitas di dalam perusahaan terutama berkaitan dengan tiga jenis sumber, yaitu : a. Modal perlengkapan, material, energi, tanah, dan bangunan. b. Tenaga kerja. c. Manajemen dan organisasi. Perencanaan program-program peningkatan produktivitas perusahaan harus selalu melibatkan tim kerja sama dan partisipasi total dari semua karyawan, yang dipimpin dan dikendalikan oleh manajemen puncak dari perusahaan itu. Menurut Gaspersz 2000:89, terdapat lima strategi dalam meningkatkan perusahaan yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan, antara lain : a. Menerapkan program reduksi biaya. b. Mengelola pertumbuhan. c. Bekerja lebih tangkas. d. Bekerja lebih efektif. e. Mengurangi aktivitas. Menurut Ravianto 1985:20, peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk : 1. Jumlah produk meningkat dengan menggunakan sumber daya yang sama. 2. Jumlah produk yang sama atau meningkat tercapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang. 3. Jumlah produk yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil. Produktivitas dapat dikatakan meningkat menurut Winoto S.S. 1985:2, apabila : a. Volume atau kuantitas keluaran bertambah besar, tanpa menambah jumlah masukan. b. Volume atau kuantitas keluaran tidak bertambah besar, akan tetapi jumlah masukannya berkurang. c. Volume atau kuantitas keluaran bertambah besar, sedang jumlah masukannya juga berkurang. d. Jumlah masukan bertambah, asalkan volume atau kuantitas keluaran bertambah berlipat ganda. Swasa dan Soekotjo 1984:59 mengatakan bahwa peningkatan produktivitas akan tercapai jika : a. Keluaran yang dicapai besar meskipun masukan yang dicapai kecil. b. Keluaran yang dicapai tidak berubah walaupun masukan yang dipakai kecil. c. Keluaran yang dicapai meningkat dan pada saat yang sama masukan yang dipakai bertambah tetapi relatif kecil. d. Keluaran yang dicapai meningkat walaupun masukan yang dicapai menurun. e. Keluaran yang dicapai menurun dan pada saat yang sama masukan yang digunakan juga menurun, tetapi relatif besar. Produktivitas yang lebih tinggi dapat dicapai dengan proses-proses yang lebih baik, peralatan yang modern atau disempurnakan, atau faktor- faktor lain yang meningkatkan pemanfaatan secara maksimal. Suatu usaha produksi baik itu barang atau jasa akan dapat mencapai efisiensi yang tinggi apabila segala aspek yang mendukungnya bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas akan meningkat apabila setiap unsur-unsur yang terdiri dari pekerja, pabrik, peralatan yang digunakan dalam produksi, produk dan jasa-jasa yang digunakan dalam produksi, investasi modal, dan pemakaian jasa-jasa dilaksanakan dengan baik dan didasarkan untuk memenuhi kepuasan bagi para penggunanya. Menurut Handoko 1994:213, langkah-langkah program peningkatan produktivitas adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan ukuran-ukuran produktivitas pada seluruh tingkat organisasi. b. Menetapkan tujuan-tujuan peningkatan produktivitas dalam konteks ukuran-ukuran yang ditetapkan. c. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan-tujuan. d. Mengimplementasikan rencana. e. Mengukur hasil-hasil.

2.2.4. Hubungan antara

Just-In-Time, Produktivitas, Kualitas Produk, dan Kemampu-Labaan. Upaya peningkatan mutu atau kualitas untuk memenuhi kepuasan konsumen memang tidak dapat dipisahkan dari usaha peningkatan produktivitas perusahaan. Tetapi usaha yang berlebihan untuk mendorong produktivitas bisa saja justru akan dapat mengorbankan mutu dari output tersebut. Sebaliknya, fokus yang berlebihan pada peningkatan mutu juga bisa mengurangi perhatian dan upaya untuk memperbaiki produktivitas, bahkan mungkin akan dapat mengorbankan produktivitas demi mengejar mutu yang tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa keduanya saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain. Kemudian apabila kualitas dan produktivitas perusahaan dihubungkan secara sungguh-sungguh dapat menghasilkan suatu