Hasil-Hasil Penelitian KAJIAN TEORI DAN PENGAMBILAN MODEL

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAMBILAN MODEL

2.1. Hasil-Hasil Penelitian

Terdahulu Sistem Just – In - Time telah banyak menjadi topik penelitian. Peneliti sebelumnya yang telah mengangkat topik sistem Just – In - Time antara lain adalah : 1. Retno Hartati 2007 i. Judul Implementasi Just – In – Time Manufacturing : Manfaat dan Permasalahannya. ii. Permasalahan Sistem manufaktur Just – In – Time sudah diimplementasikan di beberapa negara yang ada di seluruh dunia. Tetapi, perlu dibuktikan lagi apakah implementasi sistem Just – In – Time tersebut memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya ataukah justru akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baik dengan pemasok, lingkungan produksi, ataupun biaya-biaya yang tersembunyi yang disebabkan oleh pelaksanaannya sistem Just – In – Time. Maka dari itu diperlukan suatu solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat implementasi tersebut sehingga dalam aplikasi dari teori Just – In – Time tersebut dapat diterapkan dalam perusahaan-perusahaan seluruh dunia, khususnya perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. iii. Hipotesa Pada pelaksanaan sistem Just-In-Time Manufacturing ada kemungkinan untuk dapat memberikan manfaat yang besar dalam menghindari adanya pemborosan produksi dalam perusahaan, tetapi dalam beberapa kasus di lapangan juga menghadapi adanya permasalahan pada saat mengimplementasikan sistem Just-In-Time pada perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh dunia terutama di negara Indonesia. iv. Kesimpulan Just – In – Time adalah suatu filosofi yang menghilangkan kemubadziran. Konsep dasar dari Just – In – Time adalah perusahaan memproduksi hanya apa yang benar-benar diminta konsumen bukan dari jumlah permintaan hasil prediksi. Sebagai suatu sistem perbaikan yang berkelanjutan, Just – In – Time menyerang kemubadziran dan variabilitas yang menyebabkan kemubadziran. Sebelum mengimplementasikan sistem Just – In – Time Manufacturing, sangat penting untuk merencanakan suatu rencana dan tujuan-tujuan, mengintegrasikan dan mengoptimalkan setiap langkah dari manufacturing, dan yang terakhir memproduksi produk yang berkualitas. Implementasi Just – In – Time juga memerlukan ijin dari manajemen puncak top management, memberi training kepada karyawan tentang konsep dasar Just – In – Time, menerapkan ERP Enterprize Resource Planning, mengimplementasikan dengan hati-hati, dan mengawasi pelaksanaan secara terus-menerus. Kesuksesan dalam implementasi Just – In – Time dapat memberi manfaat penurunan biaya, peningkatan kualitas, alternatif desain yang cepat, produktivitas yang meningkat, pemanfaatan karyawan yang lebih efisien, administrasi yang lebih efisien, dan meningkatkan hubungan dengan pemasok. Pada berbagai kasus implementasi Just – In – Time menghadapi berbagai permasalahan. Permasalahan akan dihadapi pada perusahaan yang baru pertama kali melaksanakan Just – In – Time, atau terjadi pada perusahaan yang pada saat implementasi Just – In – Time masih memiliki jumlah persediaan yang cukup banyak. Di samping itu, implementasi Just – In – Time juga akan menghadapi masalah bila perusahaan tidak bisa membangun hubungan yang baik dengan pemasok, dan adanya berbagai hidden costs. Beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan dikemukakan oleh beberapa penulis. Salah satu solusinya adalah menemukan pemasok yang bekerja keras untuk Just – In – Time. Setiap solusi yang ditawarkan belum tentu dapat diterapkan untuk setiap perusahaan karena setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda. Untuk perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikan Just – In – Time harus mengembangkan suatu teknik terbaik menurut mereka yang akan dapat bekerja untuk mengatasi permasalahan yang ada di perusahaannya. 2. Noorlailie Soewarno 2005 i. Judul Just – In – Time JIT sebagai upaya untuk meningkatkan competitive advantage. ii. Permasalahan Kompetisi di dalam dunia bisnis semakin ketat dengan seiringnya perkembangan teknologi. Hanya perusahaan dengan keunggulan kompetitif, mengerti kebutuhan pelanggan atau konsumennya, dan efisien yang dapat bertahan di dalam persaingan yang ketat. Banyak perusahaan yang mulai membutuhkan sistem dalam produksi mereka yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sistem-sistem tersebut tentunya dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan produksi dengan tidak melupakan kualitas produk yang diharapkan oleh konsumen-konsumennya. iii. Hipotesa Diduga bahwa sistem manufaktur Just-In-Time dapat mengatasi masalah perusahaan agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan mereka di dalam persaingan bisnis global. iv. Kesimpulan 1. Dalam persaingan yang semakin tajam di dunia bisnis , sejarah telah membuktikan bahwa pihak yang sukses adalah pihak yang memiliki competitive advantage, yang terus-menerus berusaha memuaskan keinginan konsumen, berprinsip kehematan, dan melakukan perbaikan internal secara terus- menerus. 2. Perusahaan Jepang dengan sistem Just – In – Time secara nyata mampu mengungguli perusahaan Amerika dengan sistem produksi massalnya, baik dalam perolehan pangsa pasar maupun dalam kualitas. 3. Sistem Just – In – Time berusaha berproduksi dengan mengeliminasikan waste dan mencapai kualitas yang tinggi dengan tingkat toleransi kesalahan nol zero defect. 4. Mengingat konsep Just – In – Time adalah konsep produksi dengan demand pull yang juga melibatkan pihak luar, dalam hal ini pemasok, maka hubungan perusahaan dan pemasok harus dibina dengan baik. Perusahaan dan pemasok adalah mitra kerja sama. Untuk itu, dibuat kontrak jangka panjang yang bersifat saling menguntungkan antara pemasok dan perusahaan, dengan fleksibilitas pengiriman dan kualitas material yang tinggi sehingga biaya inspeksi, pemesanan, dan penyimpanan dapat diminimalkan. Keuntungan bagi pemasok adalah jaminan keamanan pembelian dalam jangka panjang. 5. Konsep Just – In – Time memberikan wewenang pada pekerja untuk menghentikan arus produksi dalam hal terjadi kesalahan dan diperlukan upaya perbaikan. Pekerja mengontrol dan berkontribusi dalam perbaikan proses produksi. 6. Komitmen top management sangat membantu suksesnya Just – In – Time. 7. Bila dilaksanakan dengan baik dan dihayati filosofinya, maka konsep Just – In – Time dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas, memperbesar pangsa pasar, meningkatkan kualitas produksi, dan menghasilkan peningkatan laba.

2.2. Landasan Teori