Konsep Dasar Sistem Produksi Konsep Dasar Sistem Produktivitas

sumber input atau masukan yang diperlukan selama proses produksi berlangsung.

2.2.3.3. Konsep Dasar Sistem Produksi

Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk penetapan nilai tambah produksi yang merupakan output dari setiap organisasi tersebut. Sistem produksi memiliki komponen atau elemen struktural dan fungsional yang berperan penting menunjang kontinuitas operasional sistem produksi itu. Komponen atau elemen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri atas bahan material, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dan sebagainya. Sedangkan komponen atau elemen fungsional terdiri atas supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan, yang semuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Dalam sistem produksi terdapat beberapa input baik variabel maupun tetap, salah satu faktornya menurut Gasperz 2000:9 adalah : 1. Tenaga kerja Labor Operasi sistem produksi membutuhkan intervensi manusia dan orang- orang yang terlibat dalam proses sistem dianggap sebagai input tenaga kerja labor. Input tenaga kerja dapat diklasifikasikan sebagai input tetap, misalnya karyawan bulanan yang memiliki gaji tetap; atau input variabel, misalnya buruh harian yang pembayaran upahnya berdasarkan kuantitas produksi yang dihasilkan setiap hari. 2. Modal Operasi sistem produksi membutuhkan modal. Berbagai macam fasilitas peralatan, mesin-mesin produksi, bangunan pabrik, gudang, dan lain-lain; dapat dianggap sebagai barang modal. Biasanya dalam periode jangka pendek, modal diklasifikasikan sebagai input tetap.

1.2.3.4. Konsep Dasar Sistem Produktivitas

Menurut Mali yang dikutip oleh Gasperz 2000:18 menyatakan bahwa produktivitas tidak sama dengan produksi. Performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas. Dengan demikian, produktivitas merupakan suatu kombinasi efektivitas dan efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut : Produktivitas = Output yang dihasilkan Input yang dipergunakan = Efektivitas pelaksanaan tugas Efisiensi penggunaan sumber-sumber daya Produktivitas merupakan suatu proses yang kontinyu terus- menerus, yang melibatkan aspek-aspek : Pengukuran, Evaluasi, Perencanaan, dan Peningkatan produktivitas. Secara skematis, siklus produktivitas dapat digambarkan sebagai berikut : Tahap 1 Pengukuran Produktivitas Tahap 4 Peningkatan Produktivitas Tahap 2 Evaluasi Produktivitas Tahap 3 Perencanaan Produktivitas GAMBAR 2.2. SIKLUS PRODUKTIVITAS Sumber : Gasperz, Vincent, 2000, Manajemen Produktivitas Total Strategi Peningkatan Bisnis Global, Jakarta . Berdasarkan konsep siklus pendapatan, secara formal program peningkatan produktivitas harus dimulai melalui pengukuran produktivitas dari sistem industri itu sendiri. Untuk keperluan ini, berbagai teknik pengukuran dapat dipergunakan dan dikembangkan dari memilih indikator pengukuran yang sederhana sampai yang lebih kompleks dan komprehensif. Apabila produktivitas dari sistem produksi itu telah diukur, langkah berikutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara tingkat produktivitas aktual dan rencana productivity gap merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan itu, berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas secara terus menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara kontinyu untuk mencapai peningkatan produktivitas terus menerus dalam sistem industri.

2.2.3.5. Pengukuran Produktivitas