5.2. Pentingnya Menjaga Relasi Dengan Pelanggan Konsumen dan
Pemasok
Hubungan relasi yang baik antara perusahaan dengan pemasok sangatlah penting. Tentunya segala pasokan bahan baku yang dibutuhkan
oleh perusahaan sangatlah bergantung pada pasokan dari pemasok atau supplier. Hal ini juga dianggap demikian oleh Ibu Sinta yang menjabat
sebagai pemilik perusahaan generasi ketiga pada PT. “X” “…….Eh, hubungan dengan pemasok , ya pasti penting. Eh…
karena tanpa adanya supplier produksi kami ndak bisa terus berjalan…..”
Pernyataan dari pemilik PT. “X”
Pada perusahaan “X” ini juga mengambil bahan baku dari pemasok, tetapi tidak hanya terpatok pada satu orang pemasok saja. Hal
ini dikarenakan, mereka mengharapkan akan dapat membandingkan harga antara satu pemasok dan yang lainnya. Maka dari itu, mereka
memiliki suatu jaringan yang luas, untuk dapat memperoleh informasi- informasi terutama terkait pemasok. Tujuan dari PT. “X” untuk tidak
menggunakan hanya satu orang pemasok adalah sebagai berikut : “…….. membandingkan harga dan kualitas barang. Dan kami
tidak punya ikatan dengan suatu pemasok sehingga kami tidak harus mengambil barang dari suatu pemasok…”
Pernyataan dari pemilik PT. “X”
Tentunya perusahaan haruslah membandingkan harga bahan baku sehingga biaya pembelian bahan baku dapat ditekankan. Selain pemasok
tentunya, harus bisa menjamin mutu atau kualitas dari barang yang dijualnya. Pemasok haruslah menganggap bahwa, pabrik adalah
pelanggan. Maka pemasok haruslah menjamin kualitas, harga, dan pengiriman QCD – Quality, Cost, and Delivery . Mereka harus bekerja
sama untuk memahami dan menyerap kepentingan pabrik ke dalam pola pelayanannya. Di dalam hal pengiriman, kekerapan frekuensi pengiriman,
lot yang kecil, dan pengiriman yang tepat waktu harus menjadi sasaran utama agar hubungan antara pemasok dan pabrik sangatlah erat.
Di samping itu, hubungan dengan pelanggan atau supplier juga menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Karena itu, sebagai produsen
maka perusahaan haruslah memberkan yang terbaik bagi konsumen.
5.3. Pengelolaan Bahan Produksi Secara Optimal